36

1.2K 24 0
                                    

.
.
.
      Kilas balik.....

    "Berhentilah memaksa kan diri menjadi pasangan Romantis, Aku tahu Kalian tidak akan pernah bisa Bersama walaupun hanya di dalam Mimpi. Aku bisa pastikan seorang Allandra Juan tak akan menerima Gadis yang Tidak perawan lagi"

Mata Allan Membelalak ketika mendengar Perkataan Ameera, hampir saja ia Menghentikan mobil Di tengah laju yang begitu kencang.

     "Aku tak yakin jika pernikahan kalian sudah se harmonis itu terlebih tentu saja gadis itu Hamil bukan anak mu"

    "Apa yang kau bicarakan, Apa yang membuat mu mengatakan hal ini?" Tanya Allan menatap Ameera dengan mata mulai merah.

    "Aku bisa pastikan jika perkataan ku ini benar kan? Kau harusnya menikah dengan ku tapi gadis itu mengganti kan ku.."

    "Bukan kah saat itu karena kau yang lari?"

    "Aku tak pernah lari tapi aku di tuntut untuk terus sibuk di kantor ku"

    " karena kau menginginkan hal itu, bukan kah seluruh harta kekayaan Orang tua kalian itu atas nama mu"

    "Memang benar tapi Entah kenapa gadis itu selalu berdiri di depan ku dan entah sihir apa yang membuat nya di sukai banyak orang padahal aku sudah sangat repot untuk terus menyingkirkan nya"

Allan terdiam seribu bahasa.

     "Dari kemaren Lucia bercerita semua tentang mu, kenapa kau mencoba mempengaruhi nya untuk membenci istriku itu"

    "Heh? Istri? Terdengar sangat Menjijikan, Rasanya darah ku mendidih ketika melihat nya"

    "Dia adik mu dan kau adalah kakak nya kenapa bisa bicara begitu....."

     "Kau terlihat sangat kesal apa kau benar-benar sudah mencintai nya, sesingkat itu?" Allan menarik nafas dalam-dalam lalu menatap tajam ke arah Ameera seolah ingin menelan nya hidup-hidup.

      "lalu kenapa kalau Aku mencintai nya?"

    "Kau adalah Suamiku Allan, Berhenti lah membohongi diri"

     "Keluar dari mobil ku.... KELUAR!!!" teriak Allan membuat Ameera terkejut.

    "Aku bersumpah Jika tidak dengan ku maka tidak dengan gadis itu."

Allan tiba-tiba keluar dan menarik tangan Ameera hingga keluar dari mobil sampai Tersungkur jauh.

     "Berusaha lah sebisa mu jika itu mau mu kak Ameera.... Kau dengar kak Ameera ingat itu."

    "Aku akan Mengatakan Pada Violet jika kau meninggalkan ku di sini!!" Ujar Ameera penuh ancaman.

    "Mari kita lihat dia lebih percaya suaminya atau kakak nya" Allan memasuki mobil tancap gas meninggalkan Ameera yang kesal. Allan tak pernah ke kantor ia Memerintahkan Arvin membawa semua pekerjaan nya. Allan pergi ke mana Istri nya
.
.
.
       "Mas mau ke mana kita?" Tanya Violet karena sejak pagi suami nya terus Menyiapkan banyak hal untuk Nya. Begitu juga dengan Lea dan Lucia.

     "Kita mau keeee........"

    "Ke Pantai Sayang, Mas ingin..."

     "Kenapa ke pantai, Pekerjaan Mas pasti sangat banyak"cemas Violet namun Allan tersenyum.

    "Tidak ada pekerjaan lebih penting di banding membawa istri ku bahagia hmmm."
Violet tertunduk, wajahnya yang awalannya begitu ceria kini murung dan Ingin menangis.

    "Ada apa Sayang? Apa sesuatu menggangu?"

   "Mas. Aku tidak mau ke pantai, Aku takut....." Lucia dan lea yang sudah bersiap dengan koper mereka menjadi diam kaku mendengar kan cerita Violet dimana dia mengatakan sesuatu membuat dirinya trauma tentang hal itu.

