I | Kecelakaan

197 23 0
                                    

Japan, Tokyo, Mansion TNF | 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Japan, Tokyo, Mansion TNF | 10.00 P.M.

Wajahnya sudah tidak terbentuk karena menahan tangis, bahkan tangannya bergayutan di kaki Keizaki, menahannya agar tidak pergi lagi, "Akhirnya kamu balik bro, we miss you."

Suasana sendu mereka pecah, hanya gelakkan tawa yang terdengar. Sikap Garin memang selalu bisa membuat gagal fokus.

"Jangan berdiri di depan pintu, ayo kumpul di ruang tamu," tutur Caine.

Elya, Key dan Garin menarik Keizaki dan tetap bergelayut di lengannya sampai mereka duduk.

"Bagaimana? Apakah berjalan dengan baik?" tanya Arion. Dirinya kembali bersikap seperti kepala keluarga, padahal tadi dia ikut bergelayut pada Keizaki.

Bahunya terangkat, dia begitu bangga akan dirinya sendiri. "Oh tentu! Jangan meremehkan Keizaki."

"Walaupun disini setiap ada kesempatan selalu menggoda Krow, tetapi kau cukup berguna ya!" ucap Garin. Kegembiraan dalam hatinya belum usai, dia sangat bersemangat temannya kembali.

"Sembarangan! Aku selalu berguna,"

Tawa menggelegar datang dari pintu utama. "Sialan, bikin kaget saja kau!" dia melempar bantal pada Marcel.

"Yo! Apa kabar bro?" ucap nya. Marcel merangkul Keizaki, rindu pada teman satu frekuensinya.

Ruang tamu sangat bising, tawa dan aksi mengisi waktu senggang mereka. Sebentar lagi pukul 16.00 P.M. Arion dan Gin pergi untuk bersiap menemui sekutu.

∆ ∆ ∆

Sampel senjata, berkas perjanjian, dan segala sesuatu yang diperlukan dalam kerjasama dengan Bikers disiapkan dengan baik.

"Bawa senjata, Gin," ucap Arion. Dirinya memakai pakaian kerja yang simpel.

Sementara pakaian Gin informal, tetapi masih layak untuk bertemu dengan pihak transaksi. "Iya, aku pakai mini SMG, 50 peluru 9mm kubawa."

"Kamu yakin dia sendiri?" seandainya dia berbohong, pihak kita bisa bawa lebih banyak orang.

Gin bungkam sejenak, ragu, tetapi dia harus yakin karena yang mempertemukan Arion dengan Bikers adalah dirinya.

"Yakin, jika dia mengingkari janji, kamu bisa menembak aku," ujarnya. Dengan ekspresi tenang dia menatap Arion.

"Oke, aku tidak akan ragu meskipun kita keluarga, ingat itu," penekanan pada ucapannya membuat Gin merinding.

"Akan kuingat," peringatan Arion mengingatkannya pada saat perekrutan, tanpa keraguan sedikitpun dia mengatakan itu pada orang yang baru masuk keluarga.

ғᴀᴍɪʟɪᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang