Prolog

482 65 19
                                    

"Tuan muda, Tuan muda," seru seorang lelaki berjas hitam sambil menyembulkan kepala ke luar jendela sebuah mobil mewah keluaran terbaru.

Skit!

Xiao Zhan, pemuda dengan paras yang manis dan mole di bawah bibir kemudian mengerem motor skuter-nya hingga membuat mobil mewah itu juga berhenti mendadak.

Lelaki yang tadi berteriak segera keluar dari mobil dan berlutut pada Xiao Zhan.

"Tuan muda, saya mohon jangan membuat masalah dengan para pegawai di kantor lagi."

"Hong Ki, kau tak usah berlutut seperti itu padaku. Katakan pada kakek kalau banyak karyawannya yang tak becus bekerja!" Xiao Zhan berteriak sembari membuang napas kasar.

Ia kesal karena saat datang ke salah satu hotel milik kakeknya, ia justru diusir.

"Ma-maaf Tuan atas kesalahan para karyawan, tapi ... Anda diusir karena mungkin berpakaian seperti itu dan tak seorang pun mengenal Anda sebagai cucu Tuan besar Xiao Feng," ujar Hong Ki sambil memerhatikan penampilan Xiao Zhan yang mengenakan celana sobek dengan rompi belong dan rambut sedikit kusut. Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa wajah pemuda bergigi kelinci tersebut masih terlihat manis.

"Ya, tetap saja mereka tak boleh melihat orang lain hanya dari penampilannya saja! Pokoknya besok kau harus merekrutku ke hotel!"

"Ba-baik Tuan Muda. Besok saya akan memperkenalkan Anda pada semua karyawan di hotel sebagai CEO baru."

"Siapa yang memintamu menjadikanku CEO? Aku mau jadi cleaning service."

"Apa?! Tapi Anda lulusan universitas ternama di luar negeri dan Anda adalah pewaris tunggal semua usaha milik Tuan besar."

"Sembunyikan identitasku. Besok pokoknya aku mau bekerja di hotel itu. Satu lagi, karena kau sudah menyembunyikan identitasku selama ini, kau beli saja satu mobil baru dan berikan tagihannya padaku," ujar Xiao Zhan yang kembali memakai helmnya.

"Baik, Tuan. Eh, tunggu! Anda mau ke mana lagi?"

Xiao Zhan menoleh pada Hong Ki yang tampak khawatir.

"Hong Ki, kau ini masih muda. Pergilah berkencan, jangan kau terus mengkhawatirkanku. Sudah, ya, nanti aku terlambat." Xiao Zhan segera menyalakan motor antiknya itu lalu pergi meninggalkan Hong Ki yang masih bergeming.

Xiao Zhan pergi ke salah satu super market terbesar di Shanghai. Ia kemudian memarkirkan motornya lalu merapikan diri dengan berkaca pada spion. Ia sesekali melihat jam yang melingkar di tangan memastikan bahwa dirinya tak terlambat.

Kejutan apa yang akan Yixing padaku, ya?

Xiao Zhan tersenyum bahagia membayangkan hal menyenangkan yang sebentar lagi ia rasakan.

Tak lama menunggu, seorang lelaki keluar dari supermarket menuju parkiran.

Xiao Zhan tersenyum bahagia sembari melambaikan tangan pada lelaki yang berjalan ke arahnya,"Yixing."

"Sayang," ujar seorang wanita yang berada di belakang Xiao Zhan sembari merentangkan tangan.

Xiao Zhan mengikuti ke mana langkah Yixing, dan netranya melebar saat lelaki itu tersenyum sambil menyambut wanita tersebut.

"Yixing, apa yang kau lakukan?"

Lelaki itu menoleh pada Xiao Zhan yang tampak terkejut.

"Oh, Xiao Zhan. Aku ingin kita putus," ujar Yixing enteng.

Napas Xiao Zhan tercekat. Ia mencoba meraih tangan Yixing, tapi lelaki itu menepisnya.

