#1 [ kemauan eomma ]

5 0 0
                                    

"Hallo eomma?" Sapa gadis yang masih memakai baju seragam kuliahnya itu. Meneduh dibawah pohon rindang agar tidak terkena panas.

"Kim Ji-hyun! Ayo ke kelas," Ajak sahabatnya, Kim Minjeong. "Nanti dulu Jeong, eomma ku telpon"

"Hallo Eomma? ada apa?"

"Jiya, bisakah kau pulang sekarang? Ada hal penting yang harus eomma bicarakan" pinta Eomma Nuri di rumah nya.

"Ada apa Eomma? apakah tidak bisa di telepon saja?, Jiya sangat sibuk"

"Kim Ji-hyun anak Eomma, Eomma tau Jiya sibuk. Tapi apakah tidak bisa?"

"Sebenarnya bisa, tapi. Eomma tau kan jarak dari kampus Jiya ke rumah Eomma tidaklah dekat, mungkin akan lama"

"Tidak apa apa, Eomma tunggu."

"Baiklah, Jiya kesana. Tunggu ya Eomma,"

Tut..

Terlihat gadis bernama Kim Ji-hyun itu mengusap wajahnya kasar sambil menaruh handphone di saku almamater nya, "Ada apa Jiya?" Tanya Minjeong.

"Eomma nyuruh aku balik, entah ada apa. Firasat ku ga enak Jeong," Jawab Jiya. Ji-hyun dipanggil Jiya ga sama semua orang. Tapi, sama orang terdekat nya aja kayak, eomma, adik sama sahabatnya ini.

"Kamu balik aja Ji, kangen kali Eomma sama kamu. Kamu juga udah lama nggak pulang, semenjak 3 semester ini. Kamu baru pulang sekali, Ji" Ujar Minjeong, namun. Jiya tetap saja panik.

"Gini Jeong, tugas himpunan lagi banyak banget. Apalagi aku ketuanya, siapa lagi yang handle kalo bukan aku?" Tanya Jiya, keringat keluar dari pelipisnya turun ke bawah.

"Kan ada aku Ji, tugas aku sebagai wakil kalau bukan gantiin kamu apa dong?"

"Tapi Jeong, tugas himpunan itu berat loh? Yakin kamu bisa sendiri, aku nggak terlalu yakin."

"Ji, percaya sama aku. Aku yakin bisa kok, kamu ambil cuti 2 Minggu juga gak apa apa. Semua himpunan aku urus, tenang. Nama kamu tetap aku tulis disitu kok,"

"Benar ya Jeong?"

"Iya Jiya, bener"

Jiya tersenyum, dirinya senang memiliki sahabat seperti Minjeong sedari SMP. Minjeong sangat mengerti keberadaan Jiya.

"Ya udah Jeong, antar aku ke profesor Jaehoon dulu ya. Aku mau izin,"

Minjeong pun mengangguk, "iya ayo"

Setelah mendapat izin dari profesor Jaehoon, Jiya kini berada di depan pagar kampus. "Jeong, aku titip tugas tugas himpunan yaa. Kalau ada yang susah gak usah dikerjain, bagian aku. Ohiya ini aku mau ke kosan dulu ambil pakaian, nanti liat di bawah kasur ya hehe"

"Kenapa? Ada apa emangnya Ji?" Tanya Minjeong, sementara Jiya hanya menunjukkan deretan giginya, "cek aja pulang ngampus"

"Dih, dasar"

Sampai di kediaman sederhana milik Kim Nuri, Jiya memeluk Nuri serta adiknya. Kim Anna sambil mengeluarkan air mata bahagia, "Eomma, Jiya kangen" ucapnya.

Nuri membelai pipi anak gadisnya yang sudah tidak pulang kurang lebih 3 tahunan, "Eomma juga kangen Jiya sayang.."

"Anna juga kangen sama eonnie Jiya! Nanti kita main ya Eon,"

Jiya terkekeh lalu berlutut di hadapan adiknya, Jiya mengambil kedua tangan Anna. "Iya sayang, nanti kita main ya Anna. Eonnie juga kangen banget sama Anna"

Young Master Na Jaemin's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang