.
.
.
Violet Memasang Pita di rambut Nya. Memeriksa apa ada yang kurang tapi ia tersenyum tanda semua sudah beres.
Hari ini ia akan ke kantor Allan untuk melakukan pemanasan dan membuat Allan semakin bertengkar dengan Kekasihnya itu.Terdengar sangat jahat ketika dua orang saling mencintai ada orang lain masuk untuk memisahkan tapi Violet bukan orang ketiga itu, dia Istri sah dari suaminya yang kini masih di bayang-bayangi masa lalu nya.
"Lea, Aku sudah siap, dimana kue Nya"
Lea dengan senyuman Menunjuk ke arah mobil, yaaa itu kue spesial Buatan tangan Violet sendiri. Entah sudah beberapa lama ia Menjadi Istri Seorang Allan yang pasti bisa di bilang kini sudah melewati Pertengahan tahun selama itu juga ia menjadi gadis Hilang ingatan. Violet berat melakukan ini karena merasa terlalu bodoh untuk bersikap demikian.
Hari ulang tahun Allan yang ia ketahui dari Sang Ibu Mertua.
Violet sejak pagi menyiapkan semua mendengar Allan sibuk di kantor karena banyak nya pekerjaan yang terlewat. memang sejak Ia sakit Allan lebih sering bersamanya di banding kantor. Jadi Di hari ulang tahun Nya ia pergi bekerja mengurus semua."Apa aku sudah terlihat Rapi?"
Tanya Violet pada lea memastikan apa yang ia kenakan cocok di tubuhnya. Lea mengangguk dan memuji kecantikan itu membuat keduanya tertawa lalu tancap gas menuju kantor Allan.
Seperti biasa Violet memamerkan senyuman terindah Nya pada semua orang. Hingga....
"Lea Kau tunggu di luar yaa, jika Aku meminta masuk maka kau bawa kue Nya okke...""
Lea mengangguk semangat sementara Violet Tengah gugup membuka pintu untuk memberi surprise pada Allan.
"Mas akuuu datang.... Selamat ulang......hhhhhhh"
Violet terdiam kaku, ketika melihat apa yang di tampilkan Di dalam ruangan tersebut. Wajah yang tadinya ceria berubah dalam sekejap mata.
Pria Yang duduk dengan wajah berantakan Dan baju sudah begitu berantakan mendorong Wanita di pangkuan Nya.
"Non, kenapa sangat Lama.... Aku masuk yaaa"
Suara Lea Di susul Dengan kue yang begitu indah beserta lilin.
Violet melihat terdapat kue di atas meja yang sudah di potong dan warna kue itu juga Kini tercetak jelas di wajah dan baju Pria yang duduk di kursi Kebanggaan Nya itu.
Dia Allan dengan gila Tengah bercumbu seperti kesetanan di atas kursi dengan wanita di pangkuan Nya yang tidak lain adalah Tyara.
"Violet.... Vio kau....?"
Allan berdiri dan bergegas menuju ke Violet namun tiba-tiba Tyara menghentikan Nya.
"Berhentilah mengasihani nya Sayang, Kau sudah sepakat bukan untuk menghamili ku agar kita cepat menikah, ini hari spesial mu kita buat jadi spesial juga....."
Darah Violet seolah memompa jantung lebih kencang. Bibirnya tak mampu bicara, Ia tak sanggup membayangkan betapa malu dirinya yang berpikir bahwa dirinya sudah menyingkirkan Tyara dan Allan juga sudah memilih Nya.
Semua mengubah Ekpektasi itu menjadi Jarum tajam yang tentu menusuk nya hingga ingin mati.
"Berhenti bicara.... Lepaskan. Tyara...."" Allan mendorong Tyara menjauh.
Mata Violet menjadi kabur, pandangan nya menjadi gelap....
Trakkkkkkkkkkkkkkkkk......
"Non Vio.......!!!!"
Violet terhuyung Hampir saja kepalanya membentur Meja kaca. Kue yang Lea bawa Terkena tangan Violet dan jatuh berserakan di lantai.
Violet hampir pingsan Beruntung ia langsung di tangkap oleh Allan. Violet Mendorong Allan dengan tangan yang lemah, jujur saja ia begitu tak berdaya bukan karena Ia Sakit hati menyaksikan semua