"Kau tidak bisa memutuskanku. Hari ini kita akan merayakan 2 tahun pacaran, 'kan? Kau juga mengatakan akan melamarku tahun ini."

"Lupakan saja niatku itu. Saat ini aku ingin kita putus."

"Tolong dengarkan permintaan Yixing. Omega gembel sepertimu memang seharusnya tak bersanding dengan lelaki terhormat seperti Yixing," tambah wanita itu sembari memanas-manasi.

"Diam! Kau tak ada urusannya dengan hubunganku!" Bentak Xiao Zhan dengan wajah kesal.

"Dia kekasih baruku. Kau tak berhak membentaknya!" Ujar Yixing yang balik membentak Xiao Zhan.

"Kau membentakku demi seorang wanita sepertinya?" Xiao Zhan menunjuk wanita yang enggan melepaskan lengan Yixing.

"Daripada kau mengacau di sini, sebaiknya kau pergi." Yixing mendorong Xiao Zhan lalu segera masuk ke dalam mobil bersama wanita tersebut.

.....


Di sebuah bar yang cukup terkenal di kota Shanghai, seorang pria tengah memainkan ponsel. Terlihat ia seperti menunggu seseorang datang.

"Jiang Cheng, mana wanita yang kau janjikan akan datang?" Tanya pria itu ketika melihat seorang pelayan datang mendekatinya.

"Maafkan aku Yibo, sepertinya dia tak datang. Anaknya sakit dan dia tak bisa meninggalkannya," jawab Jiang Cheng dengan wajah pasrah.

"Bagaimana bisa ia mengingkari janji? Aku sudah mengatakan pada nenek akan membawa kekasihku malam ini," jawab Yibo frustasi.

"Kenapa kau tak turuti permintaan nenekmu untuk menikah? Bukankah kau tampan, kaya raya, berpendidikan? Apa lagi yang kau inginkan? Kenapa kau justru mencari janda yang sudah memiliki anak?"

"Kau tak mengerti. Nenek ingin menjodohkanku dengan anak dari pewaris tunggal perusahaan Xiao."

"Bukankah itu bagus? Kau kaya, dia juga kaya raya, lalu apa lagi yang kau cari, Yibo?"

"Aku ingin menemukan pasangan yang tepat dengan caraku sendiri. Apa pun caranya, aku harus menggagalkan perjodohan ini."

"Dengan caramu yang bagaimana? Kau saja terlalu sibuk bekerja."

"Sudahlah. Kau tak bisa membantu," ujar Yibo pasrah.

"Bajingan! Brengsek! Kau benar-benar tak tahu diri!" Teriak seseorang dari kursi paling belakang.

Yibo yang mendengarkan teriakan itu berbisik pada Jiang Cheng. "Siapa dia?"

"Entahlah. Aku tak pernah melihat dia sebelumnya." Jiang Cheng segera menghampiri sosok yang kini tengah tertidur di atas meja.

"Kau bisa seperti saat ini berkat siapa, hah? Aku bahkan menyembunyikan identitasku agar bisa bersamamu," ujar pemuda yang kini memiliki rona merah di pipi akibat terlalu banyak minum.

"Kasihan sekali. Pasti dia baru saja diputuskan kekasihnya hingga frustasi seperti itu," ujar salah satu pelanggan yang tiba-tiba duduk sambil minum di samping Yibo.

Tiba-tiba sebuah ide terbesit dibenak Yibo setelah mendengar hal itu.

"Kalau begitu, aku akan mengajaknya berkencan." Yibo berdiri sembari menunjuk Xiao Zhan, pemuda yang tengah mabuk itu dengan senyuman penuh arti membuat Jiang Cheng syok bukan kepalang.

Nah, bagaimana kisah mereka berdua selanjutnya? Penasaran?

FF ini sudah ready dalam bentuk PDF, Gaes!!


FF ini sudah ready dalam bentuk PDF, Gaes!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Trade Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang