V

10 3 0
                                    

Setelah kesalah pahaman tersebut akhirnya mereka berdamai, sekarang sudah sore Zehii baru keluar dan menuju parkiran sepeda miliknya. Fixie full carbon.

"Selamat sore pak!" Salam nya pada satpam saat ia menggiring sepeda nya kesisi trotoar.

"Sore, Kamu lagi-lagi orang terakhir yang pulang. Ya sudah, hati-hati di jalan." Balas satpam tersebut, ia sudah tau betul akan tingkah Zehii kalau sesudah pulang Sekolah.

Zehii tersenyum dan tak lupa mengucapkan selamat tinggal, sekarang ia menyusuri macet nya jalan Jakarta sore itu. "Neng, kalo pake sepeda tuh ngerem dong!" Omel seorang pengendara mobil Pajero sports putih.

"Pak, mobil bapak sama sepeda Saya jauh loh. Bapak alay, orang cuma Pajero kok." Lalu Zehii melengos pergi tanpa meminta maaf atau memberi penjelasaan pada pengendara roda empat tersebut.

Zehii langsung menaruh sepeda fixie milik nya di samping carvelo P5X miliknya, setelah ia menutup pintu masuk-keluar garasi. Saat ia mengangkat wajah nya, wajah milik nya langsung di tampar oleh jari jemari keriput dan lentik itu, nenek nya sendiri.

"Laskar! Kamu tuh apa-apaan sih?! Kamu buat malu nenek dengan nilai les matematika mu 98?!" Teriak menggelegar sang nenek.

"T-Tapi ne-" sebelum menyelesaikan ucapan nya pipi Zehii kembali di tampar.

"Kamu tuh cowok! Kamu buat malu, Laskar jawab nenek!" Sekarang ia benci situasi ini, nenek nya gila. Masih menganggap diri nya lelaki sedari ia bayi.

(Flashback)

"Selamat Ibu, anak perempuan yang cantik sudah lahir." Tetapi bukannya respon yang bahagia keluarga Guntur terdiam.

"Anak perempuan?! Apa kau salah mengambil anak!?" Teriak kakek tak terima bahwa cucu nya adalah perempuan.

Keadaan semakin ricuh, Ibu nya pingsan karna terlalu lama shock lalu nenek nya yang menangis tersedu-sedu sembari mengucapakn kata tak terima. Lalu Ayahnya.

Ayahanya bahkan mengancam dokter tersebut akan di bunuh kalau saja sang dokter berbohong, tapi setelah melakukan tes DNA mereka semua percaya dan mengikhlaskan apa yang terjadi. Hanya saja mereka semua tetap menganggap diri nya sebagai lelaki.

Tetapi Ibu dan Nenek butuh waktu 1 bulan untuk rela dan ikhlas, di sana yang benar-benar hanya Elea. Dia sangat tulus menjaga dan merawatnya.

(Flashback end)

"Laskar." Panggil dingin sang Ayah, mungkin beberapa orang menganggap Ayah nya akan menyelamati nya taoi jangan harap.

Ayahnya menarik rambut nya lalu menyeretnya hingga ke kamar mandi, sang Ayah menyalakan shower dan meninggalkan Zehii yang sedang terguyur di bawah dingin nya shower sembari lampu kamar mandi di matikab.

Zehii, meringkuk dan ia mulai membuka pakaian nya untuk mandi, karna ia sudah basah. "Tuhan, kalau saja Aku lelaki." Andai nya dalam hati.

Walaupun lampu kamar mandi tak menyala setidaknya ada sedikit cahaya dari ventilasi. Ia sudah mandi tetapi saat ia ingin membuka pintu pintu itu terkunci, ia terpaksa mendobrak pintu itu hingga terbuka.

"Laskar! Yang sopan, Kamu itu penerus bisnis! Kamu itu cowok." Tegur sang kakek.

Zehii tak menghiraukan nya lalu bergegas menaiki tangga untuk menuju ke kamar miliknya, Zehii tanpa perduli pakaian yang ia pakai. Ia hanya menggunakan kaus putih oversize, jacket kulit hitam dan celana cargo hitam.

Ia membawa barang yang menurutnya penting, lalu tanpa memperdulikan teriakan orang rumah ia langsung pergi menaiki carvelo P5X nya menerobos deras nya hujan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

,,Amor fabula stellarum et fulgurum''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang