ch 1

252 17 5
                                    

Bruk~
"Aww sshh sakit..."
"Ayooo bangun kak , bangun bangun adek mau main sepedaaaa"
"Mmm iya bentar habis ini,kakak ngantuk banget dekkk"
"Iihh gak mauu ayo bangun, kakak udah janji mau main sepeda bareng adek kan!!!!"
"Iya iya... Kasih kakak morning kiss dulu dong"

Tanpa ba bi bu si kecil pun langsung menghujani cium di wajah sang kakak,dan membuat sang kakak tertawa geli dan gemas dengan tingkah adik kecilnya ini.

"Hahahaha oke oke udah wajah kakak basah nihh"
"Yaudah yuk main sepeda"
"Iyaaa kakak mandi dulu yaa gemesss"
"Ish gausah mandi,keburu siang huhuhu" protes si kecil dengan wajah cemberut karena sang kakak sangat susah untuk bangun pagi.

"Mana bisa gitu adekkk, nanti kakak bau loh emang mau deket2 kalo bau???"
"Nggak mau!" Jawabnya dengan menggeleng cepat.
"Yaudah tunggu ya kakak mandi sebentar aja kok"

Beberapa menit telah berlalu, sang kakak sudah rapi dan siap menemani sang adik untuk bermain sepeda di pagi hari yang cerah.
Terdengar suara nyanyian burung berkicau di belakang rumah,udara yang sejuk menembus jendela kamar sang kakak.

"Oke semua udah rapi saatnya sarapan lalu pergi sama si gemes hehehe..." Katanya sambil menatap dirinya sendiri di cermin. Lalu dia pun turun ke bawah untuk sarapan dengan keluarganya yang sudah menunggu kedatangannya sejak tadi.

Baiklah mari kita berkenalan dengan keluarga ini.
Di meja makan ada sang ayah bernama Navarro Caine, sang bunda bernama Liliane Caine, si bungsu kesayangan bernama Na Jaemin Caine, dan terakhir sang kakak yang bernama Lalisa Caine Manobal. Sebut saja keluarga 'Caine' dan mereka beranggotakan 4 orang ; ayah,ibu, kakak perempuan dan adik laki-laki . Jika orang lain melihat keluarga ini jelas saja mereka akan iri dari semua sisi keluarga Caine. Keluarga yang harmonis,penuh kasih sayang,lembut terhadap anaknya tanpa membeda-bedakan,suka menolong tanpa pandang bulu, dihormati,dan tentu saja sangat kaya raya karena bisnis yang dikembangkan oleh sang ayah.

Banyak yang iri terhadap keluarga Caine ini,ada beberapa orang yang nekat juga agar bisa menjatuhkan bisnis Navarro Caine,tapi karena otak pintarnya dan kebijakannya dalam menghadapi segala sesuatu masalah itu semua bisa teratasi dengan mudah. Maka dari itu banyak juga yang ingin bekerjasama dengan bisnis Navarro demi meraup keuntungan yang besar. Tidak hanya Navarro saja tapi sang Kakek dan Nenek dari kedua orang tuanya pun juga termasuk keluarga terpandang dan di segani.

Bisa membayangkan bukan sesempurna apa keluarga ini???

--- sesi berkenalan dengan keluarga Caine selesai ---

Setelah semuanya sudah selesai sarapan pagi, akhirnya Lisa dan Nana pun pergi ke taman belakang untuk bermain sepeda. Ah iya Nana adalah nama panggilan kesayangan untuk si bungsu tersayang. Si adik pun tidak masalah justru dia lebih suka dipanggil dengan sebutan itu,karena menurutnya itu lucu dan sangat berkesan artinya dia merasa sangat disayangi.

"Kakak jangan dilepas ya tangannya dari sepeda, nanti Nana takut jatuh..." Rengek sang adik
"Iya iya ini kakak pegangi terus, sekarang Nana fokus aja kedepan ya biar nggak jatuh"

Setelah dirasa Nana bisa mengimbangi saat mengayuh sepedanya,maka perlahan Lisa pun melepas tangannya dari sepeda ang adik. Tapi tenang dia tetap mengikuti dari belakang agar adiknya merasa aman.

"Ah.... Kakak!!!!" Teriaknya.
"Brakkkk~"

"Ya ampun Nana!!!" Lisa pun langsung menghampiri Jaemin dan melihat apakah adiknya ini terluka apa tidak.

"Nana baik baik aja kan? Ada yang sakit? Coba lihat, bilang sama kakak mana yang sakit??" Tanyanya dengan wajah yang sangat khawatir.
"I-itu ada kucing di depan,tadi Nana mau menghindar biar kucingnya nggak tertabrak tapi malah Nana yang jatuh karena ngelindas batu..." Jelas Jaemin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafin Nana kak... Hiks... Hiks..."
"Hei lihat kakak, Nana nggak salah kok. Nana justru hebat mau ngorbanin diri sendiri biar kucingnya baik2 aja"
"Hiks.. jadi Nana jadi anak baik kak??"
"Iya dong Nana hebat kakak bangga banget sama Nana... Sini kakak peluk" jawab Lisa dengan merentangkan kedua tangannya.

"Yaudah ayo kita masuk rumah dulu ya,kita obatin dulu kakinya Nana"
"Perih nggak kak? Nana takut..."
"Enggak kok nanti kalau perit cubit tangan kakak aja ya,biar kakak juga ngerasain sakitnya"
"Mmm... Yaudah tapi gendong yaaa" jawabnya dengan wajah yang memelas.
"Hahaha iya kakak gendong,duhhh gemesnya adek kakak ini" Lisa pun menggendong Jaemin seperti koala dan masuk ke dalam rumah untuk mengobati lukanya.

"Hahaha iya kakak gendong,duhhh gemesnya adek kakak ini" Lisa pun menggendong Jaemin seperti koala dan masuk ke dalam rumah untuk mengobati lukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa 10 tahun

Jaemin 6 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin 6 tahun


~~~~~

Segini dulu yaaa
Kira2 apa nih yang kurang?? Hehehe
Komen yukk!!!

Is This Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang