2. kolam renang

12.7K 31 0
                                    

Aku seorang anak laki-laki yang polos yang di pertemukan oleh Abang yang begitu sange dan mesum. Di suatu hari orang tua kami sedang melakukan bisnis keluar negeri yang berada di spanyol mereka di spanyol selama 5 tahun karna bisnis yang besar.

"Liam, mana tinggal dulu ya, kamu jangan nakal-nakal dengerin apa yang kakak kamu katakan dan jangan membantah nya ya, sayang?" Ucap mama padaku dan aku hanya mengangguk.

Aku dan bang Ghani mengantar mama keluar ke pintu utama, kami melambai. Setelah mereka pergi kami masuk dan bang Ghani mulai aksi nya.

*Di kolam renang

"Liam!" Teriak bang Ghani, aku pun berlari ke kolam renang

"Iya bang?"

"Masuk sini, Abang udah ga tahan sama kamu!" Bang Ghani menarik ku ke kolam renang dan menyuruhku untuk di sana.

Ia mengambil chastity, dildo, vibrator dan lain sebagainya.

Dia nyebur dan menarik ku mendekat padanya. Dan memegang penis ku dan telurku. "Ahh banghhh" desahku saat bang Ghani menarik telurku.

Bang Ghani mengambil chastity dan memakaikan ke penis ku rasanya dingin tapi tersamarkan oleh dinginnya air kolam.

Saat memakai itu, bang Ghani memainkan pentil ku di luar baju ku, rasanya geli tapi enak.

"Ahhh~" desahku.

"Keluar dari kolam sekarang dan berbaring"

Aku menurutinya dan berbaring di tepi kolam, aku tidak tau apa yang dilakukan bang Ghani. Bang Ghani lagi-lagi masuk dan membawa beberapa tali, kain dan lakban.

"Abang mau apain Liam.." ucapku dengan polos.

"Udah nurut aja, ini bakal enak kok."

Bang Ghani menutup matanya menggunakan kain hitam dan aku tidak bisa melihat apa yang di lakukan bang Ghani sekarang.

Kemudian bang Ghani mengikat tangan ku ke atas tiang penyangga di sana. Aku hanya pasrah oleh kelakuan Abang ku. Setelah mengikat tangan di lanjut mengikat kedua kaki ku tapi bang Ghani membuka lebar kaki ku dan talinya di sambung ke tiang tersebut juga.

Sesekali bang Ghani menggelitik telapak kaki ku.

Dan lakban?

Lakban di gunakan untuk melakban penis ku dengan 4 putaran dan itu rasanya sesak sekali. Setelah selesai mengikat ku bang Ghani memasukkan penis tanpa aba-aba, aku pun terkaget dan kesakitan.

"AKHHH! SAKIT!!"

"tenang ini bakal enak kok"

Bang Ghani menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat tidak memberi ampun pada ku. Aku menggelinjang kesakitan, dan juga bang Ghani memainkan pentil ku dan meremas nya.

"Pelan-pelan banghhh.... Ahhh...." Pinta ku

Bang Ghani tak menggubris perkataan ku dan mempercepat temponya. Setelah 15 menit menggerakkan pinggulnya. Crott!!

Kami berdua keluar begitu banyak, setelah itu bang Ghani menjepit puting ku menggunakan jepitan jemuran. Sakit tepi enak dan puting ku mengeras.

Setelah melakukan itu bang Ghani melepas ikatan ku tapi tidak dengan alat-alat itu, benda itu masih berada di badanku.

"Enak ga? Kalo enak ntar malem lanjut tapi di kamar" ucap bang Ghani sambil memeluk ku.

"Enak sih bang tapi Abang terlalu brutal sakit tau..." Mata ku mulai mengeluarkan air mata tapi aku langsung mengusapnya.

"Oke, maaf" ia tersenyum dan meninggalkan ku begitu saja. "Oh ya, yang ada di tubuh kamu jangan di lepas"

* Malam hari jam 20.12 di kamar

"Liam ke kamar yok lanjut yang tadi tapi kamu yang puasin Abang ya"

"Iya"

Bang Ghani mengunci pintu dan duduk di kasur. Aku mengerti apa yang di maksud olehnya. Aku langsung membuka resleting celana nya dan melihat penis kemudian menjilatnya bang Ghani mendesah.

"Aghhh, enakhh jugahhh lumatan kamuhh Liam..." Ia menjambak rambutku dan mendorong kepala hingga sampai aku melahap semua penisnya.

Kakinya merangkul badanku. Setelah melumat penisnya aku membuka celanaku dan bang Ghani menggelitik penisku. "Masukin sendiri bisa?"

"A-aku ga yakin bang..." ucapku dengan ragu.

"Coba aja dulu"

Aku mencoba masukin penis bang Ghani ke lubang ku tapi terlalu susah, dan akhirnya

JLEB!!

semua batang penis abang Ghani masuk ke lubangku dengan sempurna.

"Ahhhh- sahhkkiithhh!!" jeritku dengan kuat.

"Pinter, sekarang gerakin" tangan kiri bang Ghani menegang penisku dan tangan kanannya memainkan puting ku yang tampak tegang. 

"Aggghhhhh.." desah kami bersamaan

Plok!

Plok!

Plok!

Kulit kami saling bertemu dan membuat suara yang merdu kamar. Saat beberapa menit kemudian. "Banghhh liaammhh mauhh keluarhhh ahh"

"Bersama sayang"

Di sini bang Ghani yang mengambil alih permainan dia menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat dan tangannya memainkan puting ku yang sudah menegang.

Dan akhirnya,

Crot!

Crot!

Crot!

Kami berdua orgasme bersama dan bang Ghani tidak mengeluarkan penisnya dari dalam lubang.










Selain terima gaji, lanjut?

Oh ya janlup vote yawhhh


bondage 18+++🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang