20 - Surprise (2)

108 8 0
                                    

Happy reading everyone 👐✨

jangan lupa pencet bintang⭐

-


Sesampainya Shanala di rumah, ia disambut oleh Daniel yang menunggunya di ruang keluarga, begitu mendengar pintu rumah terbuka, Daniel langsung berlari menghampiri Shanala dan memeluknya.

"AAAA, DANIEL IH UHUK, YAAA, SESEK NAFAS GUE!" teriak Shanala memukul-mukul tangan Daniel.

"Hehe, sorry," kekeh Daniel melepaskan pelukannya.

Shanala menekuk bibirnya ke bawah, kesal dengan tingkah temannya itu, "Yang lain kemana?" tanya Shanala berjalan ke arah dapur, hendak mengambil minum.

"Onu sama ceweknya, Cio lagi jemput Asa di galeri," terang Daniel mengekori Shanala.

"Hadehh masih aja," pasrah Shanala saaat mendengar Reunola tengah bersama kekasihnya itu.

"Biarinlah, entar juga capek sendiri."

Sementara itu, Giones yang baru saja tiba langsung merebahkan dirinya diatas sofa, perjalanan jauh serta percakapannya dengan sang adik tadi membuatnya sangat lelah. Giones membuka ponselnya, melihat pesan yang dikirim oleh Michael membuatnya menghela nafas panjang. Hari ini belum usai ternyata.

Giones melihat ke arah Shanala yang tengah berdebat dengan Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Giones melihat ke arah Shanala yang tengah berdebat dengan Daniel. Terlihat ekspresi kesal Shanala membuat Giones tersenyum, adiknya itu sangat menggemaskan.

"Temen lo itu emang tolol," kesal Shanala.

"Dek!" panggil Giones.

"Kenapa?" Shanala menoleh ke arah Giones.

"Kakek jodohin kamu," ungkapnya tanpa basa-basi.

Daniel yang berada disamping Shanala menyemburkan air yang ia minum karena kaget, Shanala hanya bisa melongo, mencerna perkataan Giones barusan.

"DANIEL!" kesal Giones karena terkena semburan air Daniel.

"Sorry bang, sumpah gak sengaja, kaget gue anjir, basa-basi dulu kek, tiba-tiba ngabarin Ressa mau dijodohin kan kaget," bela Daniel.

Shanala memijat keningnya, "Adek baru aja berdamai, masalah baru muncul lagi, buset!" keluhnya.

"Kakek bilang, karena Adek gak mau pegang perusahaan sepenuhnya, jadi Kakek jodohin Adek, biar nanti dia yang bantu adek, ya walaupun adek tetep pemiliknya sih. Kalo mau nolak boleh kok, tapi Kakek udah atur jadwal pertemuan kalian."

"Sama siapa?"

"Jujur Abang sendiri gak tahu."

"Pertemuannya kapan?"

"Besok malem."

Mendengar itu Shanala kembali melongo, Kakeknnya itu benar-benar menyebalkan.

****

Me vs Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang