Bagaimana Iblis bertahan hidup sebagai orang suci

Bab 2

Orang suci itu, yang telah kehilangan separuh pikirannya, menggumamkan sesuatu dengan bibirnya.

'Ho, apakah ini fenomena Roh Kudus yang hanya kudengar saja?'

Dia yang baru saja turun dari alam dewa mungkin mencoba menyampaikan kehendak dewa agung melalui mulutnya. Saya hanya melihatnya di dokumen yang diturunkan, dan ini adalah pertama kalinya Imam Besar melihat hal seperti ini.

Merasa setengah gugup dan setengah bersemangat, Leno perlahan menempelkan telinganya tepat di depan bibir orang suci itu.

Momen sakral yang tidak akan pernah terjadi dua kali dalam hidup Anda. Dan suara seorang suci yang misterius dan indah terdengar di telingaku.

"Bunuh dia dengan baik, dasar bajingan gila... ... ."

"Hah?!"

'Yah, apa yang baru saja kudengar... ... 'Apakah ini sebuah penghinaan?'

Leno, dengan wajahnya yang penuh perhatian, tidak dapat mempercayai telinganya.

'Tidak, itu tidak mungkin. Dia adalah orang suci agung yang diutus langsung oleh Tuhan. Ini bukanlah kata-kata yang akan diucapkan oleh orang suci seperti bunga bakung. 'Kau salah mengira itu erangan!'

Leno, sambil menggendongnya, menghapus dari benaknya kata-kata kotor yang tidak mungkin keluar dari mulut suci seorang suci. Dan kemudian dia segera berteriak kepada pendeta di sebelahnya.

"Beri tahu Yang Mulia Kaisar sekarang juga!"

"Ya?"

"Yang Mulia akan menunggu kabar ini. Jadi cepat beri tahu mereka, Dewa Ferdinand telah mengirim orang suci legendaris itu ke kekaisaran!"

⚜ ⚜ ⚜

Sebuah jendela besar, mungkin dua kali tinggi seseorang, memungkinkan sinar matahari lembut menyinari tubuh orang suci itu.

Pemandangan dirinya yang rapi mengenakan gaun putih bersih hingga ke lehernya dan tidur dengan tangan bersarung putih terlipat di perutnya bukan hanya misterius tapi juga mulia.

"Cantiknya."

Seorang pria yang diam-diam memperhatikan wajahnya yang putih bersih dengan bulu mata panjang bergerak sedikit saat dia bernapas membuka bibir merahnya.

"Apakah kamu mengatakan itu?"

"Apakah menurutmu aku ini monster?"

"Kamu tidak?"

Imam Besar Leno memandang dengan mata terbelalak ke arah pria itu dengan senyuman yang sangat indah.

Rambut pirangnya, bersinar di bawah sinar matahari, sangat cocok dengan mata biru safirnya. Batang hidung yang lurus dan bibir yang bening dan montok seperti anak kecil. Ketika Leno memandangnya, dia sering memikirkan patung plester yang dibuat dengan baik.

Dimana wajahnya? Kejutannya semakin besar saat Anda turun ke sana.

Tak perlu dikatakan lagi, ketika aku melihat tubuh telanjangnya setelah perdebatan, itu hanya sesaat, tapi itu cukup membuatku berpikir tentang identitas seksualku sendiri sebagai seorang Imam Besar, jadi kurasa aku sudah mengatakannya. semuanya.

Jika bukan dia yang ada pematung atau pelukis di sana, dia pasti akan memohon sambil berlinang air mata agar bisa memodelkan tubuhnya dan mengecatnya.

Raiden Sizerion. Dia baru berusia 26 tahun dan merupakan kaisar Kekaisaran Lucerne.

Dia dicintai dan dihormati oleh seluruh rakyat kekaisaran dan memiliki penampilan cantik serta kepribadian yang luar biasa. Selain ilmu pedang alaminya, dia juga mencapai pencapaian besar dalam penyatuan di bawah perlindungan Tuhan. Dia adalah utusan suci Tuhan dan simbol kekaisaran itu sendiri yang tidak dapat disangkal ke mana pun Anda memandang.