.
.
.
Ahhhhhhhhh stttttt ahhhhhhhh.... AhhhhhhhSuara Manja Seorang gadis Di bawah Kungkungan Besar Suaminya. Air mata menitik dari sudut mata nya menahan Semua namun bibir mereka tersenyum.
Malam panas terjadi, Allan Tak bisa melewatkan Suasana romantis itu, Ia menatap wajah indah itu dan mengecupnya intens. Tak ada Pemaksaan semua mengalir begitu saja. Allan membawa Violet Ke kamarnya, Ciuman hangat mendarat menjadi kecupan hangat di bibir gadis Itu, membuat Allan tak bisa mengabaikan semua. Walaupun gadis itu masih terlihat ketakutan Allan Tetap melanjutkan Semua hingga Ia melihat Violet seperti Memaksakan diri. Allan melepaskan diri dan meminta maaf takut jika gadis itu kembali Trauma.
Allan tertunduk tak berani menatap mata Violet, ia merasa malu pada nya dan Tak ingin melakukan apapun di luar batas, namun Tangan kecil Violet yang lembut Menyentuh pipinya dan tersenyum. Tatapan itu mengungkapkan bahwa Ia tak mempermasalahkan semua hingga malam panas itu benar-benar terjadi.
Penuh kelembutan belaian yang menjadi Candu, Allan menumpahkan semua yang ia tahan selama ini dan keduanya Terlelap dalam Tubuh yang menyatu.
.
.
.
Violet membuka matanya merasakan tubuhnya sakit semua.
Bibirnya tersenyum manis mengingat apa yang suami nya lakukan semalam. Tiba-tiba ia terkejut saat sepasang mata tengah memandangi Nya. Hampir saja ia melayangkan tinjunya. Namun ia kembali tersenyum dengan malu dia Adalah Allan yang sudah mandi dengan rambut basahnya dan handuk melilit di pinggang Nya kini duduk berjongkok di bibir ranjang tepat di samping nya."Selamat pagi Istriku...." Cup...cup...cup...cup..... Kecupan basah di mata hidung dan bibir Violet membuat Violet kian merasa Malu. Ia menutupi wajahnya dengan selimut, ia malu Mengingat Semua yang terjadi semalam hingga pagi.
"Kenapa menutupi wajah hmmm tidak usah malu Sayang, Kau Adalah Cintaku..... Mau aku bantu mandi?"
Tawar Allan Membuat Violet menggeleng. "Pergilah dulu aku malu"
Cicit Violet membuat Allan terkekeh geli. Ia menjauh jika tidak maka Violet akan semakin Malu padanya padahal bahkan setiap inci gadis itu sudah ia kecup dan lihat.Violet membungkus tubuhnya dengan selimut menuju kamar mandi. Namun langkah nya terhenti ketika Dari area sensitifnya nya Begitu perih sama seperti malam itu Dimana Untuk pertama kali terjadi.
"Ssttttttt ahh kenapa Sangat perih, Aduh sakit sekali hhhh...."
Deg..... Dengan sekali Angkat kini Violet sudah berada di pangkuan Allan., Allan melepaskan selimut membuat mata Violet Membelalak lebar bisa di bayangkan kini dirinya tak memakai sehelai benang pun.
"Biar aku bantu hmmm...."
"Lepaskan aku, Aku malu Tuan..... Ahhh lepaskan"
"Maaf sudah membuat mu sakit kembali sayang, Biar aku bantu mandi yaa....."
"Tidak-tidak aku akan semakin malu. Ahhh lepaskan"
Violet memberontak namun ia tak bisa berbuat apapun karena suaminya sudah menggendong nya ke kamar mandi, membenamkan tubuh kecil itu pada bettup.
"Apa sedikit berkurang perihnya?"
Violet memalingkan wajahnya yang tersapu.
"Rasanya Aku ingin memakan mu kembali...."
Pipi Violet kian bersemu merah, Benar saja air hangat yang Allan siapkan seolah meredakan semua."Mandilah, Mas tidak akan mengganggu. Setelah itu turunlah ke bawah, Mas mau menyiapkan sarapan untuk istri Cantik ku ini" cup.....
Kecupan sekilas mendarat di bibir Violet membuat nya membeku kembali.
