Don't be a silent reader, ladies and gentlemen.
————————————————Brak!!
"(Name)!!!" Seru seseorang yang tiba-tiba mendobrak pintu kamar (Name).
"Ecopot!" kaget (Name) sambil memegang dada kirinya. Menoleh, (Name) langsung di sambut sebuah dekapan yang sangat erat bahkan membuatnya susah bernafas.
Uhuk!
'Sesak!', jerit (Name) dalam batinnya."Astaga cucuku! Akhirnya kau bangun nak!" Ucap orang yang mendekap (Name).
Orang itu mendekap (Name) sangat kuat hingga membuat (Name) hampir kehabisan napas.
"S-sesak!!" seru (Name) yang sudah tidak tahan dengan pelukan tersebut.
"Ah! Maaf maaf! Kakek terlalu senang karena kau akhirnya bangun setelah tidur lama." Ujar seorang pria tua di depannya sembari menatap (Name) yang sedang mengambil oksigen.
Sementara (Name) yang hampir kehabisan nafas langsung merasa jantungan setelah melihat kakek² di depannya.
'Njir, inikan ketua sekte hwasan yang di manhwa ROTSM! Kok dia ada disini?!'
"I-itu, nganu, m-maaf, tapi anda siapa?"(Name) memulai aktingnya, Ia harus menggali informasi tentang tubuh yang di tempati nya.
Ketua sekte tersentak mendengar itu, "Kau tidak ingat kakekmu sendiri (Name)?" Tanya hyeon jong sambil memegang bahu si gadis.
Mengerutkan kening, (Name) menggeleng pelan. Hyeon jong menatap khawatir, apakah ini efek koma 3 tahun?, ia bertanya-tanya.
Mendorong (Name) pelan, Hyeon jong menyuruh (Name) untuk duduk di kasurnya, dia menarik nafas dalam-dalam lalu di hembuskan secara perlahan. Setelah merasa tenang Hyeon jong kembali menatap (Name) dan menepuk kepala (Name) dengan pelan.
"Karena kau tidak ingat, mari kita berkenalan ulang. Namaku Hyeonjong, ketua sekte hwasan, dan juga kakekmu. Kalau kau juga tidak ingat namamu, namamu adalah Hyeon (Name), cucu satu-satunya ketua sekte hwasan, umur mu 16 tahun." Jelas Hyeonjong.
(Name) tercengang akan fakta yang Menerpanya, dia? Cucu ketua sekte? Yang benar saja?!
Merasa kurang percaya, (Name) bertanya kepada Hyeonjong. "Yang bener? Masa?"
Hyeonjong menganggukan kepalanya sambil mengelus kepala cucunya, "Tentu saja, untuk apa aku berbohong?" Jawabnya.
"Demi apa?" Tanya yang lebih muda.
"Demikian." jawabnya yang lebih tua.
(Name) langsung cengo.
Kini (Name) sendirian di kamarnya, Hyeonjong sudah keluar 5 menit yang lalu. Dirinya masih tercengang akan fakta bahwa ia Bereinkarnasi/bertranmigrasi ke tubuh cucu dari ketua sekte yang ada di dalam webtoon yang ia baca.
Mati aja dia masih belum percaya, mau disuruh percaya kalau dia masuk dalam webtoon? Mana masuk pula ke tubuh orang yang bau-bau Mc! Yang bener aje!
Tapi, melihat kasus miliknya. Ini sepertinya termasuk transmigrasi sepihak. Karna ya, masa dia mati sebab di timpa buah mangga, cuma sebiji pula. Matinya kayak kepaksa gitu jadinya! Sangat amat kocak.
Haaa...
(Name) menghela nafas, mencoba menenangkan diri. Dia butuh udara segar sekarang. Bangun dari duduknya, (Name) keluar dari kamarnya. Dengan mata yang terlihat kosong, ia berjalan tak menentu arah, sambil berdoa agar dia masuk jurang lalu mati dan balik lagi ke dunianya.
Kalian bertanya kenapa dia tidak senang seperti kalian saat masuk isekai? Jawabannya adalah karna (Name) sendirian disini. Dia tak kenal siapapun disini, baginya dia masuk ke tubuh ini hanya karena kebetulan semata. Tidak seperti di fanfic-fanfic yang (Name) baca, dia tidak memiliki pemandu di sini, benar-benar hanya sendiri.
Sementara di dunianya dulu, (Name) masih memiliki Keluarganya.
Tiba-tiba...
BRAK!!
"Kon-"
Hampir. (Name) dikejutkan dengan suara dentuman keras dari bangunan yang ada di depannya. (Name) juga mendengar suara teriakan dari dalam sana. Merasa penasaran, (Name) mengambil langkah memasuki bangunan tersebut.
Dengan langkah mengendap-endap, (Name) mencari sumber suara tersebut. Sampai ia berhenti di salah satu kamar, (Name) mendengar suara orang berbicara didalam kamar ini.
Dejavu.
Rasanya dejavu. (Name) merasa seperti mengulangi kejadian ini, padahal seingatnya dia tak pernah melakukannya. Tangannya bergerak membuka tirai, hanya untuk melihat murid laki-laki hwasan berlutut di hadapan seorang anak laki-laki yang terlihat 1 tahun lebih muda dari (Name).
Si gadis berceletuk, "Bjir, romusha kah?" Sembarangan.
Sontak, semua orang di ruangan itu menoleh.
Anak laki-laki itu terdiam bingung seraya menatap (Name) dengan mata yang agak melotot, sementara murid hwasan yang berlutut terkejut akan kedatangannya.
"No-nona (Name)?!!" Teriak semua murid laki-laki kecuali satu orang yang duduk di kasur. (Name) seketika budeg.
"Nyante dong!" (Name) mengelus telinganya yang berdengung. Dia sudah muak dengan segala teriakan hari ini. Tadi ketua Sekte—kakeknya, setelah itu para tetua sekte, sekarang orang-orang gajelas ini, nanti apa lagi? Hantu?
"Ah! Ma-maaf nona!" Ucap Laki-laki bersurai biru dan disanggul, Yunjong.
"Ya. Berhenti memanggilku nona, aku risih, kau lebih tua dari ku" (Name) berujar dengan agak ketus. Dia masih kesal karena tadi. "Ngapain kalian di bawah kayak gitu?"
"Uhh y-ya..." Yunjong ragu-ragu untuk menjawab. Anak-anak yang lain juga sepertinya takut untuk menjawab.
"Kau siapa?" Anak laki-laki yang duduk di kasur tiba-tiba bertanya. Raut wajahnya rumit, sepertinya anak-anak lain juga bingung dengan raut wajahnya.
(Name) hanya diam. Laki-laki didepannya, Cheongmyeong. Ka-anak itu menatap dirinya dengan wajah seperti itu, namun (Name) tahu apa arti tatapannya. Tersenyum tipis, (Name) terkekeh remeh dalam hatinya.
Setelah acara tatap-tatapan itu, (Name) akhirnya membuka mulutnya, lalu menjawab.
"Kepo."
————————————————
𝘛𝘉𝘊Sorry lama ga up, baru ada mood🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐄𝐀𝐑𝐓𝐋𝐄𝐒𝐒
FanficNo sinopsis yet. 𝑷𝒍𝒂𝒚=𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕𝒍𝒆𝒔𝒔 𝒃𝒚 𝑻𝒉𝒆 𝑾𝒆𝒆𝒌𝒏𝒅 (SEDANG DI TAHAP REVISI) Up sesuai mood/SLOW UPDATE! ⚠this is my first book so please no hate ⚠(Name)'s area⚠ ⚠Characters in this book except my Oc's is originally belongs to BI...