Chapter 02

208 21 2
                                    

|  School Preparation  |

|  School Preparation  |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tung tung!

Di dalam sebuah Apartemen, seorang lelaki masih membaringkan tubuhnya dengan mata yang tertutup. Seketika alisnya bergerak saat mendengar bunyi alarm dari ponselnya. Membuka mata dengan pelan lalu mematikan alarm yang telah ia pasang.

Mengusap satu matanya pelan sebelum beranjak duduk lalu mengusap mukanya dan menyisir rambut lurus miliknya. Menyibak selimut agak kasar dan mulai beranjak dari duduk untuk menyiapkan sarapan.

Saat sudah berada di dapur, lelaki ini membuka kulkas dan mengambil roti tawar yang tinggal enam lembar. Menutup pintu kulkas dengan sembarang lalu berjalan mendekat ke arah meja, dimana alat pemanggang roti berada.

Ia mengambil dua lembar roti tawar dan menaruhnya ke alat panggang. Sembari menunggu roti tawar itu matang, lelaki tersebut menyobek sedikit roti tawar yang masih ada di dalam plastik lalu ia makan.

Saat rotinya matang, Lelaki tersebut mengoleskan selai dan mulai memakannya. Sendirian, tidak ada yang menemaninya.

Selesai mandi, lelaki berhidung mancung ini tengah menatap pantulan dirinya melalui cermin. Kegiatannya kali ini ialah memasang dasi yang tidak pernah ia pakai.

Karena pada dasarnya ia tidak bisa memakai dasi, alhasil lelaki ini melepas dasi yang sempat ia pasang lalu menggulungnya dan meletakkan dasi itu di sofa yang dekat dengan cermin lalu membenarkan kerah seragamnya.

Ia mengambil tas selempang miliknya dan menggantung tas itu di pundak kanannya. Saat akan melangkah keluar rumah, ponselnya bergetar membuat lelaki ini mengambil benda pipih tersebut dan tertera sebuah pesan.

|Paman Deichi

|Kau tahu kemana kita harus pergi hari ini?
|Aku akan menjemputmu di sekolah jam satu nanti

Setelah membaca pesan tersebut, lelaki tinggi ini melangkah keluar dari Apartemen.

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ🖤⃝🤍ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

SMA Seni Hinode 1 km ke depan, 500 meter setelah belok kiri.

Harua tengah berjalan dengan kaos putih dan kemeja oversize berwarna merah muda. Jangan lupakan headphone headset berwarna putih yang terpasang di lehernya dan sling bag berwarna putih senada yang cukup besar di pundak kanannya.

"Astaga. Apakah ini benar?" Keluhnya yang sedang mencari jalan menuju sekolah barunya.

Ia menatap sekeliling jalan lalu mengangkat ponselnya seakan tengah mencari sinyal. "Aneh. Di katakan ini adalah cara yang paling ampuh" Gumamnya yang masih kebingungan mencari jalan melalui google map.

The Best Piano Parts | 𝐉𝐨𝐑𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang