BAB I PERKENALAN

8 0 0
                                        

Ramadhan memberikan banyak cerita dan kenangan. Kondisi sahur di sebuah rumah mungil sungguh riuh. Emak sibuk membangunkan Ilham dan Nanda sambil menyiapkan makanan. Bapak dengan santai menonton acara hiburan menjelang sahur di televisi dan si bungsu Diva yg masih kecil tidur nyenyak dikamar. Setelah beberapa kali bolak balik ngomel ke kamar, akhirnya dua anak bujang emak bangun. Sambil menguap dan kucek mata mereka duduk di tikar.

Makanan sahur sudah terhidang , ada tiga telor balado yang masing-masing dipotong dua menjadi enam bagian, ada tumis daun singkong, ada buah pisang hasil panen diladang, dan yang paling penting dan tidak boleh ketinggalan yaitu kerupuk palembang favorit semua anggota keluarga. Makanan sederhana ini yang selalu hadir hampir setiap hari. Mereka makan sahur sambil menonton TV. Acara favorit mereka "Saatnya Kita Sahur", ada Olga Syaputra dan Abdul yang memparodikan raja dangdut Roma Irama. Tingkah keduanya membuat Pak Sueb sekeluarga terbahak-bahak. Setelah imsak bapak dan dua anak lelakinya shalat subuh ke mesjid dan emak kembali sibuk bebersih di dapur setelah menunaikan shalat subuh.

Selepas shalat emak duduk disamping bapak yang sedang membaca koran, kemudian berkata "lebaran sudah dekat pak, baju lebaran anak-anak belum ada, kue lebaran dan keperluan dapur masih kosong. Gimana ini pak? Tetangga sebelah anaknya sudah beli baju. Bagus-bagus pak, belinya di toko baju baru yang dekat pasar itu". Iya mak tunggu lah, ini lagi aku usahakan", jawab bapak. Tunggu -tunggu terus, gajimu habis buat duduk di warung pak, sudah sini aku saja yang ngurus uangnya. Setidaknya baju si Ilham dan Diva dulu dibelikan, si Nanda masih bisa pakai lungsuran abangnya", kata emak. Iya tau aku, sabarlah mak,nanti aku kasih uangnya", respon bapak sedikit kesal. Ya begitulah kurang lebih kehidupan keluarga Pak Sueb yang sederhana.

Pak Sueb adalah seorang penjaga SMA. Beliau sudah mengabdi disana puluhan tahun. Gaji yang tidak seberapa, harga kebutuhan pokok yang meroket naik dan biaya sekolah yang semakin mahal, membuat hidup Pak Sueb makin nelangsa. Diwaktu libur dia menjadi kuli untuk dapat tambahan penghasilan. Tapi kebiasaannya nongkrong di warung cukup mengganggu keuangan keluarga. Dia juga sering mentraktir teman-temannya karena gengsi yang tinggi dan tidak mau dipandang tidak berada.

Mak Wati istri Pak Sueb merupakan seorang ibu rumah tangga. Cerewet dan bawel adalah ciri khasnya. Kalau dia marah semua orang dirumah tidak ada yang berani membantahnya. Kasta tertinggi di keluarga. Dia sangat sayang kepada semua anggota keluarga. Tapi sering terpengaruh omongan tetangga. Kalau tetangga beli perabotan baru, dia akan cerita berulang-ulang kepada suaminya agar bisa dibelikan hal sama. Tapi Pak Sueb yang dasarnya tidak peka, cuek saja. Akhirnya istrinya cuma bisa ngomel sepanjang hari. Untuk membantu keuangan keluarga Mak Wati biasanya membuat gorengan dan aneka jajanan lalu menitipkan di warung terdekat.

Ilham si anak sulung yang supel dan punya banyak teman. Dia banyak menghabiskan waktu main diluar bersama kawan-kawannya. Selain itu dia juga berkemauan keras dan suka mau menang sendiri. Karena sering dimanja waktu kecil dia jadi suka seenaknya. Semua keinginan harus dipenuhi, kalau tidak dia akan ngambek atau mengancam kabur dari rumah. Contohnya saat akhir bulan lalu dia minta dibelikan mobil remot yang sedang terkenal saat itu. Tentu bapak ibunya tidak punya uang. Setelah dibujuk dan dijanjikan untuk dibelikan saat bulan baru, dia menolak. Dia menangis meraung-raung sampai tetangga datang ke rumah. Akhirnya karena malu orang tuanya mengabulkan keinginannya. Bapak terpaksa berhutang untuk membeli mobil remot tersebut.

Nanda adalah anak tengah, dia hanya beda dua tahun dari abangnya Ilham. Saat kelahirannya tidak ada yang spesial dan terasa biasa. Semua perhatian dan kasih sayang terpusat kepada Ilham si anak dan cucu pertama di keluarga besar. Nanda sering merasa diabaikan dan tidak diperhatikan orang tuanya. Awalnya untuk dapat perhatian dia sering menangis tapi bukannya diperhatikan malah diancam akan ditinggal kalau tidak segera berhenti nangis. Akhirnya ia tumbuh menjadi anak yang penurut dan pendiam.

Menjadi satu-satunya anak perempuan dirumah membuat Diva merasa seperti putri. Dia sangat lengket dengan emak. Dimana ada emak disitu ada dia. Dia tipikal gadis manja dan tidak tahu apa-apa. Kalau ada kendala tinggal bilang ke bapak atau emak, semua masalah beres saat itu juga. Apabila keinginannya tidak dipenuhi Diva bisa jatuh sakit sampai mengigau. Bagaimanakah kehidupan Nanda sebagai anak tengah ditengah keluarga yang rumit ini? ***

Balada Si Anak TengahWhere stories live. Discover now