BAB 4: Tarian Bunga Sakura

5 2 0
                                    


Hari itu, Andi mengajak Rina untuk pergi ke taman kota yang dipenuhi dengan pohon-pohon sakura yang sedang bermekaran. Rina sangat antusias, ia sudah lama ingin melihat keindahan bunga sakura yang berguguran.

Sesampainya di taman, Andi dan Rina langsung terpesona dengan pemandangan yang ada di hadapan mereka. Ribuan kelopak bunga sakura berguguran, seolah-olah membentuk sebuah tarian yang indah. Angin yang berhembus perlahan membuat kelopak-kelopak itu bergerak dengan anggun, menambah kesan romantis di tempat itu.

Andi dan Rina berjalan-jalan menyusuri taman, sesekali berhenti untuk mengabadikan momen indah itu dengan kamera. Mereka berdua tampak bahagia, saling bercanda dan tertawa bersama.

Tiba-tiba, Andi mengajak Rina untuk berdansa di bawah hujan kelopak sakura. Rina terkejut, namun ia menyambut ajakan Andi dengan senang hati. Mereka berdua mulai berdansa, mengikuti irama angin yang membawa kelopak-kelopak bunga sakura.

Andi menatap Rina dengan penuh kasih sayang. Ia merasa sangat beruntung bisa memiliki gadis secantik dan sebaik Rina. Rina pun membalas tatapan Andi dengan senyum yang menawan. Mereka berdua larut dalam kebahagiaan yang tak terkira.

Setelah puas berdansa, Andi dan Rina memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah salah satu pohon sakura yang rindang. Mereka duduk berdampingan, menikmati pemandangan indah di sekitar mereka.

"Andi, terima kasih sudah mengajakku ke sini. Aku benar-benar menikmati setiap detik yang kita lalui bersama," ucap Rina sambil menyandarkan kepalanya di bahu Andi.

"Aku juga sangat bahagia bisa berbagi keindahan ini denganmu, Rina. Kau tahu, aku merasa sangat beruntung bisa memilikimu," balas Andi sambil merangkul Rina dengan lembut.

Mereka berdua pun terdiam, menikmati keheningan yang tercipta di antara mereka. Tiba-tiba, Andi teringat akan sesuatu.

"Rina, aku ingin mengatakan sesuatu padamu," ucap Andi dengan nada serius.

Rina mengangkat kepalanya dan menatap Andi dengan penuh perhatian. "Ada apa, Andi?" tanyanya dengan lembut.

Andi menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Rina, aku... aku mencintaimu. Aku sudah lama ingin mengatakannya padamu, tapi aku selalu merasa ragu. Aku takut kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku," ucap Andi dengan suara yang sedikit bergetar.

Rina terkejut mendengar pengakuan Andi. Ia tak menyangka bahwa Andi juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Dengan perlahan, Rina menggenggam tangan Andi dan menatapnya dengan lembut.

"Andi, aku juga mencintaimu. Aku sudah lama merasakan perasaan ini, tapi aku juga takut untuk mengatakannya padamu.

Cinta Bersemi di Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang