Kehidupan Mash dan (Name) disekolah sihir demi menjadi Visioner Ilahi dimulai.
"Finn, Boleh pinjam sapu untuk pelajaran besok?" Tanya Mash pada Finn.
"Aku kira itu sapu, ternyata aku malah membawa akar gobo." Sambung Mash sambil menunjuk ke arah akar tersebut.
"Akar gobo?! Kamu salah mengira akar gobo adalah sapu?!!" Jawab Finn yang tak percaya.
"Sepintas." Jawab Mash.
"Sepintas?" Finn mengulangi ucapan Mash.
"Iya deh, kupinjam kan." Finn menghela nafas.
"Sudah kuduga, kamu memang orang baik. Nyam.." Kata Mash sambil memegang kue sus dan memakan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hari ini kita akan belajar cara mengendarai sapu." Kata Bu profesor yang baru.*Profesor sebelum nya udh resign karena udh muak sama murid tahun ajaran baru (Mash n Name)
*Author: wkwk
*Name: cielah, kan gue cuma bilang kunci gembok nya upgrade.."Alirkan energi sihirnya ke sapunya, dan perintah kan dengan lantang kata "terbang"." Kata Bu profesor.
"Lalu tunggangi dan atur energi sihirnya agar sapunya tetap terbang." Lanjutnya.
"Baiklah, Mulai!"
Tak.Terbang!
Terbang!
Terbang!
Terbang!
Terbang!
Terbang!Suara murid lain.
Disisi Mash:
"Babe, name, aku pasti akan menjadi nomor satu dan mengembalikan kehidupan damai kita."
"Sip."
Mash mengarahkan tangannya ke arah sapu yang tergeletak di tanah.
"Tobu."
Sapunya masih tak merespon, Mash pun mengulangi nya.
"Tobu."
"Tobu."
"Tobu."
Sayang, hasilnya nihil. Usaha Mash untuk mencoba menerbangkan sapu nya sia-sia.
"Tobu."
"Tobu."
"Tob-"
"Pastinya."
"Hoi, hoi."
"Kamu bahkan tak bisa membuat sapunya melayang, ya?""Kayaknya kelas nya tercampur dengan siswa bernilai merah, nih."
"Orang sepertimu, hanya bikin repot kami saja."
Kata laki-laki bersutra abu gelap itu."Tobu."
Kata Mash yang Tiba-tiba menghentakkan kakinya ke tanah dengan keras dan membuat sapu itu melayang kedalam genggaman tangannya.
Tingg..
"H-hoi! I-itu curang namanya!"
Teriak laki-laki sutra abu gelap itu."Hah?"
"Jangan pura-pura enggak tau!"
"Sapunya terbang duluan sebelum diperintahkan, 'kan?!"
Lanjut laki-laki sutra abu gelap itu."Bajingan.."
"Perhatian! Mari kita praktik terbang untuk melihat kecepatan sapu kalian!"
Seru Bu profesor."Kita akan mulai ujian berbatas waktu."
Lanjut Bu profesor.Tiba-tiba laki-laki sutra abu gelap itu menyeringai.
"Heh, pas sekali. Mau balapan denganku?"
"Yang kalah harus mematuhi pemenang, selama menjalani kehidupan sekolah disini."
Kata laki-laki bersutra abu gelap itu.Tiba-tiba seorang datang sambil berlari memanggil Mash.
"Mashhh-Channn!" Teriak (name) yang berlari mendekati Mash.
"Oh, Name?" Tanya Mash.
"Mash, kamu mau apa dengannya?!" Tanya name yang sudah mengetahui situasi alias udah tau alur.
"Ah..eng.. etto.." Mash tidak menjawab.
"Siapa kau? Minggir lah, jangan mengganggu kami untuk bertanding, dasar beban."
"Tidak mau! Lagian kenapa kamu mengganggu Mash-chan sih?! Kamu saja yang minggir, Pecundang!" Jawab name.
"Kamu memanggil ku pecundang hah?! Ayo, bertanding! Kita lihat siapa Pecundang sebenarnya. Yang kalah harus melayani pemenang sampai masa sekolah berakhir."
"Ayo! Siapa takut?! Nanti kalah jangan nangis!"
"Siapa juga yang akan menangis?!"
"Tobu!""Tobu!" Rapal name kepada sapu nya.
Tiba-tiba Mash menghalangi nya.
"Name. Jangan.. biar aku saja." Cegah Mash.
"Kamu tidak percaya aku akan menang, Mash?"
(Name) Sedikit mengeryit dan tampak sedikit kecewa."Bukan begitu. Hanya saja.."
Mash bukannya tak percaya pada name. Hanya saja, ia takut name bakalan kebablasan kepada anak orang, mungkin bukan dibuat nangis tapi mungkin malahan bikin babak belur anak orang. Mash tidak mau name dikeluarkan. Jika dirinya masih bisa dibicarakan."Kumohon, name.. Biar aku saja.." Mohon Mash pada (name) dengan memelas namun tetap datar.
"Ukhh! Sial, jantung ku!" Batin name.
"Uhh.. Baiklah. Tapi jangan terlalu memaksakan diri, oke?"
"Wakarimashita, Name-Chan." Jawab Mash menurut.
"Uh.. dia sangat penurut.. seperti anak anjing yang imut!" Batin name lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mungkin bakalan update antara jam 2 Atau
Sahur. Karena Rin ngga bisa puasa, Jadi
Kerjaan rumah Jadi double, makanya ngga
Pernah update Pagi, siang, Sore. Kalau
pernah pun, itu pasti draf yang aku buat
Pas malam.Sekian, Terimakasih dan silahkan
Tunggu Update nya~Selanjutnya: 十四 Mash Bertanding?
TBC_
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒂𝒈𝒊𝒄 𝑾𝒆𝒍𝒍 | 𝖬𝖺𝗌𝗁𝗅𝖾 × 𝖱𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋𝗌 ꨄ (𝖡𝖺𝗌𝗂𝖼)
Fanfiction"hᥲᥲ?? ᥴᥙmᥲ ȷᥲ𝗍ᥙh kᥱsᥙmᥙr, k᥆k mᥲsᥙk іsᥱkᥲі?! ᥡᥲᥒg ᑲᥱᥒᥱr ᥲȷᥲ? ᥡ᥆k ᥣᥲh gᥲs ᑲᥙᥲ𝗍 hᥲrᥱm!!" [ 𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨 ] - [Season 1] *Author: A-aku juga mau.. *(Name): Author sesad ngga diajak! ɳαɱҽ || ძᥙᥒіᥲ kᥙ ძі⍴ᥱᥒᥙһі ᥆ᥣᥱһ ᥴ᥆gᥲᥒ mᥲsһᥣᥱ ძᥲᥒ ძᥲᥣᥱmᥲᥒ~ ოísí ղα...