ch 2

54 11 2
                                    

Hari-hari telah berlalu, keluarga Caine melakukan aktivitas nya seperti biasa. Sang ayah pergi bekerja ke kantor, sang bunda pergi menjaga butiknya, dan kakak beradik pergi sekolah dan melanjutkan dengan les tambahan setelah pulang sekolah.

Pagi ini terlihat begitu cerah. Suara kicauan burung, angin sepoi-sepoi yang menggoyang beberapa pohon seperti sedang menari nari terlihat begitu indah. Cahaya matahari yang sudah menusuk ke dalam kamar sang kakak adik lewat jendela.

"Ayo bangun sayang... Sudah pagi waktunya berangkat sekolah." ucap Liliane dengan lembut sambil mengelus pipi kedua anaknya itu. Iya benar Lisa dan Jaemin tidur bersama, karena sang adik yang tidak mau terpisah dari kakaknya.

Jaemin itu definisi menjadikan kakaknya sebagai dunianya, tumpuhan nya. Mungkin agak lebay tapi Jaemin benar benar tidak bisa hidup tanpa sang kakak. Pernah sekali dia ditinggal sang kakak,karena pergi camping sekolah selama 2 hari. Dan selama 2 hari itu pun Jaemin selalu menangis dan tidak bisa tidur  karena tidak ada sang kakak disampingnya. Alhasil dulu ayah dan bundanya menghampiri Lisa agar si kecil itu tidak merengek kepada mereka setiap menit.

"Iya bunda ini sudah bangun." Jawab Lisa.
"Yasudah pergi mandi dulu, setelah itu sarapan. Bunda mau mandiin adek dulu." Ucap Liliane sambil mengecup lembut kepala Lisa, lalu pergi dengan menggendong Jaemin kecil yang harus mandi juga.

Di meja makan.
"Oh iya kak... Ayah mau bicara boleh?" Suara Navarro sang ayah, yang mengundang semua orang di meja makan menoleh kepadanya.
"Mmm iya yah boleh,kenapa?" Tanya Lisa.
"Besok ayah sama bunda mau ada perjalanan bisnis selama beberapa hari. Karena udah masuk sekolah, jadi kakak sama adek dirumah aja ya gapapa kan?"
"Iya gapapa ayah, nanti kakak bakal jagain adek kok."
"Yeeyyy bisa main sama kakak lama lama!!!" Teriak Jaemin kegirangan karena ditinggal berdua dengan sang kakak,itu bisa jadi kesempatannya bisa bermain lama dengan kakaknya.

"Eh adek mana bisa gitu,kalau main jangan lama-lama nanti kakak capek soalnya sekolah kakak kan pulangnya sore." Ucap sang ibu.
"Iya bunda maafin Nana yaaa." Jawab Jaemin dengan mulut yang ditekuk lucu.
"Iya gapapa, sekarang ayo kita lanjut makan dulu"

"Yaudah ayo kita berangkat ke sekolah" ajak sang ayah.
"Iya ayah." Jawab Lisa dan Jaemin.

Lisa sekarang duduk di bangku SD, sedangkan Jaemin duduk di bangku TK. Mereka satu sekolah tapi beda gedung. Karena sekolah ini sudah mencakup jenjang mulai dari TK sampai SMA. Sekolah internasional yang biayanya pun bisa mencakup ratusan juta,dan tentu saja yang sekolah disini hanya kalangan atas.

Sesampainya di sekolah. Lisa menggandeng tangan jaemin dan mengantanya ke kelas dulu.

"Nah sudah sampai,ayo sana masuk."
"Baik, terimakasih Nana sayaannggg banget sama kak Lili." Jawab Jaemin sampil memeluk erat sang kakak dengan erat sebelum masuk ke kelasnya.
"Aduuhh iya iya kakak juga sayang sama Nana."
"Yaudah Nana masuk dulu ya kak,sampai jumpa nanti di rumah."
"Iya sampai jumpa di rumah."

Jaemin memasuki kelas dan duduk di bangkunya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang,dan otomatis Jaemin langsung menoleh ke belakang. Ah ternyata itu Haechan  temannya satu kelas dan tetangganya juga. Iya rumah Haechan berjarak beberapa rumah dari rumah milik Jaemin.

 Iya rumah Haechan berjarak beberapa rumah dari rumah milik Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Is This Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang