♡ □ ∆ % ? + ! S ~ ∆

1 1 0
                                    

.


Sial! Sial! Sial!!

Zara mengumpat kesal dalam hati sembari berlari menyusuri lorong utama sekolah. Sekarang sudah jam tujuh lewat lima belas menit, yang dimana jam bel pelajaran pertama sudah berbunyi dan Zara berfirasat sepertinya ia akan telat memasuki kelas.

Bruk!

Ketika hampir mencapai tangga menuju ke lantai dua untuk sampai ke kelasnya, tiba-tiba saja Zara bertabrakan dengan seseorang yang secara tidak sengaja lewat dari arah lorong yang lain.

"Heh! Kalo jalan tuh pake mata!" ucap siswa yang bertabrakan dengan Zara, wajahnya menampilkan raut wajah kesal sembari ia membersihkan seragamnya yang ditabrak oleh Zara, seolah Zara adalah kuman.

"Lu bego ya? Di mana-mana kalo jalan itu ya pake kaki!" balas Zara tidak kalah kesalnya.

"Berani lu hah?!"

"Ya berani lah! Sama-sama manusia juga,"

Zara dan siswa yang memiliki name-tag bernama Zavaraji Canvastyandro P, saling menatap tajam satu sama lain. Siswa yang kerap dipanggil dengan nama Aji tersebut mengambil langkah mendekati Zara.

"Songong banget lo bocah, masih baru tapi udah berani sama senior," ucap Aji merendahkan suaranya mendekat kearah Zara menatapnya tajam.

Suara berat Aji menghampiri telinga Zara, seolah mengintimidasinya dengan sorot yang tajam. Baiklah, sepertinya ia akan memasukkan nama manusia yang berada di depannya ini di buku catatan hitam orang yang harus dijauhi dan dibenci karena masih menggunakan Senioritas pada Juniornya.

Fiks, memang perlu gua santet nih anak, pikir Zara.

Zara terkekeh ringan menatap remeh Aji yang berada didepannya sebelum akhirnya menginjak keras kaki Aji yang berada tepat di depan kakinya yang membuat Aji mengaduh kesakitan.

"Mampus lu!" bangga Zara.

"SINI LO BNGST!!" Aji mengangkat kedua tangannya dan menjambak rambut Zara yang kebetulan saat itu lupa ia ikat menjadi kuncir kuda seperti biasanya.

"AWW!! BERANI BANGET LO SAMA CEWE!!" Zara membalas jambakan Aji tidak kalah kuatnya yang membuat keduanya saling adu kekuatan jambak-jambakan.

"SAKIT ANJ! LEPASIN GOBLOK!!"

"YA LU DULU YANG LEPASIN!! BARU GUA LEPASIN!!

"BULLSHIT!!"

"BANCI BANGET LO BERANINYA AMA CEWE!!"

"LO BUKAN CEWE!! LO GORILLA!!"

Tidak ada yang ingin mengalah diantara keduanya hingga hampir 1 menit berlalu. Lalu tidak lama setelah itu Zara dan Aji sama-sama sepakat untuk saling melepaskan jambakan dan mereka harus berada di jarak kisaran 1 meter.

"Rontok rambut gue!"

"Gue juga anj!"

Zara dan Aji memandang tajam satu sama lain, mereka terlihat seperti monster daripada anak sekolahan jika melihat penampilan mereka yang berantakan. Untung saja tidak ada yang melihat.

"Abis lu ama gua lain kali." ancam Aji berjalan meninggalkan Zara.

"Bodoamat!" bentak Zara yang juga segera berjalan menuju kelasnya dan merapikan penampilannya dengan menyisir rambutnya menggunakan tangan dan segera diikatkan menggunakan pita merah yang biasanya ia gunakan.

.

       [ ÷ + ⋇ + # ~ $    : ∆ ! ] 

ANTHANASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang