CHAPTER 9

18 1 0
                                    

"Wih romantis banget sih"ucap Laura ketika Rendra memasangkannya helm

"Diem" ucap Rendra ketus

"Cuek banget sih pak" ucap Laura

"Gue bukan bapak lo" ucap Rendra

"iya kan lo calon imam gue" ucap Laura

"Ck, cepet naik" ucap Rendra dan dituruti oleh Laura

"Nama lo siapa" tanya Laura

"Azilio Narendra"ucap Rendra

" gimana kalo gue panggil sayang aja"ucap Laura

"Buaya betina" ucap Rendra

"Gue bukan buaya ya" ucap Laura

"Berarti biawak" ucap Rendra

"Minimal hewan yang cantik kek" ucap Laura

"Biawak cantik kok" ucap Rendra

"Cantik pala lo tuh" kesal Laura

Skip mansion

"Ck, susah banget sih dibukanya" ucap Laura yang kesusahan melepas helm

"Sini gue bukain" ucap Rendra

"Gini aja ga bisa" ucap Rendra dengan nada mengejek

"Tangan gue licin tau ga sih" ucap Laura ngegas dan langsung bergegas masuk ke mansion

"Asalamualaikum"ucap Laura dan Rendra

" Walaikumsalam "ucap Levronka dkk

"Tuh muka ngapain ditekuk segala udah kaya monyet tau ga" ejek Bella

"Diem lo" ucap Laura kesal

"Wih helm siapa tuh ren lucu banget" tanya Aksa

"Iya gemes banget sini buat gue aja" ucap Bella

"Enak aja ini tuh punya gue yang dibeliin khusus sama Rendra" ucap Laura sambil merebut helm yang dibawa Rendra

"Santai dong mba ga perlu ngegas" ucap Bella

"Biarin lah" ucap Laura ketus

"Ren lo beneran beliin dia" tanya Revan

"Iya" ucap Rendra singkat

"Demi apa ren" tanya Aksa tak percaya

"Demikian" ucap Rendra

"Kenapa lama" tanya Levronka

"Tuh temen lo ga mau pulang sebelum ada helm" ucap Rendra

"Biasa itu mah" ucap Bella

"Tapi tuh helm belinya dimana gue juga mau" tanya Bella

"Bengkel di perempat" ucap Rendra

"Beliin dong sa" ucap Bella

"Lah ngapain lo minta beliin sama gue" heran Aksa

"Yakan Laura dibeliin temen lo masa lo ga mau beliin gue" ucap Bella

"Ogah ya, minta dibeliin bokap lo aja" ucap Aksa

"Bokap gue udah meninggal" ucap Bella sedih Laura dan Levronka yang mendengar nya pun ikut sedih

"Eh m-maaf gue ga tau, yaudah  gue beliin lo helm kaya gitu gue janji"ucap Aksa karna tak tega melihat raut sedih Bella

"Beneran ya" ucap Bella senang

"Iya beneran" ucap Aksa dan langsung dihadiahi pelukan oleh Bella

"Yaudah ayo beli sekarang" ucap Bella

"Ayo" ucap Aksa

"Eh bentar motor gue mana" tanya Levronka

" Lah motor lo dimana"tanya balik Bella

"Bego ditanya malah tanya balik" ucap Laura

"Emang lo tau dimana motornya Levronka" tanya Bella

"Kira kira dimana ya" ucap Laura

"Disekolah" ucap Revan

"Oh iya ya" ucap Bella dan Laura serentak

"Lo mau beli helm kan sekalian ambil motor gue" ucap Levronka

"ya elah" ucap Bella malas

"Cepet sana pergi lama banget sih" ucap Laura

"Ya sabar lah" ucap Bella berjalan keluar mansion

"Ra kasih kunci ny ke Bella" ucap Levronka sambil menyerah kan kunci motornya

"Napa tadi ga lo kasih sekalian sih" ucap Laura

"Lupa" ucap Levronka datar

Laura pun langsung bergegas keluar mansion untung mengejar Bella Saat sudah didepan mansion dapat Laura lihat Bella sedang naik ke motor Aksa

"Woi ini kuncinya ketinggalan" teriak Laura

"Kunci apaan" tanya Bella

"Kunci motornya Levronka lah" ucap Laura

"Yaudah mana" ucap Bella dan menerima kunci tersebut

Setelahnya Laura pun kembali masuk ke dalam mansion

"Lo pada disini dulu gue mau keruang kerja" ucap Levronka sambil beranjak menuju ruang kerjanya

"Gue bikinin minum dulu, lo pada mau minum apa" tanya Laura

"Terserah" ucap Rendra dan Revan

"Yaudah gue buatin jus mangga aja ya" ucap Laura

"Jangan gue ga suka jus mangga" ucap Revan cepat

"Gimana sih tadi katanya terserah" ucap Laura

"Udah jus jeruk aja" ucap Rendra dan di setujui oleh revan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

  THE MAFIA GIRL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang