25

1.8K 33 2
                                    

.
.
.
"Lea Kau? kenapa kau di sini?" Tanya Violet terkejut.
Lea datang seperti Di kejar hantu, dia menerobos Pintu apartemen saat di buka.

"Apa Non Vio baik-baik saja? Katakan? "
Jelas wajah Lea khawatir, dia Memeriksa tubuh Violet mencari apa ada yang terluka. Violet menggeleng.

"Aku baik-baik saja, tapi kenapa kau kemari? Dan siapa yang memberitahu." Violet menatap tajam ke arah Allan yang hanya diam. Bisa di tebak ini pasti ulah si Allan hanya agar dirinya kembali.

"Lea pulang lah, Aku tidak akan ke mana-mana, dan tidak akan kembali ke rumah itu" ucap Violet penuh penekanan.

"Tapi rumah Non Vio bukan di sini, ayo kembali semua menghawatirkan Non Vio"

"Tidak. Aku tidak akan kembali"

Violet menjauh. Allan yang sejak tadi hanya berdiri kaku Kini Menghempas nafas lesu dan pasrah.

"Lea.... Lea.... Kau cepat sekali berlari"

Suara yang di sertai oleh Orang yang menerobos masuk, Dia Arvin.
.
.
.
Hening tak Bersuara, hanya ada Saling tatap dari Allan, Arvin dan Lea. Yaaaa
Setelah Bujuk rayu Tetap saja Violet Tak mau bahkan dia berteriak mengusir mereka. Entah kenapa Tiba-tiba sikap Violet Begitu. Allan tahu itu mungkin Violet trauma.

Allan tiba-tiba tersenyum membuat Arvin dan Lea saling pandang, berpikir bahwa Bos mereka itu sudah putus asa hingga depresi.
Jauh di kepala Allan Ia memikirkan satu cara agar Membuat Violet tak berdaya. Apa dia juga harus membenturkan kepala kemudian hilang ingatan juga.

"Kenapa Bos tertawa? Apa ini saat nya untuk melakukan itu?"
Tanya Lea Risih, sungguh ia cemas akan semua melihat Allan tertawa Membuat nya marah.

"Berjanjilah untuk Menjadi setia. Apa kalian Ingin membantu Ku?" Terdengar seperti tawaran namun Allan terlihat tengah memaksa.

"Tidak. Aku tidak akan melakukan apapun, Karena ini juga sebenarnya hukuman buat. Bos Allan, Non Vio sangat menderita selama ini jadi tak salah jika Bos merasakan semua sedikit saja"
Lea membuat Allan mendengus dingin. Ia tak bisa Mengajak Lea bekerja sama padahal jelas sekali dialah yang Memberi nya pekerjaan.

"Ku rasa, Non Violet hanya Luluh jika di bujuk, Buatlah dirimu tak berdaya. Tuan. Dan bujuk dia. Pertemuan Aku dengan Non Violet memang singkat tapi, Aku cukup mengenal Nya. Dia Gadis yang sangat lemah untuk mengasihani."

Allan semakin tak percaya kini Lea seolah tengah menyindir nya dengan jelas. Tapi Usul itu tak ada salah nya di coba setidaknya Jika berhasil Maka violet akan tetap bersama nya.

"Kalian pergi saja, aku akan memberi kabar untuk semua. Arvin tolong urus Semua hingga aku kembali"
.
.
.
Hening kembali mencekam, sudah Beberapa jam hanya duduk diam menatap dinding kosong, Violet tak pernah keluar dari kamar nya sementara Lea dan Arvin memutuskan untuk pergi.

Memejamkan mata, Berusaha Untuk membuat semua jadi lebih baik. "Apa Semua hanya mimpi? Katakan Kenapa kau tetap di sini?"

Mata Allan terbuka, ia melihat di hadapan nya berdiri Gadis yang tentu sejak Tadi ia tunggu.

"Violet..... Kau sudah bangun? Katakan ada apa? Apa kau baik-baik saja?"

"Berhentilah bersikap Seolah Aku orang sakit. Aku tidak ingin Melihat mu tapi aku juga tidak bisa melepaskan semua begitu saja. Kau cinta gadis Seperti Tyara kan? Aku bisa juga begitu"

Allan tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ini yang bicara Violet atau ada arwah yang tengah merasuki nya kenapa sekarang kembali membahas Tyara.

"Aku tidak bisa hanya diam saja, Aku ingin lihat seberapa tahan kau mengahadapi ku"

Allan merasa kini dirinya tengah di tantang dengan jelas. Allan bangkit menatap Violet yang langsung pergi.
.
.
.
.

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang