bab 3:blood adoption

433 28 0
                                    

Regulus dan Harry pergi ke kementerian sihir untuk melakukan blood adoption. Sebelumnya, Tom sudah menghubungi orang kepercayaannya sekaligus tangan kanannya untuk melakukan hal ini-Lucius Malfoy. Setelah perjalanan tidak menyenangkan-bagi Harry-karena ber-apparate, membuat bocah 7 tahun itu mual-mual berakhir ia pergi ke toilet bersama Regulus Karena tidak mungkin kan ia langsung mengeluarkan isi perutnya di tempat banyak orang ini? Selesai dengan urusan di toiletnya, Regulus dan Harry segera menyusul Tom yang sedang berdiri menunggu di depan pintu ruangan yang akan mereka pakai, ia menunggu bersama dengan Lucius yang berada di sampingnya "Sudah selesai urusannya, ular kecil?" Tanya Tom dan di balas cengengesan oleh Harry juga anggukkan kepalanya antusias Sebenarnya Lucius penasaran dengan anak di depannya, tapi ia tidak berani untuk bertanya langsung dan sorot matanya yang penasaran tertangkap jelas oleh Tom, ia lalu mendorong pelan tubuh Harry ke depan Lucius "dia anakku

"Halo uncle! Namaku xavier!" Ucap si brunette dengan intonasi cerianya, membuat bibir Lucius berkedut pelan-ingin tersenyum. "Saya Lucius Malfoy, young lord" Tidak lupa Lucius membungkukkan badannya hormat, akan tetapi Harry yang tidak menyukai itu menghentikan aksinya sebelum Lucius benar-benar membungkuk didepannya "Tidak! Jangan seperti itu, sangat tidak sopan jika yang lebih tua membungkuk kepada yang lebih muda" Harry tersenyum lembut dan menepuk pelan tangan Lucius Ia sebenarnya ingin menepuk pundak Malfoy pirang itu-seperti Tom kepada perenell-tetapi tinggi badannya menghalangi, ia memutar pandangannya menatap Tom "Father! Ayo mulai sekarang dan bebaskan aku dari penampilan ini!" Lanjutnya masih dengan nada cerianya Tom mengusak pelan rambut Harry dengan gemas dan tersenyum kecil "baiklah ayo kita mulai sekarang Lucius"

Tom mengusak pelan rambut Harry dengan gemas dan tersenyum kecil "baiklah ayo kita mulai sekarang Lucius" Mereka berempat akhirnya masuk ke dalam ruangan itu, disana ada dua orang lagi yang akan membantu proses pengikatan darah mereka Semua yang dibutuhkan sudah tersedia di atas meja disana, lalu mereka berempat mendekat dan mengelilingi meja tersebut dengan Harry berada di antara Tom dan Regulus "Ramuan penghilang glamour yang aku minta dimana?" Satu orang yang berdiri di belakang Lucius melangkah maju dan mengulurkan tangannya yang sedang memegang ramuan "ini ramuannya, My Lord" Tanpa pikir panjang, Tom mengambil ramuan itu dan diberikan kepada Harry "minum itu ular kecil, supaya penampilan buruk mu ini luntur" ucap Tom Harry melihat ramuan itu, lalu menatap Tom "ugh, melihatnya saja membuatku mual father" Regulus yang gemas mengusak

rambutnya dan jongkok di depan Harry lalu tersenyum "Bukankah kamu ingin melepaskan penampilan ini hm? Lagian anak mama Reggie kan kuat, jadi ramuan ini bukan apa-apa" ucap Regulus dan diangguki oleh Harry Setelah membuka tutupnya, Harry dengan segera meneguk habis ramuan tersebut-tidak ingin merasakan rasa tidak enaknya. "uhuk-agh" Harry terbatuk dan memegang kepalanya yang terasa berat, botol yang tadi ia pegang terjatuh begitu saja memunculkan kekhawatiran di mata semua orang disana Tidak lama kemudian pusing yang di deranya mulai menghilang dan tubuhnya bercahaya membuat semua orang menutup matanya karena silau Lama-kelamaan cahaya tersebut menghilang digantikan Harry yang penampilannya telah berubah Kulit tan-nya berubah menjadi pucat dengan pipi yang masih berlemak bayi dengan pipi yang berwarna merah di sekitarnya mirip tom-mata yang tadinya berwarna hijau emerald di keduanya, sekarang mata kirinya berubah menjadi merah darah. Rambut hitam berantakannya berubah menjadi rapi dan lurus hingga atas pundak dan warnanya yang tadinya hitam menjadi biru tua dan bercampur dengan warna putih perak dan merah yang tidak beraturan-mirip ombre-juga poni sebelah kanannya tercampur dengan warna putih perak nya, sedangkan poni di sebelah kirinya masih berwarna merah Tinggi Harry bertambah 2 centi-hanya sedikit, namun Harry menyukainya-pipi pucatnya menjadi agak kemerahan, bibirnya yang tadinya pucat berubah menjadi berwarna peach dan lebih tipis sedikit dari sebelumnya tetapi berisi, pipinya yang chubby menjadi agak tirus dan rahangnya menjadi agak runcing sedikit Matanya yang bulat menjadi lebih sipit, hanya sedikit. Tatto yang berada di lehernya merambat melingkar ke lehernya, lalu merambat terus ke tangan kanan dan berhenti di pergelangan tangannya. Tatto nya yang berwarna hitam lama-kelamaan berubah menjadi warna putih berbentuk ular, lalu ular tersebut mengangkat kepalanya menatap Harry dan menundukkan kepalanya hormat Semua orang disana tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, termasuk Harry sendiri "bagaimana bisa menjadi ular?" Ucapnya bingung lalu menatap Tom

"Aku kurang tahu Harry apa maksudnya ini, mungkin di rumah nanti kita bisa menemukan jawabannya" "Baiklah, sekarang lanjutkan ritual darahnya" lanjut Tom kepada Lucius, ia menyimpan kertas-yang tidak diketahui Harry apa itu-diatas meja. "Teteskan darah kalian sebanyak 3 kali" ucap Lucius dan diangguki oleh ketiga orang itu Pertama Tom yang melakukannya, dilanjut oleh Regulus dan terakhir Harry. Setelah semuanya meneteskan darahnya masing-masing, Lucius dan kedua orang dibelakangnya mengucapkan mantra yang lagi-lagi tidak diketahui oleh Harry Tidak lama kemudian cahaya menyelimuti Tom, Regulus dan Harry. Setelah cahaya tersebut pudar, tampaklah tiga orang disana tidak ada perubahan yang berarti selain mata merah dan hijau milik harry lebih berkilauan dan jernih dari sebelumnya dan juga rambut nya yang terlihat lebih gelap dari sebelumnya "Sudah selesai semuanya, my lord" ucap Lucius, ia membungkukkan badannya hormat dan dijawab anggukan oleh Tom "Father! Aku ingin melihat penampilan
Tom mengacak pelan rambut Harry lalu ia berdiri dari kursinya dan memantrai kursi tersebut menjadi cermin full body menghadap ke arah Harry "Bagaimana menurutmu penampilan mu yang sekarang, Sun?" Tanya Regulus di belakang Harry "Ini-ini menakjubkan! Aku seperti tidak mengenali diriku sendiri Reggie!" Harry menjawab dengan kikikkan kecilnya Harry menyentuh wajahnya sendiri, masih merasa wah dengan perubahan penampilannya dalam sehari ini. Ia lalu menatap ular di pergelangan tangannya-Shiro, Harry menamainya begitu-yang juga sedang menatap kearahnya "azrael ayren , menurutmu bagaimana penampilan ku?" Ular itu memiringkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya 'kau luar biasa, my lord' "Hanya itu? Bilang kalau aku ini tampan baru aku akan senang!" Ucap Harry dengan wajahnya cemberutnya 'kukuku, ya my lord anda sangat tampan'

"Ular pintar! Aku akan memberimu sesuatu yang menyenangkan nanti!" 'aku menunggu itu, my lord' ucap azrael dan ayren menundukkan kepalanya hormat lalu menempel kembali ke pergelangan tangan Harry, menjadikannya seperti gelang. Lalu Harry menatap Tom yang saat ini sedang menatapnya dengan syok, tidak terkecuali keempat orang lainnya yang ada di ruangan itu Harry mengangkat sebelah alisnya heran "ada apa father?" Tanyanya heran "xavier, kau bisa bahasa ular?" Lain menjawab, Tom malah balik bertanya membuat Harry semakin heran dan bingung Menjawab pertanyaan Tom dengan anggukan, Harry mengusap pelan kepala azrael dan ayren yang sedang menjadi gelang di pergelangan tangannya "Yes father, aku bisa berbicara dengan ular dan bukan hanya dengan ular saja,terkadang aku bisa mengerti apa yang ingin dikatakan oleh tumbuhan" jelasnya, ia menatap tom dan menyunggingkan senyum manisnya "Sungguh menakjubkan, aku baru pertama kalinya bertemu orang sepertimu Harry. Apa mungkin penyebab mu lebih memilih tumbuhan daripada obat karena hal itu?" Harry hanya mengangguk dan menatap Tom lagi dengan senyumnya "entah bagaimana caranya, terkadang jika ada pohon yang sudah mati bila berdekatan denganku pohon itu akan tumbuh kembali dengan rindang"

Lucius besok tolong kumpul pengikut setia ku di manor mu besok kita akan mengadakan rapat."ucap tom"

"Yes my lord"




















Happy reading

Jangan lupa vote

Jangan lupa vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak de voldy

Second Life (Drarry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang