Chapter 9

102 17 0
                                    

Keesokan harinya di laboratorium Biologi milik sekolah. Sembari menunggu guru datang, Wonwoo terlihat sedang berkumpul dan tertawa bersama Myungho, Seonghwa, Yeosang dan Jongho.

Sedangkan Mingyu tetap diam saja berada di kejauhan sana, duduk sendirian dan merasa cemburu karena Wonwoo bergaul dengan siswa yang lain saat ini.

Jeonghan seketika menghampiri mereka dan bertanya, "Ada apa ini? Seperti seru sekali." katanya dengan penasaran.

"Jeonghan, dengar ini. Kamu gak tahu betapa lucunya Wonwoo ini. Puhahahahaha..." kata Seonghwa, dan kembali tertawa terbahak-bahak dengan yang Wonwoo, Yeosang, Myungho, dan Jongho.

Beberapa saat kemudian, Chan masuk kelas paling akhir dari pintu belakang dan menjadi pusat perhatian para siswa saat ini, terutama karena dia anak F.

"Ini adalah mata yang menatapmu saat kamu dilecehkan. Kamu gak pernah ingin menggalinya, Chan? Beginilah tatapan mata mereka saat melihat anak F. Aku yakin mereka gak tahu soal itu, karena banyak dari mereka belum pernah mengalami seperti apa menjadi anak F itu." batin Wonwoo.

"Ehahaha... Lucu sekali lelucon tadi." tawa Wonwoo yang kemudian beralih menoleh ke Seonghwa.

•••

Sementara itu setelah selesai kelas Biologi, di kamar mandi siswa. Wonwoo terlihat sedang mencuci tangan di wastafel di samping Dokyeom yang sedang berkaca sambil memakai lipbalm di bibirnya.

"Jadi pertemananmu dengan Mingyu sudah selesai? Sayang sekali. Aku memilih kalian kemarin." kata Dokyeom (B).

"Kamu memilih kami? Kenapa?" kata Wonwoo.

"Gak apa-apa. Apakah itu terlalu sulit untuk dipercaya? Dari mereka yang berada di tingkat atas, menurutmu siapa saja yang memilihmu kemarin?"

"Kalau begitu, anggap saja kamu. Kenapa kamu memilihku?"

"Wah... Responmu cepat sekali, ya. Kamu lucu juga. Apa alasanku memilihmu? Entahlah. Aku gak punya alasan apapun untuk itu kurasa."

"Dokyeom..." celetuk Jisoo masuk ke kamar mandi dan menghampiri Dokyeom.

"Aku penasaran kenapa kamu lama sekali di dalam. Ada apa dengannya?" kata Jisoo (C), dia berada satu tingkat dengan Wonwoo.

"Aku? Aku juga setingkat denganmu, Jisoo. Ingat itu!" kata Wonwoo membuat Jisoo kebingungan.

"Gak, kok. Bercanda. Intinya... Makasih sebelumnya, Dokyeom." kata Wonwoo lalu pergi meninggalkan mereka.

"Dokyeom gak salah. Mereka yang berada di tingkat bawah gak punya pilihan lain selain memilih anak A dan B. Memilih mereka di tingkat serupa sama saja dengan bunuh diri." batin Wonwoo saat berjalan di koridor dan langkah terhenti seketika saat ia menemukan sesuatu di saku celananya.

Daripada memikirkan mereka yang berada di tingkat bawah, siapa di antara anak A dan B yang memilih Wonwoo kemarin?

Wonwoo membaca secarik kertas catatan yang agak kusut dari saku celananya. Membaca hal itu, Wonwoo semakin kepikiran apa alasan mereka memilih Wonwoo.

•••

Saatnya kelas Seni yang diajar oleh Pak Lee di aula olahraga. Para siswa terlihat sedang berbaris membentuk empat barisan sambil mendengarkan instruksi dari Pak Lee. Di samping barisan mereka juga terdapat 25 lukisan yang sudah ditata di lantai.

SEVENTEEN : Pyramid GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang