BAB 15 : Malam Penuh Kebahagiaan

1 1 0
                                    


Akhirnya, hari pernikahan Andi dan Rina tiba. Suasana di kediaman keluarga Andi dan Rina dipenuhi dengan kebahagiaan dan keceriaan. Tamu-tamu undangan mulai berdatangan, menyambut kedatangan sang mempelai.

Rina terlihat sangat cantik mengenakan gaun pengantin putih yang elegan. Rambut panjangnya disanggul dengan indah, menambah kecantikannya. Senyum bahagia tak pernah lepas dari wajahnya.

"Rina, kau benar-benar cantik sekali," puji ibu Andi sambil memeluk Rina.

"Terima kasih, Bu. Aku juga sangat bahagia hari ini," balas Rina.

Sementara itu, Andi terlihat gagah dan tampan dalam balutan setelan jas abu-abunya. Ia tak henti-hentinya memandang Rina dengan tatapan penuh cinta.

"Andi, kau sudah siap?" tanya ayah Andi.

Andi mengangguk. "Siap, Yah. Aku tak sabar untuk segera menjadi suami Rina."

Acara pernikahan pun dimulai. Andi dan Rina mengucapkan janji suci di hadapan penghulu dan tamu undangan. Sorak-sorai kebahagiaan terdengar memenuhi ruangan.

Setelah upacara pernikahan selesai, acara dilanjutkan dengan pesta pernikahan. Tamu-tamu undangan menikmati hidangan lezat yang disediakan. Suasana pesta dipenuhi dengan tawa dan canda.

Andi dan Rina terlihat berbahagia, tak henti-hentinya tersenyum dan bercengkerama dengan tamu undangan. Mereka berdua tampak serasi dan saling melengkapi.

"Andi, Rina, selamat ya. Semoga kalian selalu bahagia," ucap Dina sambil memeluk keduanya.

"Terima kasih, Dina. Kau juga harus segera menyusul kami," goda Andi.

Dina tertawa. "Haha, tentu saja. Tapi aku masih ingin menikmati masa lajangku dulu."

Acara pesta pernikahan berlangsung meriah hingga larut malam. Andi dan Rina tak henti-hentinya berdansa dan bercengkerama dengan tamu undangan. Mereka berdua terlihat sangat bahagia.

Ketika pesta hampir berakhir, Andi mengajak Rina untuk berdansa. Mereka berdua berpelukan erat, menikmati alunan musik yang mengalun lembut.

"Rina, aku sangat bahagia bisa menjadi suamimu," bisik Andi.

Rina tersenyum. "Aku juga, Andi. Aku tak sabar untuk memulai hidup baru bersama denganmu."

Mereka berdua saling memandang dengan penuh cinta. Perlahan, Andi mendekatkan wajahnya dan mencium Rina dengan lembut. Rina membalas ciuman Andi dengan penuh perasaan.

Setelah pesta pernikahan selesai, Andi dan Rina bersiap untuk pergi ke tempat bulan madu mereka. Rina terlihat sedikit gugup, namun Andi terus menenangkannya.

"Jangan gugup, sayang. Aku akan selalu ada di sampingmu," kata Andi sambil menggenggam tangan Rina.

Cinta Bersemi di Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang