II

19 2 0
                                    

Akhirnya 4 remaja itu pulang sekolah setelah menghabiskan sisa hidup mereka di sekolah, jam biasa pulang adalah 3 sore karna Zehii ketos yang baik hati dia pulang nya jam 6 sore.

Separuh hidup untuk sekolah, dia bahkan lupa kalo punya asam lambung sama maag jadi nya kambuh! Dan apa? Dia pulang sendiri soalnya OSIS lain udah pulang dari jam setengah 6 dan dia sendiri doang hampir aja gerbang nya di tutup sama satpam, satpam aja mau pulang apa lagi Zehii.

"Zee pulang" dingin tak ada jawaban, hal yang lumrah bagi diri nya.

"Zee! Kamu baik-baik saja?" Khawatir pembantunya atau ia sering panggil bibi Elea.

"Gapapa bi, cuma asam lambung sama maag Zee kambuh" adu Zehii siapa yang gak ngomong coba dia setengah hari di sekolah dan belum makan dari pagi walaupun dia makan di kantin itu juga dikit banget porsi nya.

"Astaga, kamu mandi dulu nanti bibi bikinin nasi goreng udang kesukaan kamu nanti abis itu minum promaag" bibi Elea sangat panik karna anak yang ia rawat dari kecil sakit, walaupun hanya anak dari majikannya.

"Makasih bi!" Sinar Zehii, ia sangat senang apabila di perhatikan oleh seseorang yang ia sayang.

Zehii menaiki tangga dan langsung kekamar untuk bebenah diri, lalu ia turun untuk makan makanan yang di janjikan oleh bibi Elea.

"Bi! Nasi goreng nya enak banget! Zee mau lagi" tingkah itu hanya muncul ketika dia lagi lapar, sakit, atau manja sama orang yang di sayang.

"Iya, bibi ambilin lagi ya nduk" Elea perantau dari Jawa jadi Jawa nya masih kebawa sampe Jakarta.

"Bi, nanti Senin sibuk gak?" Tanya Zehii sembari melahapkan nasi goreng itu ke mulut nya.

"Enggak, kenapa sayang?" Tanya Elea.

"Zee harus ngambil rapor, Mama sama Papa kan sibuk boleh ya?" Mohon Zehii, sumpah jijik banget biasa nya dia gak gitu kok.

"Bisa, tapi harus izin sama Mama ya? Nanti bibi bilang boleh atau enggak" tawa Elea lembut.

"Boleh" jawab dingin sang ibunda dari telpon genggam itu.

"Ya sudah bu saya tutu— eh" sebelum Elea menyudahi kalimat nya sang nyonya besar langsung saja menutup telpon tersebut.

"Zee kata ibu boleh kok" Elea hanya tersenyum sembari mengusap surai coklat Zehii.

"Bi, kalo Zee dapet ranking satu bibi mau ngasih apa?" Tanya Zehii, kepo adalah nomer satu.

"Nanti Zee mau nggak piknik di deket danau sama bibi?" Hadiah sederhana tapi Zehii sangat senang.

"Mau! Mau banget!" Plis bocah satu alay kebangetan.

"Oh ya bi, nama Zee itu artinya apa sih?" Lanjut nya sembari mengubah topik pembicaraan.

"Zehii, Ze adalah nama dari dewa petir yaitu Zeus dan Hii yang berarti api dalam bahasa Jepang. Zehii kalo di Jepang jadi Zehii Kaminari, Kaminari artinya Guntur/Petir kalau nama kamu di bahasa Jepangin jadi Guntur yang pasti berbeda." Akhir Elea.

"Guntur yang pasti berbeda? Zee beda?" Yaelah pake nanya.

"Kamu perempuan satu-satu nya di sejarah keluarga Guntur selain istri-istri pendahulu" jelas Elea. Elea di panggil Ea.

Elea dan Zehii bertukar cerita hingga malam, walaupun tak sepenuh nya bercerita terkadang bercanda dan akhirnya mereka berdua memutuskan membuat rumah-rumahan berbentuk saung dari selimut atas permintaan Zehii dan juga karena orang tua Zehii tak pulang malam ini, biasa orkay.

"Bibi jadi nostalgia dulu pernah tidur di saung sama kakek, terus ngedengerin suara jangkrik malem-malem" mulai lah cerita zaman Majapahit tersebut hingga kedua nya tidur bersamaan.


°

°

°

Zehii yang sudah sampai sekolah jam 5 subuh itu pun pergi kekelas nya XII IPS 3, memulai piket hari Jum'at dan mengerjakan beberapa tugas OSIS yang belum sempat ia kerjakan di rumah.

Sampai akhirnya mendekati jam 7 Sekolah mulai ramai akan murid yang ingin menjenjang masa depan. "Zehii Laskara Guntur! Pr ku belum selesai!" Teriak Herory dari arah pintu sembari tergesa-gesa.

"Pr apa? Ekonomi? Sosiologi? Atau apalah?" Zehii sih...udah nyelesain pr nya waktu jam pelajaran itu selesai, curang.

"Ekonomi! Please gak ngerti otak imut ini!" Teriak Herory heboh sambil ngambil buku ekonomi.

"Nih salin aja tinggal" ucap Zehii santai sembari memberikan pr nya, orang pinter mah santai.

Herory tersenyum lebar gembira, gimana gak seneng pelajaran pr kamu itu jam pertama dan teman terbaik kamu ngasih pr nya cuma-cuma seneng kan?.

"Zehii~" suara Hery senang sembari mengambil buku ekonomi nya dan langsung menyalin semua pr nya hingga tuntas bersama Herory.

Zehii hanya diam sudah terbiasa dan melanjutkan beberapa tugas OSIS yang tadi terhambat gegara Herory. Toh pr yang mereka salin gampang juga.

"Zee, nanti lo ngambil rapor sama siapa? Kalo Gue, Hery, sama Heira sih sama nyokap lo mau sekalian lagi?" Wajar saja Herory tau kalau orang tua Zehii sibuk karna Zehii pernah melakukan nya semester kemarin dan juga tahun kemarin.

"Enggak, Gue gak mau ngerepotin nyokap lo lagi Gue sama bibi Elea" Zehii tak enak pasalnya ia melakukan hal itu 2 kali walau ibu Herory tak masalah ia tidak ingin merepotkan lagi.

"Oh pembantu lo yang lo ceritain ngasuh lo dari bayi?" Tanya Herory.

"Iya, dia orang Jawa baik banget bahkan dia mau nyempetin ngambil rapor Gue padahal Gue udah ngebebani dia bertahun-tahun." Ia juga terkejut saat sang bibi berkata.

"Loh? Kenapa gak dari dulu aja bilang sama bibi?"

Kan kaget, bibi nya mau aja di repotin 17 tahun sama dia. Walaupun enggak sedarah setidaknya sayang kan? Dia udah di anggap anak nya sendiri, Elea mandul dan dia gak mau nikah karna dia gak mau kehilangan momen-momen sama Zehii walaupun cuma sebatas pembantu.

"Zee, Gue liat-liat bi Elea udah kayak emak lo baik banget ya?" Tanya Hery nimbrung, sok asik lo bangsat.

"Iya, dia bahkan ngelindungin Gue pas Gue di hukum Papa di kurung di gudang kotor gelap dengan alibi dia yang gak sengaja mecahin vas kesayangan Mama" terkadang nginget itu bikin Zehii sakit hati.

"Oh" kedua remaja berinisial H itu hanya ber-oh ria.

"Keluarga kalian enak, harmonis" gumam Zehii yang masih di dengar oleh Hery.

"Iya dong! Kita itu harmonis dari zaman kakek-nenek moyang! Keluarga bintang!" Seru Hery, dia gak tau aja kata-kata dia ngebuat mental Zehii down parah.

"Hery! Goblok! Dia lagi sakit hati lo malah gitu! Bego! Goblok! Tolol!" Maki Herory pada Hery yang mulut nya ceplas-ceplos.

"...gapapa" setelah itu Zehii jadi diem sepanjang Sekolah bahkan dia gak ke kantin mikirin perkataan Hery, ada benernya keluarga dia dari zaman kakek-nenek moyang punya kutukan dan pasti setiap kutukan punya ritme yang sama yaitu sibuk-anak tunggal-sibuk-generasi selanjunya.

Sekarang dia mikir harusnya dia ngalah sama sperma lain waktu balapan bukan nya yang muncul calon dokter tapi calon-calon kegagalan. Sekarang udah jam pulang Zehiu masih ngurusin tugas gaje OSIS itu sendirian dan udah 2 jam di sana buat ngurusin tuh tugas, udah jam 5 sore.

"Zehii, Gue minta maaf sama perkataan Gue tadi pagi. Nih Gue kasih dua coklat silverqueen buat lo, sebagai tanda maaf" ujar surai hitam netra biru langit itu.

Zehii hanya diam dan mengambil coklat tersebut, "Makasih, Gue gak ngambek kok Gue cuma sakit gigi" bohong Zehii.

"Kita udah temenan dari zaman ingusan dan lo gak pinter bohong Zee" balas Hery.

"Ya-ya terserah lo deh yang penting gak usah di pikirin" akhirnya Zehii memutuskan untuk pulang awal dan pulang bersama Hery, arah jalan mereka sama.






Annyounghaseo everyone, makasih udah baca arigatoughozaimas!




,,Amor fabula stellarum et fulgurum''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang