di toko
Resta tengah mencari coklat yang di inginkan adiknya"nie karyawan naroh Coklatnya dimana sih susah banget di cari "ketusnya mencari Coklat yang tidak ketemu
"nah ini dia"dia mengambil 1 coklat Silverqueen stroberi tapi tiba-tiba ponselnya kembali berbunyi
Papah🔥
calling you...halo pah
Resta lagi di toko nyari cok-hikss. kak papah kak
*resta diam dia mengira sang papah yang menelepon melainkan adiknya tapi dengan keadaan menangis menyebut nama papah*
zean lu kenapa?
dan papah kenapa?*hati Resta sudah sangat khawatir takut terjadi apa² pada mereka*
sekarang lu dimana?
dirumah sakit
*********oke gue kesana sekarang
Resta meletakkan coklatnya dan berlari keluar
dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi tidak perduli dengan pengendara yang lain yang ada dipikirannya adalah cuma keluarga nyabeberapa menit dia pun sampai dia berlari memasuki rumah sakit dan bertanya
"permisi pasien atas nama irpan apakah ada disini?"tanyanya
suster diam sebentar tapi dia langsung sadar dan mulai mencari nama irpan
"di lantai 3 no 136""makasih"ucap resta lalu berlari dia ingin menggunakan lift namun sangat lama jadi lah dia menggunakan tangga
"no 136 ini 133 "gumamnya
dia terus mencari hingga sampai dia melihat seorang anak yang tengah meringkuk di pojokan dia segera menghampiri dan benar sana itu adiknya zean yang kini penuh dengan perban du tangan dan di kepala
"zean"panggilnya
zean yang di panggil melirik ke arah suara dan ia mulai menangis kembali dan memeluk sang kakak
"hiks kak papah kah hiks"Resta memeluk nya dengan erat memberi kenyamanan buat sang adik
"udah lu tenang ceritain sama gue kenapa kalian bisa kecelakaan?""hiks jadi gini"
FLASHBACK
"gimana? zean bang res nya mau gak?"tanya darren
zean mengangguk"iya dad bang res mau kok jadi kita bisa jalan2 dong bentar"
darren dan irpan tertawa
"iya sayang"ucap darrenmereka sampai di taman
"ayok"ajak darrensemua sudah turun dan zean sangat senang
"pah dad ayok sini kita main itu"tunjuknya pada wahana kapal yang terombang-ambing ituirpan melihat nya tersenyum kikuk
"eee kamu yakin mau naik ini?"
diangguki sang anak"kenapa hm? kamu takut? masa brandal irpan takut sih"goda darren