ayah, bulan bukan pembunuh

22 4 0
                                    

berita tentang siswi SMA YADIKHA yang bunuh diri telah sampai di akun sosial media bahkan berita telah menyebar seisi kota.

disisi lain seorang perempuan yakni bulan nayara sedang berhadapan dengan sang ayah bara raditya,

entah apa yang telah dilakukan bulan terlihat sang ayah begitu marah dan memukuli bulan.

plakk, tamparan dari sang ayah kepada anaknya itu "ANAK PEMBAWA SIAL, apa yang telah kamu lakukan bulan!!" -bara

"matii saja kamu pembunuh" ucap ayahnya sambil menendang badan bulan yang penuh luka,

air mata tolong jangan dulu waktunya ga pas.

"ayahh bulan bukan pembunuh ayah kematian bunda juga bukan bulan yang mau ayah" -bulan

air matanya terjatuh tak kuasa menahan sakit, hinaan, dan pukulan

"gara gara kamu istri saya telah tiada, coba kamu ga lahir pasti dia sekarang bahagia bersama saya"
ucap bara dengan nada tinggi

"bulan juga ga mau yahh bunda ninggalin kita" ucap sang bulan

"jangan panggil istri saya bunda, dia bukan bunda kamu pergi dari hadapan saya, jangan anggap saya ayah kamu, saya jijik melihat kamu dihadapan saya" -bara

bulan meninggalkan ayahnya di ruang keluarga bulan berlari ke arah kamar

"bundaa bulan mau ikut sama bunda, maafin bulan bunda uda bikin ayah kecewa sama bulan".

setelah bulan membersihkan diri bulan mengambil ponsel dan membuka berita yang sedang booming di sosial media SEORANG MAHASISWI DARI SMA YADIKHA BUNUH DIRI SETELAH IA DI RUNDUNG SISWI LAIINYA

deggg bulan tersuntuk sebentar "apa yang uda gue lakuin" -bulan
'tinggg' bunyi notifikasi dari pihak sekolah

08xxxxxxx
:bulan,tolong sampaikan besok orang tua kamu harus hadir disekola

bulann

:b-baikk buu nanti bulan sampein ke ayah bulan

"yatuhan bulan takut buat sampeinn pesan nya keayahh, pasti ayah sangat marahh kebulan"

saat sedang makan bersama di meja makan suasana disana sangat hening dan bulan memberanikan diri untuk membuka suara

"y-yahh b-besokk ayah dipanggil kepala s-sekolah"ucap bulan dengan terbata bata

"saya sibuk" ucap dingin bara

"t-tapi yahh bulan mohon kali ini aja"
bara tidak menjawab suasana hening kembali "tapi yah-"

"berisik, besok saya hadir" ucap ayah nya sambil meninggalkan meja makan "makasih ayah".

keesokan harinya saat bulan sedang membereskan rumah tiba tiba suara pintu terbuka memperlihatkan sang ayah,

dari raut wajahnya ayah nya tampak sangat kesal dan marah

"bulan!!" plakk tamparan mengenai pipi bulan, bulan yang tidak tahu apa apa dia bertanya

"kena-"

"apa yang kamu lakukan bulan,kamu dikeluarkan dari sekolah, muka saya mau ditaruh dimana bulan gara gara kelakuan kamu, DASAR ANAK GA GUNA"

belum selesai bulan berbicara pembicaraan bulan dipotong oleh perkataan ayahnya.

"setelah kamu membunuh istri saya kamu membunuh orang lain, PSIKOPAT KAMU" -bara

"tapi yahh bukan bulan yang bunuh siswi itu bulan dijebak ayahh" -bulan

brakk suara gebrakan meja "berisik saya sudah muak melihat kelakuan kamu, pokonya saya akan bawa kamu ke asrama" ucap sang ayah dengan nada tinggi

"a-apaaa ayah bilang? asramaa? ayah gilaaa?" tegas bulan kepada ayahnya

"berani kamuu membantah saya, KAMU YANG GILA" -bara bughhh tendangan tepat mengenai badan bulan

"pokonya bulan ga mau ayah, bulan mau di rumah sajaa, asrama bukan rumah bulan"

"JANGAN MEMBANTAH ANAK SIAL, TURUTI PERINTAH SAYA" bentak ayahnya.

"ayahh sebenernyaa sayang ga si ke bulan, bualan selalu nurut apa yang ayah perintah, bulan rela terluka untuk ngelampiasin rasa kesal ayah saat mabuk, bulan harus gimana lagi yahh, apa bulan harus mati? kalo bulan mati itu bikin ayah bahagia bulan usahakan ayah, bulan jugaa ga mau lahirr dan bikin bunda tiada, bulan juga ga mau tau kenapa bulan bisa membully orang lain ayah, ayah seenak nya aja memukuli bulan tanpa mendengar semua nya, ayahhh adalah ayahh terjahat yang bulan liat, bulan bukann anak ayah lagii,jangan salahkan bulan jika bulan membenci ayah"

damnn yaa bulan menangis kembalii ia tak kuasa menahan air matanyaa mengapaa ayahnya begitu tega batin bulan bertanya

bulan berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya rapat"

bulan berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya rapat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bara aditya

saat didalam kamar terdengar suara tangisan bulan

"bundaa, izinkan bulan nyusul bunda ya, bulan sudah tidak kuat menghadapi cambukan2 dari ayah, setiap ayah mabuk pasti bulan yang kena bundaa- sakit sekali rasanya, bulan juga ingin ngerasain kasih sayang seorang ayah, bulan kenapa harus ada didunia bunda? ayah saja tidak ingin aku hidup, bunda bulan harus gimana? bulan akan di masukan ke asrama bunda, bulan takut di sana, feeling bulan ga enak bunda, apa disana bulan akan bahagia?"

curhatan bulan sembari menatap boneka peninggalan bundanya.

tanpa kita sadari bara sedari tadi mendengarkan curhatan sang anak,

bara nampak ingin menangis namun dia sendiri yang sudah terlanjur jahat kepada anak nya sendiri

"cahaya, maafin mas ya, mas ga bisa jadi ayah buat bulan, bahkan dia sudah membenci ku" -bara

sebenernya bara sangat menyayangi bulann namun entah mengapa bara masi belum bisa menerima kehadiran bulan yang menyebabkan istrinya meninggal.

follow duluu laahh biar semangat ni author nyaa hahaha

bab 2👇🏻

pintu asramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang