Jungkook si nerd
yang menjadi sasaran bullying, hanya bisa menangis ketika uang yang akan digunakan untuk hidup selama satu bulan di rampas oleh minggyu
dan gengnya.
Anak itu sudah terlalu lelah dengan keadaannya yang hidup sendirian semenjak keluar dari panti asuhan, bekerja keras menghidupi diri sendiri di Kota sebesar Seoul dan menghadapi bullyan dari Orang orang jahat di sekelilingnya.
Jungkook sudah berdiri di batas luar pagar jembatan Sungai Han di tengah malam, berniat terjun dari sana, Anak itu berpikir mungkin tidak akan sakit jika harus mati dengan cara seperti ini, lagipula tidak ada Seorangpun yang bersedih jika Dia mati.
"Appa...Eomma... Mianhae....Aku sudah tidak kuat lagi...," sambil menutup mata, Anak itu melompat ke arah sungai, tapi anehnya bukan rasa dingin air yang dia rasakan tapi hembusan angin seolah dirinya melayang di udara.
Saat membuka mata, alangkah terkejutnya Jungkook ketika tubuhnya melayang di udara di pelukan seorang Namja mengerikan, dengan mulut sobek sampai ke telinga tersenyum ke arahnya dalam jarak yang sangat dekat.
"Jangan melakukan hal bodoh, Aku akan membantumu membalaskan dendammu cantik...," Namja itu mencium bibir Jungkook.
Jungkook yang shock kehilangan kesadaran seketika dan ketika terbangun, Anak itu sudah berada di flat sempitnya, di kamar tidurnya.
"Yang barusan mimpi kan? Tapi kenapa terasa begitu nyata," Jungkook menyentuh bibirnya sendiri.
Di luar flat Jungkook, tampak Namja bermulut sobek tersebut, melayang di udara memainkan gunting besarnya
sambil tetkekeh dan menghilang.
Keesokan harinya, meski malas Jungkook berangkat ke sekolahnya, meski dilanda rasa insecure dan ketakutan, Minggyu dan gengnya hanya memantau dari jauh Jungkook sampai jam sekolah selesai sambil menyeringai entah apa yang sedang direncanakannya.
Jam pulang Sekolah tiba, saat akan pulang mencapai gerbang Sekolah, tiba tiba tubuh Anak itu di tarik dan di geret ke taman belakang Sekolah.
Anak itu berusaha meronta tetapi semua sia sia saja, tubuh Jungkook di dorong hingga kepalanya terantuk pohon dan terluka.
"Meski nerd tubuhmu membuatku terangsang Jeon jungkook, layani Aku dulu baru Kau boleh pulang ke tempat kumuhmu," Minggyu menyeringai dan melepas bajunya.
Sedangkan tangan Jungkook di pegangi oleh Jimin dan Namjoon yang tertawa terbahak.
"Hentikan...Kumohon....," Jungkook hanya bisa menangis meminta belas kasihan Minggyu dan gengnya.
Saat Minggyu mulai melucuti seragam Jungkook, tiba tiba darah terciprat mengenai wajah Jungkook, Namjon dan Jimin.
Tubuh Minggyu tertusuk gunting besar dari belakang dan terangkat di udara, Minggyu sendiri sudah tidak bernyawa seketika.
Namjoon dan Jimin berniat kabur dari Pria bermulut sobek yang menyeringai sambil melayang diudara setelah melempar tubuh Minggyu seperti sampah.
"Jimi...," belum selesai Namjoon bicara, Pria bermulut sobek itu memenggal kepala Namjoon membuat darah tersembur kemana mana.
"Uwaaaaahh jangan bunuh Akuuu...ugh...,"tubuh Jimin ambruk terbelah dua dengan darah menggenang.
Jungkook yang shock dengan kejadian mengerikan di depan matanya jatuh pingsan seketika.
Si Pria bermulut sobek terbahak dan mengangkat tubuh Jungkook
menghilang di tengah gelapnya senja.
Setelah membuka matanya dan kembali ke kesadarannya Jungkook terkesiap melihat dirinya berada saat ini.
Rumah bergaya tradisional dan semuanya berwarna merah, perabot, tanaman, tanah, semuanya.
"Di...dimana Aku...."
"Di istanaku, tempat tinggalku, Pria bermulut sobek itu itu tersenyum lebar membuat Jungkook semakin ketakutan.
"Mulai sekarang dan seterusnya, Kau dan Aku akan selalu bersama Jungkookie baby, Aku Kim Taehyung akan selalu bersamamu selamanya," Taehyung Sang Pria bermulut sobek memeluk erat Jungkook yang menangis terisak terjebak dengan Pria bermulut sobek selamanya.
The end....
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekook oneshot story
Randomcerita oneshot, twoshot, threeshot berbagai genre dengan couple Taekook, Tae as Top, Jungkook as bottom.