Kamu yakin, Gun? Aku tau kamu berusaha buat aku. Tapi sejujurnya, kamu gak harus sekeras ini sama diri kamu sendiri.
Ucapan Tay pagi itu kembali menghantam hatinya. Kepergiannya kali ini cukup berat dibanding pergi-pergi sebelumnya. Itu karena dia harus meninggalkan lelaki tan itu selama 5 hari.
Gun terbiasa tidur dan juga tinggal bersama Tay dan dia begitu menyukai segala moment yang dirinya dan Tay buat selama ini. Tetapi kali ini, demi kesembuhan lelaki itu juga lah Gun harus meninggalkan hal yang begitu dia cintai selama ini.
"Apa keputusan ini berat buat lo?" Ucapan seseorang mengganggu lamunannya pagi ini.
"Hah?" Hanya kata-kata itu yang berhasil keluar dari mulutnya.
"Gw lupa bilang ya? Untuk jadi sekretaris gw, seseorang gak boleh lemot." Off melenggang masuk kedalam ruangannya.
"L-lo...?" Gun tergugu mencerna ucapan Off.
"L-lo tadi ngomong apa?"
"Lemot? M-maksud lo?G- gw yang lemot?" Tanya Gun celingukan.
"Lah? Lo liat ada orang lain lagi gak selain lo disini?" Off melihat kesekelilingnya.
Bisa gak sih sehari aja ni manusia gak nyebelin...
bangsaaaaatt !!! (Ucap Gun didalam hatinya)
"Y-ya enggak sih."
"S-sori.." Ucap Gun kikuk.
Dia paham, mulai hari ini dia tidak bisa seenaknya pada pria didepannya ini. Karena pria inilah pundi-pundi uangnya sekarang berasal.
"Sorry?"
"For What?" Tanya Off.
"Y-ya...karena ngelamun tadi dan gw gatau kalau l-lo..."
"M-maksud gw, kalau Tuan Off sudah datang. " Jawab Gun dengan sopan.
"Apa yang lo fikirin?"
"Perasaan gw belom ngasih lo tugas apa-apa deh." Jawab Off sambil membolak balik lembar kertas putih yang ada diatas mejanya.
Gun terlihat berfikir sesaat sebelum menjawab pertanyaan Off. Dia yakin, pertanyaan ini bisa berarti jebakan untuknya.
"Gw masih takut aja ninggalin rumah." Ucap Gun jujur akhirnya.
"Hah?"
"Seorang Pekerja Seks yang tiap harinya ninggalin rumah sekarang merasa tak-
Buugh..
Gun melempar salah satu tas tangan yang dia bawa kepada Off. Kali ini dia tidak bisa menahan amarahnya kepada pria didepannya.
"Gw udah nahan-nahan buat gak marah sama lo ya dari tadi, berengsek." Jawab Gun sambil mempoutkan bibirnya.
Auuccchhhhh... Off meringis.
"Bercanda..." Jawab Off singkat setelahnya.
"Bercandaan lo gak masuk di gw." Ucap Gun sambil cemberut
"Maaf deh maaf." Off berusaha membujuk Gun agar tidak marah padanya.
"Gak semua orang suka kalau dibercandain masalah pekerjaannya. Lebih lagi, lo tau pekerjaan gw bukan kerjaan yang biasa. Lelucon lo itu nyakitin hati gw tau gak. Terlebih, lo sama gw belum akrab sama sekali." Jawab Gun dengan wajah yang serius.
"Lagian, dari sekian banyak pekerjaan kenapa lo harus ngambil kerjaan yang menurut lo gak biasa itu?" Timpal Off.
"Lo gak akan paham sampai lo berada di kondisi yang sama kayak gw." Ucap Gun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love(MPREG)
FanfictionJika bukan karena kesalahannya malam itu, Gun tidak akan berakhir di apartement itu meninggalkan seseorang yang begitu dia cintai selama ini. "Kau bajingan, Off. Kau sengaja melakukan ini semua bukan?" (Gun) "Akui saja..Gun, bahwa kau juga menikmati...