7.Fitnah

80 25 1
                                    

Ketika kamu tidak merasa bahagia dengan hidupmu,ketahuilah ada seseorang yg merasa bahagia hanya karena kamu ada.

-Al Habib Umar Bin Hafidz-

Happy Reading

Abyan hanya menggeleng

"Khairin itu bakal sembuh kalo kamu berusaha obatin kalo cuma doa terus gak diobatin mah tetep bakal lama sembuhnya"

"Usaha tanpa doa itu sombong,tapi doa tanpa usaha itu bohong"ucap Abyan penuh penekanan

"Hehe yah nanti khairin obatin"

"Apa perlu saya yang obatin,bentar yah saya minta kotak P3K dulu ke Ustad Arul"

Abyan segera mengenakan sendal dan menuju keluar masjid,Kebetulan kediaman ustad arul tidak terlalu jauh dari masjid.

Khairin hanya tersenyum,

Setelah menghilang dibalik gerbang,

Kini abyan telah kembali membawa kotak kecil dan sebuah sapu tangan yg keliatan basah ditangannya

"Bentar saya cariin salepnya dulu"

Abyan mengeluarkan semua isi kotak P3K itu,

"Nah ketemu"

Abyan mengangkat benda persegi panjang kecil,

Khairin hanya menatap lucu wajah abyan yang fokus,

"Ustad saya bisa sendiri kok makeknya"

"Saya juga bisa khairin,tapi sebelum dipakaikan salep saya mau kompres dulu memarnya"

Kini abyan mengangkat telunjuk dibalik sapu tangan yg hangat itu dan mengenakannya pada memar di sudut bibir perempuan itu,dengan telaten abyan mengompresnya.

"Awss sakit ustad jangan diteken"

Sembari ingin memegang memar itu namun ditahan oleh tangan abyan.

"Astagfirullah maaf maaf khairin"

"Bentar saya pakaikan salep"

"Maaf ya bikin ustad repot"

"Tidak sama sekali"

Abyan tengah fokus menatap memar itu dan mengoleskan salep ke memar tersebut.

Setelah mengobati sudut bibir dan tangan khairin yg memar,

Abyan tersenyum lega,

"Ustad saya pulang dulu takut dicari bapak sama ibu,makasih udah obatin hehe"

"Iya hati-hati ya"

"Iyah ustad assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Kini seseorang mengikuti khairin dari belakang,

Kini khairin melewati sebuah jembatan diatas sungai,Jembatan itu merupakan jalan kerumah khairin.

Tiada cinta yang setulus cintamu

Tiada yang bisa gantikan dirimu

Khairin bernyanyi sepanjang jalan menikmati deru angin dan bintang-bintang yang berhias indah diatas angkasa,

"Oo bagus yah tadi mesra-mesraannya sukses bikin saya panas"ucap firlin yang tiba-tiba sudah berada didepan khairin

Kondisi sudah sepi karena hampir menunjukkan jam sebelas malam,

"Apa maksud mbak firlin"

"Memar yg saya buat ustad abyan kan yang mengobatinya"

Firlin menjambak rambut khairin yang masih tertutup hijab itu,

Istiqomah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang