"Hnghh akh, kenapa nyeri ya"
Ucap Mark terbangun dari tidurnya, ketika ia ingin mencoba mendudukan dirinya tetapi tidak bisa karena terasa begitu nyeri."Heum eh aku dimana ini, loh bukannya ini rumah Jaemin Jeno Donghyuck ya"
Ucap Mark ketika melihat sekelilingnya ternyata ini bukan rumahnya."Eh baju aku kok berubah gini"
Ucap Mark saat melihat pakaiannya sangat berbeda, Mark tampak sedang memakai kaus kebesaran dan celana pendek walaupun paha mulusnya tetap terlihat, bahkan tulang selangkanya sampai terlihat karena kaus itu begitu besar di tubuhnya yang kecil.Ketika Mark ingin mencoba turun dari ranjang tiba-tiba ia terasa ada yang menahan pinggangnya, sehingga membuatnya sedikit tertegun.
"Jae Jen Hyuck, k-kenapa kalian peluk aku begini"
Ucap Mark saat ia melihat kebelakang ada Donghyuck yang menyenderkan kepalanya di punggung Mark, Jeno yang menaruh kepalanya di bahu Mark sambil mengendus perpotongan leher Mark masih terasa harum, dan tiba-tiba Jaemin menaruh kepalanya di paha Mark."Apa yang kalian lakuin sama aku!"
Ucap Mark sedikit penekanan, walaupun sebenarnya ia terasa takut karena di depannya ini adalah dominan sedangkan ia adalah sub, dan sebenarnya Mark bukan orang yang kuat, menurut dirinya sendiri ia lumayan lemah kalau harus melawan atau berhadapan dengan dominan."Heh hmm kami hanya bermain denganmu, babe"
Ucap Jeno berbisik ditelinga Mark, membuatnya tidak bisa melawan dan ketakutan."Kalian gila ya, aku ngangap kalian sebagai teman aku, tapi kenapa kalian lakuin ini, lepasin aku!"
Ucap Mark memberontak berusaha melepaskan tangan Jaemin yang menahan tangannya."Heh kamu gak akan bisa lari dari kami, babe"
Ucap Donghyuck lalu menekan tombol yang terdapat pada remot di tangannya."Akhh!"
Pekik Mark kaget ketika ada sesuatu yang bergerak dan menggelitik bawahnya."L-lepasinhh hnhh, akh jangan Hyuck!"
Lenguh Mark meremat sprei yang berada di bawahnya, menatap Jaemin memelas untuk di lepaskan."Kamu begitu indah sayang, kami tidak bisa melepaskanmu, ohya asalkan kamu tau ayahmu lah yang telah membunuh ayah kami"
Ucap Jaemin menatap tajam manik mata boba Mark membuat yang ditatap menjadi takut."A-apa akh s-sakithh stophh!"
Pekik Mark memenuhi kamar tersebut."Ya hmm pada saat itu kami menyaksikan semuanya dari balik dinding, tapi kamu juga melihat ayah kami yang sudah tidak berdaya, babe"
Ucap Donghyuck menekan tombol maksimal."AKH hiks sakit, m-maaf lepasin aku hiks ahh nghhh hiks"
Lenguh Mark juga pekik kesakitan yang Mark rasakan."Karena kami masih memiliki sifat manusiawi, jadi kami tidak akan melukai mu sayang, tetapi kamu harus menuruti setiap perintah kami dan jangan kabur, ingat itu babe!"
Ucap Jeno lalu mengarahkan kepala Mark kearahnya dan menciumnya dengan lembut, mungkin Jeno sudah mulai memiliki perasaan pada Mark walaupun belum terlalu."Eumhh! J-jenhh hnmm"
Lenguh Mark dalam ciumannya, setelah beberapa menit Mark mulai kehabisan nafas ia langsung memukul dada Jeno agar melepaskannya."Hah hah hah u-udah"
Ucap Mark meletakkan kepalanya di bahu Donghyuck sambil menarik nafas sebanyak mungkin."Jangan pernah keluar tanpa seizin dari kami, kecuali jika kami mengajakmu, babe"
Ucap Jaemin mengarahkan tangannya untuk mengelus surai Mark, tetapi di tepis oleh Mark."Jangan sentuh aku!"
Ucap Mark dengan lantang, Jaemin hanya menatapnya dengan smirk lalu beralih mencengkram rahang Mark, membuatnya memekik."Heh karena ayahmu, ayah kami jadi tiada Mark!"
Ucap Jaemin mengeraskan cengkraman pada rahang Mark."Arkhh hiks s-sakit lepasin"
Ucap Mark kepalanya mendongak, karena Jaemin mengarahkannya keatas, air mata mulai membasahi pipinya sambil terisak, tangan Mark memegang tangan Jaemin yang mencengkramnya."Akhh hiks J-jaehh sakitt!"
Ucap Mark menatap Jaemin takut."Heh makanya jangan pernah melawan kami babe, atau kamu akan kena hukuman!"
Ucap Jaemin."Buka mulutmu, babe"
Ucap Donghyuck dari belakang, karena ketakutan Mark pun menurut ia mulai membuka mulut kecilnya, lalu Donghyuck mengarahkan jarinya untuk masuk ke dalam mulut Mark."Eumh! nghhh akhh hmnnn euhh ahh, H-hyuck udwahh"
Ucap Mark, Donghyuck lalu mengeluarkan jarinya, sehingga tampak benang saliva Mark di jarinya, mereka menatap Mark dengan smirknya."Babe mari kita bermain sebentar"
Ucap Jeno lalu menunggingkan Mark, lalu menampar pantatnya."Anghh!"
Lenguh Mark.Pagi itu pun diisi dengan mereka yang bermain dengan Mark.
Okehhh guys segitu dulu ya
Semoga kalian suka
Selamat membaca
Babay lope yuu😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci?Jadi Jatuh Cinta?[B×B]
FanfictionHuhuy guys! Apach kuabar hua?? Jadi tuh langsung to the point aja nih ya dari pada kelamaan. Cerita ini cukup ada chapter 18+, tapi juga ada yang enggak, jadi harus bisa memilih cerita yak. Ohya cerita ini juga yang peranin: Jeno<dom Mark<sub Jaemin...