CHAPTER 3

56 20 3
                                    

Davika bersimpuh di lantai saat mendapatkan tamparan keras dari suaminya. Sepulang Davika kerja, Mike sudah menunggunya dengan tatapan yang tajam, ketika Davika masuk Mike menarik tangannya dan langsung membanting Davika di lantai, setelah itu menamparnya

"Kenapa kau terus memukul ku phi?" Tanya Davika

"Kau bertanya ha?! Kenapa kau pulang sampai larut malam seperti ini?! Kau membuatku kelaparan! Dasar wanita sialan!" Davika meneteskan air matanya, dirinya berusaha untuk bangun

"Phi, di kulkas sudah ku siapkan makanan dan tinggal menghangatkan nya saja. Tadi aku banyak pesanan, jadi aku lembur" Mike berdecak tak suka

"Alasan saja! Bilang saja kau malas mengurusku kan?! Kau sudah bosan dengan ku kan?!" Davika menggeleng

"Kalau aku sudah tidak mau mengurus mu phi, aku tidak akan ada disini... Justru aku yang seharusnya bilang itu padamu phi, kenapa kau tidak pulang selama dua hari ini, apa kau tidak menganggap ku lagi? Kau terus saja menghilang lalu kembali dan menyiksaku seperti ini. Apa salahku phi? Apa yang kurang dariku?" Tanya Davika dengan air mata yang terus mengalir dari pipi nya, Mike tersenyum miring melihat Davika, tangan ya lalu menjambak rambut panjang Davika dan mendongakkan kepalanya

"Itu urusanku! Kau tidak berhak tau kemanapun aku pergi! Dan satu lagi, kau tanya salah mu kan? Kau tidak salah sama sekali, aku hanya muak padamu!" Mike kembali menghempaskan Davika, hingga tubuh isterinya itu menabrak dinding dan terjatuh, setelah nya Mike pergi keluar rumah lagi

Rain & Saifa

"Phi terimakasih karena telah mengantarkan ku pulang... Emm, apa phi mau mampir dulu ke rumah?" Tanya Rain

"Emm, lain kali saja Rain, lagipula ini sudah malam, sebaiknya kau langsung beristirahat saja, besok kau harus sekolah" Rain mengangguk

"Kalau begitu phi Saifa hati-hati di jalan ya, Rain pulang duluan" Rain melepas sitbelt nya dan membuka pintu mobil Saifa

"Sampai bertemu besok Rain"

"Sampai ketemu besok phi, bye bye..." Balas Rain pada Saifa, ia melambaikan tangan kepada Saifa setelah menutup pintu mobil itu lagi, Saifa mengangguk setelah itu melajukan mobilnya dari sana

Setelah kepergian Saifa, Rain berjalan kearah pintu gerbang rumahnya, tapi disaat  bersamaan Rain berpapasan dengan ayahnya yang keluar dari pintu gerbang itu

"Papa..." Mike melihat rain sejenak, lalu pergi dari sana

"Pah... Papa mau kemana?" Tanya Rain sembari mengejar ayahnya

"Pah, tunggu" Mike berhenti ketika Rain meraih lengannya

"Pulang Rain..." Ucap Mike

"Papa mau kemana lagi?" Mike menatap tajam kedua mata anaknya itu

"Jangan ikut campur urusan ku dan jangan pernah bertanya aku akan kemana! Pulang!" Bentaknya, seketika wajah rain membeku, tubuhnya bergetar

"Tapi papa baru pulang Pah..." Mike mencengkeram pundak Rain

"Apa kau tidak dengar rain! Pulang! Dan jangan halangi aku!" Mike melepas kasar tubuh Rain dan pergi dari sana, meninggalkan Rain yang masih bergetar dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca

Dari ekspresi nya, sepertinya Rain merasa sangat ketakutan. Bahkan suara nya terdengar bergetar tadi, setelah lama ia terpaku disana, Rain kemudian tersadar dan panik

"Mama... Mama" kakinya segera membawanya berlari masuk kedalam rumah

"Mah... Mama" saat ia masuk Rain menemukan Davika terduduk dan menangis di lantai, Rain langsung menghampiri Davika dan memeluknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAUMA (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang