Bonding

6 0 1
                                    

Entah berapa lama Huo yun terduduk di ruang misterius itu bersama harimau besar bersayap. Setiap detiknya cahaya berkedip di tubuh mereka berdua, semakin terang cahaya nya.

"Waktunya tiba!" Huo yun membuka matanya, begitu juga leci, mata vertikal harimau berbeda warna itu tampak menakutkan.

Ruangan itu dengan cepat berganti menjadi sebuah arena 5x lebih luas dari lapangan sepak bola. Beberapa meter dari tempat huo yun duduk, seseorang berdiri menggunakan topi berwarna hitam juga set pakaian hitam abu.

Di pinggangnya terlihat 6 bola aneh, orang itu melepas salah satu bola dan melemparkannya keudara.

"Mari bertarung! Raikou!"

Seekor harimau besar muncul dan meraung keras, suaranya seperti sambaran petir yang menggelegar menerjang permukaan bumi.

"Ternyata baru 12 tahun? Sepertinya semua lawanmu akan berat kali ini" ucap orang yang wajahnya di tutupi oleh topi itu.

"Kau benar... huff... kenapa aku dulu selalu kuat? Menambah beban saja saat kutukan datang" jawab Huo yun dengan datar namun sedikit tak berdaya.

Orang itu sedikit mengangkat topinya, terlihat pupil mata hitam legam menagap, bibirnya melengkung.

"Ayo leci!"

Kedua kucing besar itu berhadapan, namun tak ada tatapan permusuhan, melainkan nostalgia.

"Raikou! Quick attack!"

Harimau petir itu langsung bergerang kedepan dengan cepat menuju leci berada.

"Leci! Perlindungan harimau putih hantu! Doppleganger!"

Segera cincin roh berwarna kuning keunguan muncul melingkar. Di ruangan ini, kemampuannya menjadi lebih kuat.

Ribuan leci muncul dan menutupi seluruh arena, mengepung raikao.

"Raikao! Rain dance! Thunderbolt! Thunder! Thundershock!" Orang itu membombardir, memerintah.

Segera awan mendung datang.

Huo yun menatap orang itu dengan senyum masam, sepertinya ia hendak membalas dendam.

"Leci! Tahan dan gabungkan teknik es keristal!"

Di bawah lebatnya hujan dan badai petir, Doppleganger leci yang tersisa menguatkan kekuatan. Kubah es dan keristal bersinar dingin dan padat, melindungi dari amukan dan sambaran petir.

Ia tak bisa menggunakan teknik harimau putih angin sekarang, akan sangat merugikan.

"Raikou! Lebih keras!"

"Entei! Bantu!"

Orang itu mengeluarkan pokemon lain, seperti singa yang besar dan raungan seperti letusan gunung berapi yang meletus menggetarkan lapangan dan gendang telinga berdengung.

'Gila..' batin huoyun tak berdaya, inilah kenapa ia menyebutnya *kutukan*

"Zeraora! Ayo!"

"Mewtwo!"

"Meowscarada!"

"...."

***

Di sisi lain, bola bercahaya bersinar dari arah timur, menyinari permukaan kota suotuo yang mulai ramai oleh pedagang yang berteriak.

Sebuah restoran yang ramai pembeli, Huo yan terlihat sibuk memasak dan melayani pelanggan.

"Hei apakah ini makanan berkuah baru?" Tanya pemuda yang berbaris di sana.

"Benar, kata orang tuaku restoran ini menyediakan makanan yang di beri nama mirip kota ini, nama makanannya soto! Katanya kuahnya memiliki rasa yang kuat! Kau bisa memilih kepedasan, dan memiliki sesuatu yang gurih. Kita juga bisa memilih daging hewan apa saja, termasuk monster roh!"

"Wah..! Luar biasa! Tapi kalau hanya satu menu.. aku ragu.."

"Sepertinya kalian baru menemukan tempat ini?" Orang di depan mereka, pria paruh baya menoleh.

"Anda! Kau adalah si singa gila! Wu lin!" Pemuda itu mengenali wu lin si singa gila, meskipun ia hanya master roh satu cincin, ia amat terkenal akan kegilaannya di arena pertarungan roh hebat kota suotuo.

"Bukankah anda sedang terluka?" Orang di belakang pemuda tadi bertanya heran, tadi malam ia juga menonton pertandingan itu.

"Haha..... Suatu keajaiban terjadi, lupakan soal tadi malam. Kalian baru menemukan restoran ini bukan?"

Kedua orang itu mengangguk.

"Aku adalah pelanggan setia, makanan disini sangatlah enak, menunya ada banyak sekali.. dan semuanya sangat enak! Tapi restoran ini entah kenapa selalu berganti makanan setiap hari, penjualnya juga akan berjualan saat malam hari di pasar suotuo, aku terlambat kemarin malam kehabisan ikan bakar, hari ini juga hampir terlambat... ada menu baru, pasti sangat enak!"

Kedua orang itu saling tatap, mereka seolah tak percaya, si singa gila, begitu ceria dan bersemangat saat berbicara soal makanan?

Citra singa gila dalam pikiran mereka segera sedikit berubah.

"Oh akhirnya!" Ucap singa gila meraih mangkuk yang di letakan seorang gadis.

"Pak lin! Apakah hari mu baik? Kalau tidak anda bisa memakan sup kuah soto! Dan anda akan merasa senang kembali!" Ucap huo yan ceria.

Wu lin tersenyum senang dan menyerahkan satu koin emas, meraih mangkuk isi soto dan pergi, meja disana penuh, ia memilih makan di luar.

Ia tak memaksa pelanggan menyingkir menggunakan reputasinya, ia tahu, sekali ia berbuat onar di dalam restoran ini, hidupnya dalam bahaya. Ia amat tahu siapa gadis di depanya tadi.

"Mahal sekali?!" Protes salah satu pelanggan disana setelah mengetahui harganya.

"Hei gadis kecil! Jangan mempermainkanku!" Ucap kembali pelanggan itu.

"Benar! Jangan berbuat menipu! Hanya sup untuk rakyat biasa kenapa begitu mahal?!" Orang itu menepis mangkuk soto hingga jatuh, mangkuk itu pecah.

"Kalau kau bisa... melayaniku... aku akan memaafkanmu! Gadis sepertimu amat langka!" Orang itu tersenyum menjijikan, dua orang di dekatnya juga sama menjijikan.

Penampilan mereka sungguh buruk, mereka mulai menakuti para pelanggan.

"Siapa mereka?" Bisik pemuda tadi

"Bu le! Ekao! Tian ya!"

"Aku kenal mereka! Mereka terkenal mesum dan meresahkan warga!"

Keributan dimulai di restoran itu

Douluo: Third prince DaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang