be·gone
/biˈɡôn,-ˈɡän/
exclamation
go away (as an expression of annoyance).***
Sakura sudah muak membaca lembar demi lembar naskah di hadapannya.
Dia sudah menaruh curiga pada awalnya. Dua kata dalam Bahasa Inggris yang tercetak kecil pada bagian cover yang jadi penyebabnya. Hanya saja, cerita pertama begitu sederhana dan berakhir bahagia. Jadi kecurigaan itu menguap.
Namun lama-kelamaan cerita dengan akhir bahagia itu perlahan-lahan berubah menjadi kisah patah hati tak berkesudahan.
Sudah cerita ke berapa sekarang? Dia bahkan tidak ingat.
Tangannya menggenggam naskah baru itu dengan frustrasi. Lagi-lagi cerita yang berakhir tidak seperti yang dia harapkan.
Pandangannya melirik ke arah Sasuke. Pria itu tampak membaca naskah miliknya dengan tekun. Sepertinya dia sudah mulai tenggelam dalam karakter barunya.
Kali ini peran apa yang dimainkannya? Seorang polisi lagi? Atau anak politikus yang akhir ceritanya masih menggantung?
Sakura tidak berani bertanya. Mereka tidak dekat. Apa yang terjadi di antara mereka sebatas profesional sebagai rekan sesama pemeran drama satu musim dengan seluruh cerita yang mereka perankan sebagai peran utama.
Salahkan Kakashi yang semaunya mengambil pekerjaan ini. Padahal dia tahu kalau Sasuke yang akan jadi lawan mainnya.
Mereka bukan hanya tak dekat karena sebatas kenal karena hubungan profesional. Ada cerita yang lebih dari itu tentang mereka.
Long story short, sama di banyak cerita yang mereka mainkan, hubungan percintaan mereka mandek saat SMA. Tak berakhir bahagia. Lalu keduanya malah berubah menjadi dua orang asing sebelum bertemu kembali di dunia entertainer yang dia pikir tak akan pernah Sasuke masuki meski banyak aspek di diri laki-laki itu yang mendukung karirnya di dunia ini.
"Huh!" Sakura meletakkan naskahnya dengan kasar. Dia berdiri dari kursinya dan berjalan menemui Kakashi yang sedang merokok bersama manajer Sasuke.
"Apa lagi, princess?" Ledek lelaki awal empat puluhan yang masih juga menduda setelah istrinya meninggal dalam kecelakaan itu.
"Berapa episode lagi tersisa?" Tanya Sakura tanpa basa-basi.
"Dua," jawab manajer Sasuke. Pria itu menginjak rokoknya dengan ujung sepatu hitamnya. "Ada masalah, nona?"
Sakura mendesah. Dia belum menjawab apapun tapi seseorang sudah lebih dahulu menghampiri mereka.
Sasuke. Siapa lagi? Pasti dia melihat Sakura mendatangi Kakashi dan sang manajer lalu penasaran sehingga ikut menghampiri.
"Sasuke, menurutmu bagaimana projek ini?" Kakashi bertanya. Pandangannya melirik Sakura dari ekor matanya.
"Tidak buruk." Jawab Sasuke. Singkat, padat, dan jelas.
"Nah princess, kau dengarkan kalau Sasuke saja lumayan menyukai projek ini." Ujar Kakashi. Dia mengelus rambut Sakura bagaikan ayah pada anak kecilnya. Mungkin karena sudah terlalu lama bersama, Kakashi jadi tidak canggung lagi padanya. Bila dihitung-hitung, mereka memang sudah bersama hampir 10 tahun ini semenjak Sakura memutuskan jadi artis karena tawaran langsung dari mendiang istri Kakashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGONE ✔️
Romancebegone be·gone /biˈɡôn,-ˈɡän/ exclamation go away (as an expression of annoyance). *** Mostly, sad. ***