Allan menatap Ameera di hadapan mereka dengan tatapan tajam. Bukan rahasia lagi bagi Allan bahwa Sebenarnya ia ingin membuka kisah baru dan menutup dengan kembalinya Trauma itu hingga sembuh. Allan menyadari kehadiran Ameera mencoba Untuk merusak rumah tangga nya sejak pertama kali datang.

Allan masih ingat dengan jelas saat Kedatangan Mertua nya hari itu, dimana Lucia menceritakan semua apa yang Ameera katakan padanya. Lucia merasa tak Suka ketika Ameera menjelekkan kakak ipar nya tersebut Dan mengadukan semua, Allan tak bisa hanya menebak apa yang akan terjadi ia memastikan apa yang adik nya katakan semua benar dengan Memancing pembicaraan tentang banyak hal terlebih menunjukkan kemesraan di depan semua orang hingga benar tebakan Allan bahwa Ameera merencanakan untuk bekerjasama dengan nya dengan membujuk Violet agar setuju.

Bukan tanpa alasan Allan menyetujui semua hanya untuk mengetahui niat terbesar dari sang kakak Ipar.

Ia sungguh terkejut saat mendengar apa yang Ameera katakan, bahkan ia dengan jelas memfitnah Violet Sudah tak perawan.namun kenapa istrinya itu begitu sayang dengan kakak seperti Itu. Pantai adalah target utama.....

Allan mengumpulkan semua informasi tentang Kehidupan sebelumnya, apa yang terjadi pada Violet dan bagaimana hubungan Violet bersama kakak Nya tersebut hingga akhirnya dengan cepat Allan tahu bahwa Di pantai lah Tempat yang akan Selalu membekas di ingatan sang istri.
.
.
.
     "Jangan pergi aku mohon" rengek Violet saat Allan beranjak dari tempat nya ketika merasa istrinya itu sudah lelap.

Sejak batal ke pantai Violet menjadi sangat manja, ia tak mau lepas dari suaminya tersebut walau hanya sekejap.

    "Baiklah Mas tidak akan ke manapun hmmm di sini, di samping mu Sayang...." Allan membelai lembut kening istrinya tersebut.

Pintu yang terbuka di sana berdiri Bi dera dan Lucia.
Lucia masuk menutup pintu dengan cepat.

    "Ada apa Lucia? "

     "Ada yang ingin Aku katakan pada Kakak"

    "Nanti saja, sekarang Ayo mendekat lah ...." Allan memberi isyarat agar adik nya itu lekas mendekati nya.

    "Ada apa kak?"

    "Bukan kah kau rindu dengan Kakak ipar mu, sekarang tidurlah bersama nya yaa sebentar saja.... Kakak ada urusan penting"
Lucia mengaguk mengerti lalu bergegas naik ke ranjang Berbaring di Samping Violet. Violet membuka matanya melihat Lucia di samping nya tersenyum.

    "Lucia kau di sini?, di mana Allan "

    "Kak ayo tidur lagi yaa,,,, Kak Allan Keluar sebentar, Aku rindu kakak jadi Aku mau tidur dengan kakak hmmm" Violet Mengangguk namun ia merasa ada sesuatu yang aneh terjadi kenapa semua terlihat sedang menyembunyikan sesuatu.

     "Bibi akan keluar, Kalian Istirahat saja yaa nak." Bi dera menutup pintu keluar.menyisakan suasana kamar yang sepi.

     "Kak, antara kakak sama kak Ameera apa pernah marah gitu?" Tanya Lucia membuat Violet berbalik menghadap ke arah Nya.

     "Kau sangat manja pada kakak mu, apa Allan selalu cuek begitu?" Tanya Violet membuat Lucia Tersenyum Mengangguk.

    "Kak Allan sangat tegas dalam hal apapun bahkan jika melihat nya sekarang, aku tak percaya itu kak Allan sungguhan atau itu sisi terlembut yang pernah ku lihat, Kak...." Lucia meraih tangan Kakak Ipar nya tersebut menggenggam nya erat.

     "Kak, berjanjilah padaku untuk tetap bersama kak Allan dalam hal apapun" Violet tersenyum mengangguk.

    "Ku rasa ada satu hal aneh yang terjadi, katakan ada apa?"

    "Apa kakak sayang dengan kak Ameera?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Lucia membuat Violet terdiam. Senyum nya seketika menghilang.
.
.
.

   

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang