The past cannot be lost; no matter how hard you forget it, no matter how far you throw it.
✶✶ ✶
PANASEA, 19XX
Taufan pernah mengira bahwa alasan penciptaan manusia merupakan representasi bebas yang tak terkekang oleh waktu. Personanya bebas memilih pun menelaah jalan rintang masing-masing. Kendati alasan dan penyesalan nantinya kan tawarkan fatamorgana, hidup tetap berjalan bak putaran roda penggerak yang mengorbit diujung buana.
Nyatanya, angan-angan pun menertawakannya.
“Pengecut.”
“Ck, lemah.”
“Harusnya kau lebih berguna.”
“Dasar tak tau diuntung.”
“Memang apa yang bisa diharapkan dari seorang pecundang sepertinya?”
Kilasan memori itu terus terngiang seperti kaset rusak yang presensinya datang melewati roll-roll film yang diputar ke belakang. Mengeja apapun entah waktu entah pilu, menghitungnya mundur.
Pematik dinyalakan. Apinya menyulut selinting tembakau seiring terbakarnya amarah. Bara panas yang dihasilkan sama dengan panas di hatinya. Walau demikian ia terus menyesapnya seperti hilang kendali, mengabaikan degup cepat jantungnya seakan tuli.
Sejatinya Taufan tak peduli.
Let me present too you, HALITAUGEM AU - PANASEA
✶ ✶ ✶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.