Chapter 09

133 14 2
                                    

|  Give Me A Clear Reason  |

|  Give Me A Clear Reason  |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Harua tersenyum melihat bangunan di depannya. Saat ini ia berada di depan gedung karaoke.

"Aku senang, ini adalah hari pertama aku pergi ke karaoke seumur hidupku" Bahagianya.

"Apakah mereka akan mengajakku bernyanyi juga?" Lanjutnya dalam batin.

Harua berjalan memasuki gedung tersebut. Ia mengambil ponsel untuk menghubungi Nicholas yang entah berada di ruang berapa.

"Aku sudah di tempat karaoke sekarang"

"Oh, datanglah ke ruangan 8" Balas Nicholas dari seberang telepon.

"Baiklah, aku akan segera datang" Setelahnya, Harua mematikan sambungan tersebut.

Harua menelusuri ruangan yang ada di depannya. Menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat angka yang terpasang pada pintu tersebut hingga ia menemukan pintu yang bertuliskan angka delapan di depannya.

Harua mengintip di jendela yang ada di tengah pintu memastikan jika di dalam sana ada seniornya.

Merasa jika Nicholas di dalam, Harua membuka pintu itu dengan pelan namun pasti, hingga sebuah sapaan membuat kedua orang lain yang ada di dalam ruang 8 itu menengok ke arah pintu.

"Kau sudah sampai" Sapa Nicholas.

Sang empu menunduk hormat sebelum seorang yang duduk di sampingnya menoleh bersamaan dengan Harua yang juga menatapnya.

Nicholas tersenyum kemenangan saat melihat tatapan terkejut Jo. Ya, seseorang yang bertemu tatap dengan Harua ialah Jo. Seseorang yang Nicholas benci.

Di sana, Jo duduk bersebelahan dengan Amber, dan Nicholas duduk di depan keduanya.

"Kenapa kau diam saja? Duduklah" Nicholas berdiri dan menarik tangan Harua agar duduk di sampingnya. Tak lupa, Nicholas merangkul pundak yang lebih pendek lalu mematikan musik karaoke yang sedang di putar.

"Perkenalkan, dia Asakura Jo. Dan ini adikku, Amber" Tunjuk Nicholas pada Jo dan Amber.

"Kau murid pindahan itu bukan?" Tanya Amber dengan gurat terkejut.

"Orang yang akan kau kenalkan untuk ku adalah Jo?"

"Benar. Aku sudah bertanya pada teman-temanku, tapi yang ada hanya Jo. Lagipula dia juga menyukai jazz. Benar bukan?" Jo tak menanggapi ocehan Seniornya. Ia malah membuang pandangannya yang enggan menatap Nicholas.

"Kau tidak perlu mencari teman terlalu jauh. Aku yakin kalian akan cocok" Sambungnya. Harua maupun Jo saling menatap hingga Nicholas menarik bahu Harua agar mendekat kearahnya.

The Best Piano Parts | 𝐉𝐨𝐑𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang