Izin sakit

6.8K 36 1
                                    

Selamat membaca...

✧༺♥༻✧

Kilian merasa heran ketika masuk sekolah, ia tidak menemukan Luna dikelas. Tempat duduknya pun kosong.

"Lo kenapa lian? " tanya arka sebagai teman sebangku nya melihat kilian terlihat aneh.

"Lo nyariin si Luna? " tebak arka mengikuti arah mata tujuan kilian.

"Gak" balas kilian cuek

Arka hanya menganggukkan kepalanya. Ia menceritakan tentang hal kemarin bagaimana Luna di bully oleh semua teman-temannya gara-gara foto tersebut.

Kilian yang mendengar cerita nya menjadi geram jika saja ia masuk sekolah kemarin, ia akan menghabisi mereka yang mencemooh Luna.

Ketika jam istirahat, kilian menghampiri mahen di ruang kepala sekolah.

"Apa paman berbohong? Dan bermain-main dengan ku? "

Mahen terkejut karena kedatangan ponakannya itu yang tengah menatap nya tajam. "Hey ada apa dengan mu, biasa saja memandang paman"

"Apa kau ingin aku beritahu kakek? "

Ucap kilian membuat mahen panas dingin. Karena ia sering bermain slot yang pasti nya sangat dilarang oleh Ferdinand, ayahnya, yang tidak lain kakek dari helios. Bisa berakibat patal jika Ferdinand tahu tentang hal itu, ia tidak akan memberikan nya uang secara percuma lagi pada mahen.

"Tidak"

"Apa kau tidak ingat perintah ku untuk menarik surat d.o pada Luna!?"

"Aku sudah menelponnya secara pribadi jika gadis itu boleh kembali sekolah. Nanti aku pasti kan terlebih dahulu" ucap mahen.

Mahen pun menelpon seseorang yaitu bu Siska. "Hallo iya Pak ada apa? " ucap bu Siska di sebrang panggilan.

"Siska, apa kamu sudah menarik surat d.o untuk Luna? " tanya mahen memastikan

"Ouh, sudah pak. Tapi luna izin tidak sekolah karena sakit" beritahu bu Siska

"Ouh yasudah" ucap mahen sebelum panggilan berhenti.

Mahen pun memberi tahu kilian bahwa luna sedang izin karena sakit.

"Paman aneh, kenapa kau sangat peduli pada luna sebelum nya tidak? Apa kau menyukainya lian? " tanya mahen menggoda ponakannya itu.

"Bukan urusan anda paman" ucap kilian sebelum pergi setelah mendapat kan alamat rumah luna.

Mahen mendengus kesal, untung saja ia sayang pada ponakannya itu. Jika tidak ia sudah membanting kilian yang minim akhlak itu.

***

Kilian memeriksa kembali alamat rumah luna. Ketika ia sudah sampai didepan rumah yang terlihat kecil dan sangat sederhana itu.

Ia keluar dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah itu.

Luna yang mendengar ketukan itu menghampiri sumber suara. Betapa terkejutnya ia ketika mengintip dari jendela ternyata kilian.

"Dari mana cowo itu dapet alamat rumah gue? " tanya Luna heran dalam hati.

Luna berlari ke kamar dela untuk meminta tolong pada kakaknya itu agar menemui kilian di depan.

"Emang nya kenapa bukan lo aja? " tanya dela heran.

"Please kak batu Luna yah hari ini" mohon Luna

Dela pun menyetujuinya. Ia membuka pintu nya. Betapa terkejutnya ia melihat kilian seperti melihat pangeran karena sangat tampan dan berbau duit.

"I-iya siapa yah? "

"Gue kilian temennya Luna. Btw Luna nya ada? "

"Hmm, ada tapi lagi istirahat. Emang nya ada apa? "

"Gak, gue cuman mau ngasih ini tolong kasih dia. Lo kakaknya kan?Adela safira" ucap kilian

Sontak membuat dela terkejut tidak hanya dela, Luna pun yang bersembunyi dibalik pintu ikut terkejut karena laki-laki itu tahu nama lengkap dari dela.

"Lah kok lo bisa tau nama gue? " tanya dela heran karena laki-laki ini asing

"Gue tau semua tentang Luna" tekan kilian sambil memberikan parsel buah-buahan dan obat.

"Btw makasih yah" ucap dela

"Gue pergi dulu. Bilang sama Luna bohong itu ga baik gue suka dia bohong. Karena gue tau Luna ada di balik pintu ini" ucap kilian sebelum pergi.

Badan Luna merinding mendengar nya heran kenapa kilian bisa mengetahuinya. Dela langsung mengunci pintunya karena Kepala nya dibuat pusing oleh kilian.

Dela menarik tangan adiknya yang mematung itu untuk duduk.

"Jelasin lun dia siapa? "

"Dia kilian temen sekelas gue kak" beritahu Luna

"Yakin, temen doang? Saran gue lo harus pepet tuh cowo lumayan tampangnya mah orang kaya mana bau duit plus ganteng. Lo dapetin dia hoki banget sih" ucap dela

"Ogah gue sama tuh cowo"

"Terserah lo, ada peluang buat dapetin dia. Apalagi tuh cowo peka, mana nganterin parsel buah sama obat" ucap dela sebelum pergi ke kamar nya lagi.

Luna memandangi parsel buah dan obat yang ada di atas meja."Tumben banget si lian ngasih ginian, gue kan cuman demam biasa"monolognya.

"Tumben banget si lian ngasih ginian, gue kan cuman demam biasa"monolognya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mengingat kilian membuat Luna mengingat tentang malam itu. Ia tersenyum ketika mengingat betapa gagah dan perkasa nya kilian ketika diatas nya. Dengan erangan dan desahannya yang masih terekam jelas dalam memori Luna.

"Aish ngapain mikirin itu" ucap Luna menepis pikiran buruknya.

Ia pergi kembali ke kamar nya untuk beristirahat.

TBC

kilian [21+]Where stories live. Discover now