Aku Juga Cinta

10 0 0
                                    


Rush berwarna putih berhenti tepat di depan gerbang kantor. Bagus yang sedang mengayun sapu di pelataran seketika berhenti. Seorang perempuan muda berambut pirang keluar dari pintu sambil tersenyum. Beberapa saat kemudian seorang perempuan muda keluar dari pintu samping belakang. Wajah yang tak asing membuat mata Bagus terbelalak.

"Tya?" celetuk Bagus pelan.

Bagus bergegas membuka pintu pagar kantor tempatnya bekerja sebagai office boy. Langsung menemui Tya yang digandeng perempuan berambut pirang tadi.

"Masih ingat si cantik ini, Bagus!"

"Tya, tante!"

"Kenalin ini Tante Mia Gus, lagi liburan, kamu masih kerja di sini" seloroh Tya

Bagus ulurkan tangan ke perempuan pirang dan tya.

"Gus, boleh ya kalo kita ajak Bagus ke luar sebentar." kata tya penuh harap

Bagus meringis. Tante Mia tersenyum. Tya mengangguk memberi tanda agar Bagus bisa ikut. Seperti terhipnotis kecantikan Tya, bagus langsung manut. Dia bergegas mengunci gerbang kantor dan ikut masuk ke dalam mobil. Di Dalam ada seorang supir yang langsung tancap gas menyusuri jalan kecamatan menuju arah kota.

Di sepanjang semua saling diam. Tya dan Bagus yang duduk di belakang hanya saling diam. Tya mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya. Memperlihatkannya ke Bagus sambil malu malu. Bagus terbelalak, surat cinta waktu SMA yang ia titipkan ke Poni teman dekat Tya. Kenapa Tya memperlihatkan itu.

"ini apa Gus!"

"ehm.. maaf ya, saya lancang!"

"Poni, itu temenku Gus, sekaligus juga temenku, yang juga naksir berat sama kamu. Surat ini baru aku terima minggu kemarin. Setelah setahun yang lalu kamu nitip surat ini sama Poni. Kamu ngerti khan maksudnya?"

Bagus yang nampak gelagapan berusaha untuk menahan pembicaraan Tya. Bagus melirik ke arah tante mia dan pak Sopir. Tya menengok tante Mya dan Pak Sopir. Mereka kedua memakai headset yang sepertinya dari awal sudah dipersiapkan untuk tidak mau tahu apa yang akan terjadi di dalam mobil ini.

"kalo nggak jodoh, memang begini ya, dari kapan ini gus,"

"dari sejak ketemu kamu"

"Kapan?"
"Pas ujian masuk sekolah"
"Kita itu satu kelas dari sejak kelas satu khan Gus, sampai kelas tiga, dan kamu nggak mau ngomong apa apa?"

"Aku malu Ya,"

"Temen temen aku tuh sudah pada tahu dari dulu, kamu naksir sama aku, kenapa nggak ngomong aja sih gus, sampai semuanya selesai, sampai kita sama sama lulus, sampai kita berpisah, sampai semuanya aku anggap tak pernah terjadi apapun... "

"Aku janji sama emak, nggak akan pacaran selama sekolah! makanya..."

"Makanya kamu nunggu lulus sekolah, makanya kamu kirim surat cinta lewat poni, yang dikasih ke aku setelah 1 tahun berlalu, setelah aku nggak punya lagi cinta dalam hati aku,..."
"Maksudnya?"

"Aku cinta kamu gus, dulu... dan sampai sekarang!" air mana Tya mengalir.
"Aku nyari nyari kamu, di facebook, tanya temen, aku nggak dapat kabar apapun tentang kamu... tapi aku sekarang cuma OB Ya, apa bisa kita mulai dari awal!"
"terlambat Gus!, aku udah nikah! dengan orang yang tak pernah aku cintai..."








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ijinkan Aku SetiaWhere stories live. Discover now