07. Jealous?

5.9K 493 424
                                    

Malam takbir di temenin bujang Dream House 💋

Jangan lupa spam komen yaw

Kalian pulkam gak? Aku gak pulkam guys, rumah nenek ku kepleset nyampe 😔

Happy Reading

••••••




"Nana, Ano mau buat ini."

Naren yang tengah mengaduk sayur itu langsung menoleh, melihat Jeano yang memberikan sebungkus serbuk susu Milo padanya.

"Adek, Nana lagi masak kok di ganggu, biar Abang aja yang buat." Mahen yang datang dari arah belakang itu mencuci tangan di wastafel lantas mengambil susu Milo tersebut.

"Gue aja Bang, lo juga lagi benerin pipa saluran kamar mandi kan?!"

"Udah selesai Na, gue nemuin kotak earphone, punya siapa ini?!" Mahen menaruh kotak earphone berwarna putih itu di pantry.

"CAREL, LO KEMARIN CARI KOTAK EARPHONE LO KAN?!" Tanya Rayyan pada Carel yang berada di ruang televisi.

"IYA!"

"INI, KAMAR MANDI KESUMBAT GARA-GARA KOTAK EARPHONE LO!"

"Taro situ aja lah," jawab Carel pelan.

"Anak itu," Rayyan kembali mencuci piring bekas masak mereka.

"Marah-marah terus," Naren terkekeh yang hanya di balas cibiran Rayyan.

"Abang, buatin Ano susu nya ya." Ujar Jeano yang di balas anggukan sang empunya.

"Tunggu sana aja sama Arel, nanti Abang anter."

"Siap Abang," Jeano melangkah pergi menunggu Susu Milo nya jadi diruang televisi dengan Carel yang sangat fokus pada Lego nya.

"Bang Ano, lo nggak mau bantuin gue?" Tanya Carel tanpa melihat Jeano.

"Boleh," Jeano mengambil tempat duduk disamping Carel mulai membantu sang sahabat untuk merakit.

Haidar yang baru keluar dari kamar itu langsung duduk di sofa, memperhatikan Carel dan Jeano yang sangat asik berdua.

"Perasaan nggak selesai-selesai lo ngerakit Lego?!" Monolog Haidar menatap lelah potongan Lego.

"Kan gue tunda terus, Lego nya juga yang besar Aa."

"Habis itu jangan beli lagi, Dek."

"Niat gue mau beli yang pesawat."

"Udah, Dek. Mau taro mana nanti."

"Taro rumah."

"Terserah, lo." Haidar menyandarkan punggungnya pada kepala sofa, memejamkan matanya sebentar guna menghilangkan rasa kantuknya.

"Tumben Jidar belum bangun?" Tanya Rayyan yang baru datang dari arah dapur membawa segelas susu coklat Milo dan pisang goreng.

"Masih ngambek kali," terka Haidar mengendikkan bahunya.

Rayyan mengangguk, mengambil spek kosong di samping Haidar.

"Baru bangun, lo?" Tanya Rayyan yang dibalas anggukan Haidar.

"Udah bangun dari tadi gue, cuma males keluar jadi di kamar aja."

"Gue kira baru bangun," gumamnya lantas mengambil pisang goreng buatannya.

"Lo belum makan, Dar." Ucapnya kembali.

"Nanti aja, gue males sarapan."

"Masih ada makanannya, nanti kalo mau makan angetin aja."

BUILDING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang