1.Layangan nyangkut

181 36 4
                                    


                                   Jam 09.00

Regie saat ini sedang bersiap-siap untuk menuju ke rumah Oline, dia sedikit terburu-buru karena hanya dia lah yang datang terlambat.

Kedua temannya sudah berada dirumah Oline sejak daritadi, mereka berdua datang terlalu awal dari waktu yang ditentukan.

Setelah Regie selesai bersiap-siap, dia pun segera berpamitan kepada ayah dan bundanya.

"Bun, yah egie mau main dulu kerumah Oline ya",pamit Regie kepada kedua orang tua nya.

"Iyo tiati, ojo aneh-aneh main e",ucap
Bunda Regie memperingati. Karena Regie ini sering sekali berulah sampai-sampai jika ada kerusuhan di desa, pasti selalu ada Regie dan teman-temannya itu.

Translate : ( Iya tiati,jangan aneh-aneh mainnya )

"Kali ini enggak aneh-aneh kok Bun mainnya",ucap Regie kepada sang ibunda tercinta. Setelah mengucapkan itu, Regie segera berjalan keluar rumah dengan terburu-buru.

Saat sedang ditengah perjalanan secara tiba-tiba Regie bertemu dengan teman-temannya. Dia pun langsung tersenyum dan segera menghampiri teman-temannya itu.

"Wedehh, mau disamperin padahal",ucap Nachia kepada Regie yang sedang berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Cah iki nyapo kok marani aku?, padahal aku diluk ngkas teko",ucap sekaligus tanya Regie kepada ketiga temannya itu.

Translate : ( Kalian kenapa kok nyamperin aku?, padahal aku sebentar lagi sampai )

"Kamu lama soalnya Gie",ucap Oline menjawab ucapan Regie. "Bukan aku yang lama, toh kalian aja yang terlalu awal kumpulnya",jawab Regie kepada temannya .

Lily dan Nachia yang sepertinya tau bahwa kedua temannya itu akan beradu mulut pun segera angkat bicara terlebih dahulu.

"Yowes yowes, daripada kalian berdua adu mulut, mending adewe ke rumah bapak Hartono sekarang",ucap Lily yang berhasil membuat kedua temannya itu menoleh kearah nya.

Regie yang bingung pun langsung bertanya kepada Lily, "Ngapain adewe kesana?",tanya Regie kepada Lily dengan raut wajah kebingungan.

"Kamu nggak ingat kah? Kemarin layangan si Nachia itu nyangkut di genteng nya bapak Hartono",bukan, bukan Lily yang menjawab pertanyaan Regie melainkan Oline yang menjawab.

Regie yang mendengar jawaban Oline pun langsung mengingat-ingat kejadian kemarin, dan yaa...dia tidak mengingat nya.

Nachia yang mengerti bahwa Regie tidak mengingat kejadian kemarin langsung menjelaskan secara detail kepadanya.

"Jadi...sekarang kita ke rumah bapak Hartono?",tanya Regie mencoba memastikan kepada teman-temannya itu.

Oline yang kesal pun langsung menjawab pertanyaan Regie dengan memutarkan kedua bola matanya malas,"Enggak Gie, kita mau ke luar angkasa iki ambil bintang buat jadi lampu",ucap Oline yang kesal.

"Hehe yo maaf, kan aku cuma mau mastiin aja toh",ucap Regie sambil tersenyum kuda dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya yang membentuk sebuah huruf v atau disingkat juga dengan kata 'peace'.

Nachia yang sudah merasa bosan pun langsung mengajak mereka bertiga untuk segera ke rumah bapak kepala desa,"Yowes ayo cepetan, kita udah ditunggu pak Hartono iki",ucap Nachia yang langsung berjalan meninggalkan mereka bertiga.

Mereka bertiga yang melihat Nachia sudah berjalan lebih dulu pun langsung berlari menyusulnya.

10 menit kemudian...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kota Surakarta (GIEMMY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang