Bab 1

3 0 1
                                    


Di suatu desa yang begitu damai, terlihat dua anak kecil berjenis kelamin perempuan sedang bermain bersama. Mereka adalah saudara sepupu yang mana rumah mereka juga bersebelahan.

Anak yang lebih tua satu tahun itu bernama Via, dan anak yang lebih muda bernama Bella. Mereka sudah bersama sejak mereka kecil.

Mereka bermain seperti biasa, hingga sebuah mobil berhenti di depan rumah Via. Dengan perlahan pintu mobil terbuka lalu keluarlah seorang pasangan suami istri bersama dengan dua orang anaknya yang berbeda gender.

Via dan Bella merasa bingung melihat orang yang tidak mereka kenal tiba-tiba memeluk mereka sambil tersenyum lebar. Tak lama kemudian ibu Via keluar rumah dan langsung menyambut mereka dengan senang hati, ternyata mereka adalah keluarga yang sudah lama tidak pulang ke rumah alias merantau.

Setelah para orang tua saling temu kangen wanita yang merupakan istri dari pamannya itu mendatangi Via dan Bella dengan menenteng kantung yang berisi oleh-oleh untuk mereka. Hal pertama yang dikeluarkan dalam kantung itu adalah sebuah baju yang cantik dan merupakan kembaran dengan anak perempuannya yang masih kecil, mungkin usianya sama dengan usia Bella.

"Aku membelikan kalian baju yang sama agar kalian seperti anak kembar tiga". Ujar wanita itu dengan suara lembutnya dan tak lupa senyum cerahnya.

Via dan Bella hanya mengangguk lalu mengambil baju tersebut, tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada bibi mereka. Setelah itu mereka menatap penasaran kepada anak perempuan yang belum mereka ketahui namanya itu. Sang bibi yang peka langsung memperkenalkan mereka kepada putrinya.

"Kalian pasti penasaran, ini anak bibi namanya Zalianty kalian bisa memanggilnya Lia biar gampang". Ucapnya sembari menuntun tangan putrinya untuk bersalaman dengan Via dan Bella.

»»»»»»

POV Via

Singkat cerita sudah seminggu keluarga pamannya tinggal di desa, rumah pamannya juga tidak jauh dari rumahnya. Rumah Bella ada di sebelah kiri rumahnya dan rumah Lia ada di sebelah kanan rumahnya. Yah, karena ini adalah tanah milik kakek dan nenek Via pihak ibu, semua anaknya tinggal bersebelahan.

Hari ini Via bermain bersama Bella ditambah dengan Lia, sekarang mereka sedang bermain sambil belajar mengayuh sepeda. Sepeda itu milik Via, jika dibandingkan dengan sepupunya keluarga Via termasuk keluarga yang berkecukupan bahkan Via punya apa yang sepupunya tidak punya.

Namun dibandingkan dengan dirinya yang sampai sekarang belum bisa mengayuh sepeda kedua sepupunya sangat pandai dan lihai, saking pandainya terkadang mereka berdua hanya bermain sendiri sambil bergiliran menaiki sepeda milik Via, dan Via akan terabaikan.

Terkadang Via sedih mengapa hanya dia yang lambat dalam belajar menaiki sepeda itu. Dia juga ingin bermain bersama mereka, saat mereka asik sendiri bahkan sampai bermain di halaman rumah tetangga yang cukup luas Via hanya bisa menatap mereka dari jauh, dia merasa minder dan malu karena belum bisa mengayuh sepedanya.

Sambil melihat sepupunya bermain riang dia bergumam "Bisakah aku seperti mereka juga? Aku juga pengen".

POV END

»»»»

Beberapa hari telah berlalu ketiga sepupu berjenis kelamin perempuan itu sedang mandi bersama yang mana nenek mereka yang memandikan mereka sekaligus memakaikan baju mereka. Mereka banyak bercanda yang membuat nenek mereka kewalahan menghadapi sikap mereka yang ada aja.

Selesai mandi mereka duduk bersama di depan teras rumah Via dengan memakan buah kecil yang mereka sebut sakurah, nenek mereka entah kemana mereka tidak mengetahuinya.

Namun beberapa menit kemudian nenek mereka datang dari sawah sebelah kiri rumah Bella dengan menangis sambil memanggil nama anak perempuan satu-satunya yang mana adalah ibu kandung dari Via. Mereka bingung mengapa nenek mereka menangis seperti itu.

Masih dengan rasa bingung mereka kemudian melihat banyak sekali rombongan datang kerumah dengan menggunakan motor, Via kaget begitupun dengan Lia karena ibu Via sedang di bonceng oleh orang tua Lia. Ibu Via ada di tengah-tengah mereka, mereka langsung mengangkat ibu Via agar masuk ke dalam rumah.

Setelah semua kondisi sedikit reda bibi Via bilang jika Ibu Via ternyata tadi saat di sawah sempat terpeleset hingga jatuh dan sekarang kakinya terkilir. Mendengar itu Via sedih dia ingin menemui ibunya di dalam namun karena masih ramai dia tidak berani untuk mendekati ibunya. Via tidak biasa dekat dengan orang banyak dan tidak dia kenali jadi dia menjauh saat ibunya mengayunkan tangannya untuk datang dan mendekat kepadanya, namun Via memilih menemui sepupunya.

»»»»»

Singkat cerita sekarang Via sudah memasuki Sekolah Dasar (SD) yang ada di desanya. Via termasuk anak cepat belajar dia sudah bisa menulis, membaca serta berhitung. Dia sangat sekali belajar berhitung entah mengapa dia sangat tertarik dengan berhitung.

Meski dia bisa membaca tetap saja dia masih mengeja. Tidak apa-apa nanti juga lancar sendiri itu yang ibu dan ayahnya katakan.


















Bersambung~

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang