Chapter 1 (Kenangan)

157 107 49
                                    

"Kenapa?" Ucap Laureen menatap lurus dengan senyum getir kepada seseorang yang sedang berdiri dibelakangnya, suasana hening Rumah Sakit yang menyelimuti pembicaraan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..
..
..
..
"Kenapa?" Ucap Laureen menatap lurus dengan senyum getir kepada seseorang yang sedang berdiri dibelakangnya, suasana hening Rumah Sakit yang menyelimuti pembicaraan mereka.

"Kamu gak akan percaya dengan perkataanku Ren" jawabnya.

**Flashback**

"Rai, kamu lihat Laureen gak?" ucap Mahen kepada Rain saat berpapasan di lorong sekolah.

Rainpun berhenti sejenak sambil berkata "Iya, dia ada dikelas" dengan menghela nafas. "Bisa tolong katakan kepada laureen, ada hal yang ingin aku katakan padanya setelah pulang sekolah" ucap Mahen kepada Rain lagi.

Rain menjawab sambil mendecakkan lidah "Gak mau, kenapa gak kamu katakan sendiri saja", Rainpun kembali berjalan menuju kelas meningkatkan Mahen.

Saat dikelas Rain duduk dengan penuh kekesalan sampai berkata, "Dia lagi, Ren pokoknya kamu jangan sampai dekat dengan Mahen", sambil menatap Laureen yang duduk disampingnya.

"Kenapa kamu seperti tidak menyukai aku dekat dengan dia, jangan-jangan kamu menyukainya" jawab Laureen dengan pandangan sinis. Melihat Laureen yang  menatapnya dengan sinis. Rain cuma menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Pokoknya jangan, daripada kamu menyesal".

Melihat Laureen yang terdiam dengan jawaban Rain, Rainpun memilih untuk tidak mengatakan apapun lagi mengenai Mahen.
Laureen yang melihat Rain tidak ingin membahas tentang Mahen lagi cuma bisa tersenyum miring.

Saat jam sekolah berakhir, Rain yang merasa ada yang aneh dengan Laureen yang seperti terkesan menjauhi dan menghindarinya setelah pembicaraan mengenai Mahen, cuma bisa tersenyum.

Saat Rain memanggil Laureen untuk pulang bersama, Laureen cuma pergi melewati Rain begitu saja, tanpa mempedulikan panggilan Rain. Melihat hal itu Rain cuma bisa tersenyum maklum.

Keesokan harinya Rain menemui Mahen untuk berbicara mengenai hubungannya dengan Laureen.

"Hen, aku peringatkan sekali lagi ya, tolong jauhi Laureen, dia itu gak pantas sama orang kayak kamu!" Ucap Rain dengan sangat tegas.

"Heuh, kamu kira kamu itu siapa?sok sok an ngatur hubunganku dengan Laureen. Asal kamu tahu ya Laureen gak butuh sahabat kayak kamu". Desis Mahen dengan nada tinggi sambil memutar matanya kepada Rain.

"Lihat aja ya Rai", Belum sempat Rain selesai bicara Mahen dengan wajah yang sangat tidak peduli meninggalkan Rain begitu saja.

Rain terdiam dan memikirkan bagaimana caranya agar Laureen itu sadar kalau Mahen bukan laki laki baik. Saat Rain hendak meninggalkan tempat itu Rain terdiam beberapa saat, bahwa Laureen melihat nya bersama Mahen dengan pandangan curiga. Saat Rain hendak mengejar Laureen, ia dipanggil teman sekelasnya untuk ke ruangan guru.

"Pasti dia salah paham", dengan helaan nafas panjang, Rain menuju ruangan guru

Setelah Rain selesai urusannya dengan ia mencari Laureen.

"Ternyata kamu disini, aku nyari kamu kemana aja loh", Seru Rain dengan senyuman. Namun senyum Rain berhenti begitu saja saat tangan Rain di lepaskan dari pergelangan tangannya Laureen.

"Ren, kamu kenapa?", tanya Rain bingung.
"Apasih Rai, ternyata benar ya selama ini yang dikatakan Mahen, dan ternyata itu alasan kamu untuk nyuruh aku pergi dari kehidupan Mahen, kamu kok tega sih Rai padahal kamu tahu aku sedang dekat dengan Mahen". Ucap Laureen tanpa basa basi. Hingga tak menyadari ada setetes air mata yang jatuh kepipinya.

"Ren, nggak seperti yang kamu kira, aku itu nyuruh kamu buat ngejauhin Mahen karena ada alasannya"

"Alasan apa Rain?Karena kamu suka Mahen? Iya kan!" Sentak Laureen dengan nada yang sangat tinggi.

"Ren, aku bisa jelasin" Bujuk Rain.

"Gak perlu Rai." Lauren pergi meninggalkan Rain yang tengah cemas dengan keadaan nya.

..
..
..
..
..

next?
jangan lupa bantu vote & follow ya biar author semangat terus buat update ceritanya🤍

next?jangan lupa bantu vote & follow ya biar author semangat terus buat update ceritanya🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang