Terkadang hidup berjalan seperti bajingan. Apa yang direncanakan, kadang tak berjalan sesuai kenyataannya. Sesederhana kaki yang sering terantuk saat kita berjalan.
===================================
Apartemen X Pukul 20.30"Att..kubilang kau tak harus melakukan itu."
"Lalu kau fikir aku bisa mendapatkan uang untuk pengobatan Tay dari mana?"
Lelaki kecil itu melempar dasi biru tua miliknya yang sejak pagi sudah bertengger rapih di kerah kemeja putih miliknya.
"Kau bisa melayaniku setiap hari. Apakah uang dariku tidak cukup?"
Gun terlihat berfikir sesaat sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya disamping perempuan yang lebih muda darinya.
"Aku ingin berhenti membohongi, Tay. Aku lelah terus melakukan ini, Prim."
Wanita bernama Prim itu memandang wajah Gun sesaat.
"Sejujurnya, aku bingung padamu."
"Soal?"
"Mengapa kau begitu mencintai laki-laki itu?"
"Prim...kumohon jangan mulai. Kepalaku pusing."
"Kubuat tidak pusing, mau?"
"Humm..."
Dengan gerakan cepat perempuan berambut ikal itu merubah posisinya menjadi duduk. Pelan tapi pasti, tangannya mencopot kancing baju Gun dengan lihai.
Euughh...
Desan pertama lolos dari mulut kecil Gun saat perempuan cantik itu membelai puting pink miliknya.
"Desahanmu selalu berhasil membuat vaginaku basah, Att." Bisik Prim seksi ditelinga kanan Gun.
"Bukankah itu pertanda bas-..."
Aaaaaahhhhh
Gun mendesah dengan keras saat batang miliknya dipijat oleh Prim. Pelan tapi pasti libidonya meningkat. Bohong kalau sensasi ini tidak menaikkan gairahnya.
"Aku akan memuaskanmu." Ucap Prim.
"Harusnya aku yang berkata begitu." Balas Gun.
Hap.
Tanpa aba-aba, batang miliknya dihisap bahkan tanpa dirinya menyadari sejak kapan celana dalam miliknya telag dicopot.
"Diam saja, dan biarkan aku yang bergerak untuk membuang semua lelahmu hari ini." Ucap Prim di telinga Gun kembali.
Lelaki mungil itu mengangguk pelan.
Ahhhh...
Yeeshhh
Gun mendesah dengan brutal saat batangnya ditelan secara utuh oleh mulut perempuan tersebut.
Yeshh...
Iya...Prim..ahh
Sambil menaikturunkan pantatnya dia berusaha mendorong penisnya agar masuk seluruhnya kedalam mulut perempuan tersebut. Rasanya nikmat dia tidak bohong. Seakan dia bisa melupakan semua rasa lelahnya hari ini.
Aaaaaahhh...
Dalam...
Euuggg.. terlalu dalam Prim
Terushh..
Ahh..
Lebih dalam...
Aaahhh..
Tanpa balasan sepatah katapun, Prim patuh mendengar semua ucapan Gun padanya.
Suara Gun yang patah karena menahan rasa nikmat justru membuat Prim semakin terdorong nafsunya. Perempuan cantik itu mengarahkan tangan Gun untuk memainkan payudara miliknya yang semakin membuat tempo permainan terasa makin cepat dan juga panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love(MPREG)
FanficJika bukan karena kesalahannya malam itu, Gun tidak akan berakhir di apartement itu meninggalkan seseorang yang begitu dia cintai selama ini. "Kau bajingan, Off. Kau sengaja melakukan ini semua bukan?" (Gun) "Akui saja..Gun, bahwa kau juga menikmati...