02

941 54 8
                                    

"ada yang ingin anda beli lagi, tuan?" tanya seorang pelayan supermarket yang bertugas dikasir.

Yaa.. Pria yang sekarang dipanggil daddy oleh jake itu menepati janjinya pergi berbelanja kesupermarket membeli susu, permen, dan cemilan sebanyak yang anak itu inginkan untuk jake.

"apa kau tidak lihat troliku sudah hampir penuh seperti itu" ucapnya dingin, lalu menyerahkan blackcard miliknya kepada sang kasir.

Pelayan kasir gelagapan melihat sorot mata pelanggan terhormatnya itu mulai menajam, ia dengan tergesa gesa mengambil kartu yang diserahkan heeseung lalu membungkuk meminta maaf.

"Daddy!!" pria itu menoleh, tatapan nya yang tadinya tajam dan datar kini berganti dengan tatapan lembut dan memuja saat
melihat pria manis yang mengenakan hoodie berwarna biru langit berlari kecil membawa cukup banyak susu pisang dan satu bungkus permen yupi yang ia tampung dihoodienya.

"astaga, bukankah tadi itu kamu sudah membali banyak susu bahkan hampir satu troli penuh dengan susu dan permen. Apakah itu belum cukup untukmu, hmm? " ucapnya sambil mengusak rambut ikal itu gemas hingga sedikit berantakan karena ulahnya.

"tidak hehe.." jake tersenyum menampilkan giginya taringnya, ia dengan santainya menyusun satu persatu susu pisang dan tak lupa ia juga meletakkan satu bungkus permen yupi yang tadi ia bawa diatas meja kasir dan disambut hangat oleh sang pelayan.

Jake bertepuk tangan saat melihat susu dan permen yupinya sudah mulai dibungkus.

"bilang apa?" jake menoleh, lalu ia tersenyum menatap daddy-nya itu.

"makasih daddy~"

"sama sama"
Pria itu sedikit menunduk lalu berbisik..

"ku tunggu imbalannya mlm ini, sayang~"












•••

Jake kini tengah serius menatap televisi yang menyiarkan kartun favoritnya (pororo), ia tidak sendiri ada daddy-nya menemaninya disana sambil memangkunya.

"daddy.. " tanya jake tiba tiba.

"hmm ya ada apa? sudah bosan?"

Jake menggeleng. "tidak, hanya saja ingin bertanya siapa nama daddy? Aku belum tahu soal itu"

Pria yang dipanggil daddy itu terkekeh. "namaku 'heeseung lee'.."

Jake mengangguk angguk saat ia sudah mengetahui nama asli dari daddy-nya itu lalu kembali fokus menatap layar televisi didepannya.

Heeseung menggelengkan kepalanya, lalu tangannya bergerak menyentuh kulit jake yang terbuka. Karena dengan posisi mereka sekarang juga cukup mempermudah dirinya  memberikan sentuhan sentuhan kecil yang mampu membuat jake bergerak gerak gelisah diatas pangkuannya karena merasa geli.

"berhenti daddy, geliii.." jake menjauhkan tangan heeseung yang berada didalam kaos oversizenya. Bukannya berhenti, heeseung malah semakin gencar melakukan aksinya. Hingga....

"AAAA DADDY !!" jake berteriak saat melihat celana yang ia kenakan terlepas ditarik heeseung. Ia dengan cepat menutupi area selangkangan nya menggunakan kedua tangannya.

"singkirkan tanganmu itu, aku sudah melihatnya saat kita mandi berdua kemarin malam. kamu lupa? " jake menggeleng, walaupun heeseung sudah melihat miliknya tetap saja ia malu karena ukuran miliknya tak sebanding dengan milik daddy-nya itu.

Heeseung mulai kesal melihat jake yang tak kunjung menyingkirkan tangan nya. Ia membalik posisi arah duduk anak itu menghadap kearahnya.

Otomatis tangan jake yang tadinya menutupi selangkangan nya itu terlepas. Heeseung menyeringai saat melihat ada kesempatan, ia langsung menarik tangan jake lalu mencengkramnya sedikit erat dibelakang tubuh mungil anak itu.

"berhenti menutupinya atau-hahaha lihatlah dia sudah mulai menegang padahal aku belum menyentuhnya" jake malu, sungguh ia sangat ingin memukul daddy-nya itu sekarang namun tidak bisa karena tangannya masih dicengkram erat.

"ish diam! daddy ingin ku hukum huh!" jake melototkan matanya menatap daddy-nya itu mengancam.

Yang ditatap hanya tertawa mendengar perkataan pria mungil didepannya "apa?dia ingin menghukumku? Yang benar saja" batinnya.

"benarkah? Menghukum ku seperti ini?" Ia menggenggam milik jake yang tak seberapa ditangannya itu, lalu memaju mundurkannya dengan tempo pelan membuat sang empu bergerak gerak tak karuan diatas pangkuan nya.

"akhh enghhh..."

"kenapa? Kamu menyukainya hmm" wajah jake memerah, dengan matanya yang sayu dan mulutnya yang sedikit terbuka.

Heeseung menyeringai, ia memaju mundurkan tangannya dengan cepat hingga jake kewalahan dibuatnya.

"enghh daddyhh aku ingin pipis.." heeseung tak mendengarkan jake, ia malah semakin mempercepat tempo gerakan tangannya karena melihat milik jake yang sudah mengencang hampir sampai kepuncaknya.

"akh.. No.. No..."

"stophh daddyhh jake ingin-akhhh" jake menyandarkan kepalanya didada heeseung, ia cum dan itu yang pertama kali baginya.

Heeseung mengambil tisu yang berada di atas meja sofa, ia membesihkan sisa cairan jake yang berada dibaju dan ditangannya.

"wahh pipismu banyak juga yaa" jake malu, tangannya yang tak lagi dicengkram heeseung ia gunakan untuk memukul pria itu.

"ish diam daddy!" heeseung terkekeh lalu mengecup bibir itu sekilas.

Jake yang salah tingkah karena heeseung langsung berdiri dan berlari kekamar mandi sampai melupakan bahwa dirinya tidak memakai celana.

"hey kamu melupakan celanamu" jake terhenti didepan pintu kamar mandi, ia baru sadar.

"AAAAAAAA!! "

...

Gw kambhek, mangap yakk w baru up nya sekarang.
Kangen ngk? Yaa enggaklahh yakali idih..

Jan lupa vote dan komen!!
See you next chapter

Tuan muda | heejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang