V

978 101 29
                                    

Setelah mendengar semua yang Jungwon sampaikan, Sunghoon memutuskan untuk menyusul Sunoo ke Busan. Dan disinilah ia berada, disebuah Rumah Sakit dimana Sunoo menjalani pengobatan.

Sunghoon memasuki Rumah Sakit tersebut dan bertanya dimana ruangan tempat Sunoo dirawat. Setelah mendapat informasi dari salah satu perawat disana, Sunghoon segera menuju kamar yang ditempati oleh Sunoo.
Ia memasuki ruangan tersebut dengan perasaan yang sangat hancur.

Disana, ditengah ruangan itu Sunghoon melihat orang yang begitu ia cintai terbaring tak berdaya. Tubuhnya yang semakin kurus, wajahnya yang pucat pasih, dan rambutnya yang mulai menipis.

Pemandangan ini benar-benar membuat hati Sunghoon sakit. Ia berjalan mendekati Sunoo yang sedang tidur dan bersimpuh disamping tempat tidurnya. Sunghoon berusaha menahan tangisannya, tapi hal itu begitu sulit, rasanya ia ingin berteriak sekeras mungkin karena hatinya sangat sakit.

Sunoo yang dulu begitu ceria, kini terbaring begitu lemah. Sunoo yang dulu memiliki pipi yang yang menggemaskan, kini menjadi sangat tirus. Sunoo yang dulu memiliki kulit putih kemerahan, kini begitu pucat. Sunoo yang dulu memiliki rambut yang tebal dan sehat, kini rambut itu hampir habis dan memperlihatkan kulit kepalanya.

"Sunghoon, kenapa menangis?" Tanya Sunoo yang terbangun akibat mendengar isakan Sunghoon.

Awalnya ia kaget, mengapa Sunghoon bisa tahu keberadaannya. Tapi ia segera sadar bahwa pasti Jungwon yang memberi tahu Sunghoon.

"Menurutmu kenapa aku menangis?" Balas Sunghoon sambil menggenggam tangan Sunoo yang sangat kecil digenggamannya. Tangan itu begitu rapuh, seakan-akan tangan itu bisa remuk jika Sunghoon menggenggamnya dengan erat.

"Maafkan aku, pasti Jungwon yang memberitahumu kan? Dasar anak itu tidak bisa menjaga rahasia haha"
Sunoo mencoba terlihat ceria, sangat berbanding terbalik dengan kondisinya saat ini. Namun, Sunghoon tidak membalas sama sekali perkataannya.

"Kenapa kau diam? Aku jelek yah? Haha" Sunoo kembali mencoba mencairkan suasana.

Sebenarnya ia sangat malu dengan kondisinya sekarang. Ia merasa malu Sunghoon melihatnya yang terlihat begitu buruk.

"Kau sangat indah sayangku. Kim Sunoo manusia yang diciptakan Tuhan dengan begitu indah" Balas Sunghoon kemudian berdiri dan mengecup kening Sunoo.

"Aku mencintaimu Sunghoon" Ujar Sunoo ketika pandangan mata mereka bertemu.

"Aku tahu, aku lebih mencintaimu" Balas Sunghoon sambil membelai wajah Sunoo yang sangat pucat.

.

.

.

Sejak hari itu Sunghoon memutuskan untuk menjaga Sunoo di Busan, dia tidak kembali lagi ke Seoul. Cintanya ada disini, maka ia akan terus berada disini.

Sunoo sudah memaksa Sunghoon untuk segera kembali ke Seoul. Tapi apa daya Park Sunghoon adalah orang paling keras kepala yang pernah ia temui.

Sunghoon merawat Sunoo dengan penuh kasih, tidak pernah ada keluhan yang keluar dari mulutnya. Namun hatinya seakan berdarah didalam sana saat melihat kondisi Sunoo yang semakin hari semakin buruk.

Sunghoon sedang tidur disofa yang berada diruangan itu saat Sunoo dengan hati-hati mengelus kepalanya. Sunoo tahu, ia akan segera meninggalkan laki-laki yang sangat ia cintai ini. Laki-laki yang mencintainya dengan begitu tulus.

Bukan Sunoo yang menyerah, bahkan saat Sunghoon memintanya berjanji untuk tidak pergi meninggalkannya, ia segera pergi menemui dokter Heeseung untuk menyetujui tawaran yang diberikan padanya beberapa bulan lalu.

Beautiful Pain | SUNSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang