O6

652 49 4
                                    

Di anjurkan untuk vote sblm baca!!.. hargai sedikit. . .

° happy reading !


Masuk seperti hari biasanya. Kini Cakra dkk sedang di kantin. Bukan hanya kawanan Cakra yang di sana tapi ada Bara, Fathan dan juga pastinya ada Galin yang berada di antara mereka, tepatnya di sebelah Cakra.

Beberapa hari lalu, Cakra sempat bertemu dengan Galih, Abang Galin tentunya. Ia mendapatkan wejangan kalau dirinya harus menjaga Galin saat di sekolah, karena Galih tidak bisa memperhatikan Galin di dalam sekolah, hanya saja di luar sekolah Galih akan tau kapan dan dimana adiknya itu berada.

Tentu Cakra dengan senang hati menerima. Tak keberatan dengan permintaan mantan kakak kelasnya itu. Justru hal itu membuat Cakra seperti ada kerjaan walau menjaga Galin. Dia akan mengintili Galin kemana pun.

"Gua mau ke toilet" Ucap Galin berdiri dari duduknya.

Cakra pun ikut berdiri. "Gua–" ucapannya terpotong karena Galin membuka suara.

"Lu kenapa ngintilin gua Mulu sih?!" Kesalnya, karena sejak pagi, bahkan berangkat sekolah Cakra selalu mengikutinya.

"Kan gua bilang Lin, kalau gua itu–"

"Alah! Lu kalau gua mati ikut mati gitu?!" Balasnya kesal memotong pembicaraan Cakra. Sedangkan yang disana hanya menatap bingung ke arah dua orang yang sedang debat.

"Galin! Your language!" Tegur Cakra.

Justru yang di tegur memutar bola matanya malas. Ia pun tanpa berucap sepatah kata pun langsung meninggalkan tempat itu, karena memang ia kebelet di kamar mandi.

Cakra pun ga jadi ngikutin Galin karena kalau di ikutin lagi, anak itu makin marah. Sesekali mereka mengobrol.

Detik demi detik, menit demi menit. Tetapi si kecil Galin tidak kunjung balik. Sedangkan bel sudah berbunyi beberapa menit lalu. Cakra dengan hati gundah gelisah memutuskan untuk menelpon Galin. Tetapi tak di angkat, hanya memanggil. Sedangkan Fathan dan Bara yang merupakan teman sekelas Galin pun tak tau Galin kemana karena tak ada di kelas .

Menghela nafas kasar Cakra memutuskan untuk mencari. Segala tempat ia datangi di penjuru sekolah. Berhenti di pinggir lapangan sebelum sesuatu yang membuatnya kepikiran. Cakra menepuk jidatnya seakan lupa.

Toilet! Ya memang Cakra belum ngecek di toilet lama bekas anak kelas 10 yang sudah jarang di pakai. Yang berada di dekat kantin. Mungkin Galin ada disana. Bodohnya Cakra..

Setelah Sampai di depan toilet itu dengan berat hati Cakra mulai melangkahkan kakinya menuju pintu dan memegang kenop pintu itu. Mencoba membuka tetapi tidak bisa.

Tak lama terdengar sebuah teriakan dan tangisan dari dalam. Sebenarnya iseng, karena toilet tua ini sudah lama tak di pakai. Cakra pun mendekati telinganya di pintu dan mulai mendengarkan dengan seksama.

Benar saja! Itu adalah suara Galin! Suara yang ia cari cari sedari tadi. Dengan tubuh bongsor itu Cakra mulai mendobrak pintu toilet. Mencoba beberapa kali, hingga percobaan ketiga pintu terbuka menampilkan Galin yang banjir air mata.

Cakra segera menghampiri Galin dan memeluknya. "Sstt... tenang.. lu aman sama gua" Cakra berusaha menenangkan Galin yang masih terisak takut.

CAKRA untuk GALIN | BLLOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang