CHAPTER 01

6 2 0
                                    

Di kamar yg indah terdapat seorang gadis yg duduk termenung didekat jendela sambil melihat pemandangan yg diluar sana.

Pemandangan yg bikin ia iri,sedih,dan rasa pingin melakukan nya juga.

Yaitu pemandangan seorang keluarga kecil,yg sedang berkumpul,canda tawa bersama, anak-anak berlarian, semuanya tampak harmonis.

huft

"Kapan aku merasakan yg kaya gitu?canda tawa bersama keluarga!bermain kejar-kejaran dengan saudara,dan keluarganya yg sangat hangat dan harmonis"lirih gadis itu yg tak lain dan tak bukan ialah Kayara,atau sering di sebut Kay atau Ara.

"Tuhan,sampai kapan aku terus menderita?sampai kapan aku harus berusaha bertahan hidup?sampai kapan hati kecil ku terluka?sampai kapan fisik dan mental ku menjadi korban nya"tanya Kay

"Aku memang punya orang tua,tapi aku belum pernah merasakan kasih sayang seorang orang tua,aku memang punya Abang tapi aku belum pernah merasakan kasih sayang seorang Abang, keluarga ku memang lengkap tapi keluarga tak harmonis,apakah aku salah meminta kasih sayang dari mereka?bahkan saat aku kecil pun aku tidak pernah dipedulikan!bukan kah seorang keluarga tempatnya berbagi keluh kesah? tempatnya rumah untuk pulang disaat kita lelah?dan bukan kah seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan,lantas mengapa ayah adalah orang pertama yg menyakiti hati,fisik dan mental ku?bukankah seorang ibu tempatnya teman curhat, tempatnya mengadu?lantas mengapa disaat aku terluka,disaat aku menangis,disaat aku membutuhkan teman bercurhat dan mengadu,di saat aku membutuhkan sandaran dan mengusap air mataku!ibu tidak pernah berada di sampingku,tidak pernah menjadi sandaran ku,dan tidak pernah mengusap air mata ku disaat aku menangis dan aku membutuhkan pelukan hangatnya disaat aku benar-benar lelah!dan bukan kah seorang Abang harus menjaga adiknya? memanjakan adiknya,menjadi garda terdepan disaat adiknya disakiti dan menjadi penenang untuk adiknya di saat ia depresi,tapi kenapa abangku selalu berdiam diri disaat aku terluka!disaat fisik dan mental ku terguncang dan disaat aku membutuhkan penenang tapi ia malah berdiam diri saja"ucap Kay,ia sungguh merasa miris dengan dirinya sendiri

"Aku iri dengan mereka!yg mempunyai keluarga harmonis,dan selalu berbagi canda tawa dan berbagi keluh kesah"lanjut Kay lirih.


End

Terimakasih yg udah mampir Jangan lupa vote,hargai penulis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE STORY'OF KAYARA AND HIS WOUNDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang