ONESHOOT JN - MK

Petak umpet 2

—boypussy, ngewe, non baku, JM - JN.

Jaemin tersenyum menatap wajah tak berdaya Jeno yang ada di depannya.

Suara basah dari jari Jaemin yang keluar masuk di memek Jeno dengan cepat terdengar nyaring di lorong unit apartemen nya.

Jeno bersandar pada pintu di belakangnya, tepatnya pintu unit Jaemin yang belum terbuka, sedangkan empunya sibuk menjamah memek temannya di depan pintu.

"Jaem.. aanghh ouffhh.."

"Please Jaem, masuk. Aahhh malu Jaem.."

Jaemin tak perduli, dia justru semakin cepat menggerakkan jarinya di dalam sana.

Jeno sendiri menahan celananya agar tidak merosot sembari melampiaskan kenikmatan nya dengan meremas kuat celana bahan nya itu.

Meski kedua kaki Jeno merapat, tubuhnya hampir merosot dan berkali-kali memohon untuk segera masuk saja ke unit. Jaemin sama sekali tidak peduli.

Dada Jeno di tekan Jaemin pada dinding dibelakangnya saat Jeno mulai membungkukkan badan.

Jaemin ingin melihat wajah Jeno yang tak berdaya itu.

"Enak memeknya dikobelin gini?"

"Di lorong apart Gua yang bisa aja ada orang lewat." lanjut Jaemin menatap Jeno penuh seringai.

Jeno makin menggeliat resah dan mungkin saja badannya akan terjatuh ke lantai kalau Jaemin tidak menahannya.

Dia menatap memohon pada Jaemin agar segera masuk ke unit apartemen Jaemin saja.

Mengerti tatapan itu, Jaemin membalik tubuh Jeno agar menghadap ke pintu unit Jaemin dan kembali memainkan jemarinya di memek Jeno.

"Pin nya 4 digit, gabungan dari tanggal lahir Lo dan Gua."

Jeno langsung paham dengan perkataan Jaemin dia langsung menatap pada layar smartlock pintu unit Jaemin.

23 April 2000
13 Agustus 2000

"2312"

"Pin yang anda masukan salah."

Tulisan tersebut muncul di layar dengan warna merah yang iconic.

Jeno kembali berusaha fokus.

"Nghh! Jaem, please pelan sebentar!"

Sambil mendesah Jeno mencoba lagi mengetik pin dengan benar.

"0408"

"Pin yang anda masukan salah."

"ARGH! PLEASE GUA CUMAN MAU DI EWE JAEMIN JANGAN SAMPE GUA DOBRAK INI PINTU!!" batin Jeno berteriak tidak karuan.

"Ayo Jeno, makin sering salah, makin lama juga kita masuk." bisik Jaemin sambil menekan dalam-dalam jarinya di memek Jeno.

Badan Jeno bergetar kecil merasakannya.

Dia mencoba lagi menekan pin. Kali ini, sembari dia mendesah otaknya berfikir keras menatap layar smartlock di depannya.

"2308? 1304? tahunnya? gak dipakai? kenapa?"

Jeno makin mendesah dan menggeliat resah saat Jaemin makin menjadi memainkan jemarinya.

"Jaemin please! ah! enak emhh~"

Jaemin tertawa remeh dibelakangnya, sambil kemudian memberikan kecupan sensual di leher Jeno. "Nyerah?".

Jeno menggeleng kecil, sembari menahan desahannya Jeno semakin berfikir keras.