"Meow!" Kucing kecil itu mengeong seolah setuju dengan Huo yun.
"Kita akan istirahat dulu malam ini, sudah enam tahun kita bekerja keras, mengganti tidur dengan berlatih, tempat ini dekat dengan hutan besar star dou. Berapa kalipun aku mencoba untuk menembus kemacetan kultivasi, aku merasa seperti menjadi semut yang kecil hendak mendorong sebuah tembok kokoh, hukum dunia ini sama ketatnya dengan dunia menyebalkan 'itu' yang dijaga oleh dewa" aku murung saat mengatakan hal itu, dunia yang tak menyenangkan, dan aku paling membencinya dari dunia yang lain.
"Meow!" Kucing kecil berbicara sambil mengangguk anggukan kepala.
"Haha kau juga tak suka bukan? Ayo kembali kedalam"
Kucing kecil mengangguk lalu tubuhnya menjadi butiran energi dan masuk kedalam tubuhnya.
'Aku telah melatih tiga teknik harimau yang berbeda, dan hanya ketiga teknik ini yang bisa aku pelajari sampai sekarang, energi yang padat di dantian telah mencapai batas, namun tak mampu menahan kuatnya teknik lain'
'Baiklah.. waktunya istirahat.. aku lelah..'
Krasak krusuk..
Pak pak pak...
Sesuatu mendekati pohon besar tempat Huo yun berada, entah apa itu.
Esok harinya, matahari bersinar dari timur, menembus celah dedaunan pohon, sinar itu mengenai mata kanan Huo yun, membuatnya bergerak untuk menyentuh nata itu karena tak nyaman.
Nyawn~
Mata Huo yun dengan cepat terbuka dan langsung sadar, reflek menutup mulutnya sendiri.
'Ci! Berkatmu aku berperilaku sepertimu!'
"Kucing?" Tiba tiba sebuah suara terdengar dari dahan pohon bagian lain, Huo yun menjadi waspada dan melihat dengan hati hati kearah belakangnya.
"Kucing yang pintar? Kau waspada padaku? Tenang saja! Aku hanya gadis buta yang dibuang.. kemari lah kucing kecil, aku membawa beberapa makanan yang akan kau sukai!" Ternyata itu adalah seorang gadis, Huo yun tertegun, terlepas dari matanya yang aneh, wajahnya begitu rupawan bagai seorang puteri kerajaan.
"Hei nak, kau bilang kau buta?" Huo yun sedikit mengendurkan kewaspadaannya dan berbicara normal.
Namun yang tak ia sangka adalah gadis itu terkejut dan langsung bangun dari posisi santainya, berdiri tegak di dahan pohon bagai jalan setapak, namun posisinya begitu seimbang.
"Siapa kau?!" Gadis itu berkata dengan nada dingin.
"Aku?" Huo yun menunjuk diri sendiri.
"Tentu saja bodoh! Tidak ada siapapun dalam jarak sepuluh meter selain kau!"
"Jika kau menanyakan namaku.. Namaku Huo yun, dan aku akan menanyakan hal yang sama padamu, dan kenapa kau berada di hutan?"
"...Aku tak punya nama..." gadis itu berkata dengan lemah.
"Kau bertanya aku menjawab, tapi aku bertanya kau tak menjawab?"
"Aku memang tak mempunyai nama! Dan kau tak perlu tahu mengapa aku ada di sini!"
Huo yun terdiam beberapa saat sebelum melompat turun.
"Hei! Kemana kau akan pergi?"
"Kau tak perlu tahu aku mau kemana!"
...
"Orang aneh! Tapi.. aku jelas merasakan hawa kucing tadi.. mengapa yang berbicara anak laki laki?? Apakah karena roh beladirinya? Kurasa tidak.. aku tak pernah merasakan hal seperti itu pada orang lain.." Gadis itu merenung, tiba tiba sebuah mahkota aneh muncul di atas kepalanya, sebuah energi membungkus tubuhnya dan gadis itu turun perlahan dari ketinggian.
"Tunggu! Apakah itu monster roh yang berubah seperti kata nenek?! Aku harus mengikutinya!"
Beberapa meter di depan, Huo yun berlari untuk menuju hutan star dou, ia telah menunggu lama untuk hari ini.
Telinganya tiba tiba bergerak, ia reflek melompat ke pohon terdekat, tempat ia semula berada, gadis buta tadi muncul disana, 'menatap' kearahnya dengan tajam'
Melihat mahkota yang bersinar di atas kepalanya, Pupil mata huo yun memadat seperti kucing, melihat mahkota itu lebih jelas.
"Mahkota bintang?!" Huo yun bergumam hampir tak percaya.
"Kau tahu roh beladiriku? monster roh jahat!" Gadis itu berkata penuh kebencian.
"Apa? Aku monster roh? Kenapa kau menyimpulkannya seperti itu?"
"Karena aromamu itu aneh! Seperti monster roh!" Gadis itu menunjuk tepat kearahku, indera anehnya menakutkan.
"Leci! Keluarlah!" Huo yun membuat gerakan menjentikan jari, lalu keluar kucing kecil berwarna putih dengan pola aneh berwarna hitam.
Pandangan gadis itu beralih pada kucing kecil, wajahnya menjadi aneh karena sekarang ia merasa orang tadi menjadi aura manusia biasa.
"Sudah sadar?" Huo yun berkata sambil mengelus kucing kecil.
"Ke-kenapa roh beladirimu begitu aneh? Terpisah dari tubuh?" Gadis itu bingung.
"Dunia ini begitu luas nak"
"Nak?! Kau sudah dua kali memanggilku seperti itu! Tidak sopan!"
"Yah terserah.. kau tak mau mengambil mahkota bintangmu? Bukankah itu akan menyianyiakan energi bintang?"
"Kau bahkan tahu itu juga?!"
"Sebuah sekte tersembunyi.. belum tentu menghilangkan keberadaan sepenuhnya"
"Apa maksudmu?"
"Buku! Apakah kau tak pernah membac- maaf soal itu"
Gadis itu mengerutkan kening ketika menebak perkataan huo yun, namun mengangkat alis ketika mendengar ia meminta maaf.
Mereka terdiam cukup lama, entah apa alasannya, "baiklah aku pergi!" Huo yun mau menyelesaikan urusannya.
Gadis itu tak menyusul, berdiam diri disana, tak bergeming sedikitpun.
...
"Gadis aneh, dan kenapa roh beladiri mahkota bintang muncul sekarang? Bukankah mereka selalu bersembunyi? Apakah teori yang pernah kubaca waktu itu salah? Sudah lah, cincin roh menunggu!"
"Langkah harimau putih!" Huo yun langsung menjadi hantu dan berlari lebih cepat dan lincah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Douluo: Third prince Dai
FanfictionKisah sahabat manusia dan kucing, dan beberapa lainnya. Sayangnya Huo yun tak sendiri disini, bukan seseorang yang bereinkarnasi secara biasa, melainkan lebih dari 6 orang yang bereinkarnasi (yah salah satunya tang san) *aku tak punya karya douluo*