Sehari Setelah Kita Selesai

12 0 0
                                    

Malam tadi aku bermimpi, bahwa yang terjadi kemarin hanya mimpi.
Mimpi buruk, perihal usai nya cerita kita yang susah payah kita tata rapi.
Saat tersadar, ternyata mimpi itu hanya mimpi.
Karena pagi ini, aku sudah sendiri.
Berpeluk dengan rindu, yang mungkin hanya milik ku sendiri.
Pada akhirnya, pertahanan ku runtuh, karena meratapi diri.
Walau sedari kemarin, aku berusaha menyangkalnya, nyatanya aku tidak bisa menghindari.
Bahwa ... Ini menyakitkan ...
Tangis ku pecah, menahan sesak, saat merindukan suara mu.
Dada ku remuk, menanti sapaan mu di notifikasi favorit ku.
Aku ... Tak ada nyali, untuk meminta kamu kembali.
Karena pada pikir ku, kamu sudah tidak memiliki rasa untuk ku lagi.
Karena itulah, kamu semudah itu, melepas ku.
Pagi ini, aku hancur ...
Mata ku pun mengantuk karena kelelahan...
Mengabaikan semua, yang seharusnya aku utamakan.
Pagi, yang biasanya kita habiskan untuk bercengkrama, kini menjadi waktu yang paling rawan dan aku takuti.
Dalam pikirku bergelut dengan sisi lain diri ku sendiri.
Aku harap kau merasakan sakitnya, sama seperti aku.
Tapi aku tahu, melepas mu kemarin, adalah kebebasan yang sudah kau tunggu.
Di situ, aku semakin histeris, mengutuk mu.
Mengungkit semua janji, yang dengan mudah nya keluar dari mulut manis mu, itu.
Aku ... Membenci mu ... Tapi, aku rindu ...



Lampung, 9 April 2024
Eldi_sini

Puisi GalauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang