Omoiyari | 思いやり
Jam tangan berukuran sederhana tapi berharga luar biasa dilirik pada pergelangan tangannya, sudah pukul 5 sore, siapa sangka Junkyu akan terjebak hujan dan lupa jika cuaca di Seoul akhir-akhir ini kurang bagus.
Sekarang di depan universitas tempat Junkyu mengajar, dia tinggal berdiri sembari menunggu hujan yang cukup deras itu reda. Meski sepertinya waktunya tidak cepat. Dia harus rela menunggu hingga air yang turun dari atas sana itu berhenti.
Sejujurnya badannya sudah kedinginan dikarenakan dia hanya mengenakan kemeja serta luaran tipis yang tidak bisa menghalau suhu dingin menusuk kedalam tubuhnya. Bahkan celananya hampir basah keseluruhan saat dia menerobos hujan saat akan berpindah dari gedung tempatnya mengajar menuju ke gedung utama.
Dan sore ini hanya Junkyu saja yang tinggal sendiri dikarenakan sebagian rekan kerjanya telah pulang setelah jam mengajar mereka selesai. Junkyu agak menyesal menolak ajakan salah satu temannya yang menawarkan untuk pulang bersama tadi, tapi dia menolak dengan alasan sudah menghubungi supir pribadinya yang akan datang menjemput.
Beberapa menit setelahnya, hujan perlahan reda dibandingkan sebelumnya, namun supirnya itu belum juga datang hingga dia menghubunginya dan malah mendapatkan kabar jika supir pribadinya itu terjebak macet dikarenakan ada kecelakaan diperjalanan.
Oleh karena itu, mau tak mau Junkyu harus bersabar lagi untuk menunggu.
Namun, tidak berselang lama berhenti sebuah mobil yang Junkyu tidak ketahui milik siapa tepat berada didepannya.
"Mr.Kim?"
Sosok pria dengan tampilan tidak terlalu mencolok namun tetap kasual muncul dari jendela mobil yang diturunkan. Orang itu menatap Junkyu terlihat terkejut disertai ekspresi keheranan.
"Ya Haruto, ada apa?" Tanya Junkyu balik.
"Kau menunggu siapa? Jemputan?"tanya pria yang Junkyu panggil dengan nama Haruto.
"Em, tapi dia terjebak macet. Jadi aku harus menunggu disini" jawab Junkyu.
"Kalau kau tidak keberatan, bagaimana jika aku mengantar mu pulang? Unit ku dan rumah mu searah" tawar Haruto.
Junkyu sempat berpikir, menimbang dulu apakah tawaran dari mahasiswa ini bisa dia terima. Tapi kalau dia tolak, takutnya akan sama seperti yang tadi, Junkyu menyesal diakhir.
"Baiklah, aku ikut."
Setelah mendengar jawaban Junkyu, Haruto lantas turun dari mobilnya dan mengambil sebuah payung yang ada di kursi bagian belakang dan keluar untuk memayungi Junkyu yang kembali terkejut dengan aksi dari salah satu mahasiswanya ini.
"Ayo masuk" Haruto menuntun Junkyu memasuki mobilnya dan memegang payung dengan posisi yang bisa membatasi tubuh Junkyu terkena air hujan.
"Terima kasih" ucap Junkyu setelah Haruto sudah berada didalam mobil juga.
Pria tampan itu hanya tersenyum disertai anggukan kepala dan mulai menjalankan kendaraannya menerobos hujan.
Selama diperjalanan tidak begitu banyak pembicaraan mereka. Keduanya hanya diam dan suara musik yang disetel didalam mobil mengisi keheningan disana.
Junkyu yang duduk disamping Haruto yang mengemudi, melempar pandangan ke arah luar kaca mobil dengan kepala yang terpikir pada sosok disebelahnya itu.
Haruto, siapa yang tidak kenal orang satu ini. Di kampus dia salah satu pria yang kerap jadi bahan pembicaraan dan selalu menjadi pusat perhatian. Dari tampangnya yang bak pangeran serta kepintarannya maka Junkyu rasa tidak ada satupun yang tidak mengenal dengan mahasiswanya yang satu ini.
Meskipun Junkyu tidak mengajari Haruto dikarenakan bidang keduanya yang berbeda, tetapi dalam beberapa kesempatan yang tidak disengaja mereka pernah bertemu dan berinteraksi sebelumnya.
"Mr.Kim, kita sudah sampai dirumah mu"
Ucapan Haruto menyadarkan Junkyu yang tidak sadar jika mobil yang mereka tumpangi sudah sampai didepan halaman tempat tinggalnya.
"Ah iya maaf aku melamun tadi" Junkyu berucap canggung dan menatap Haruto yang juga melihat ke arahnya.
"Tidak apa-apa"di akhiri senyum teduhnya.
"Haruto, terimakasih tumpangannya dan maaf karena merepotkan mu"
"Tidak repot Mr.Kim. Aku yang menawarkan jadi itu bukan hal yang merepotkan ku sama sekali"
"Yaa kalau begitu kau tidak ingin mampir dulu? setidaknya sampai hujan reda" kini gantian Junkyu yang menawarkan untuk Haruto mampir ke rumahnya.
Namun, pria itu menolak dengan gelengan sopan serta senyuman tipisnya.
"Terimakasih tawarannya juga, tapi aku harus mendatangi suatu tempat Mr.Kim, jadi mungkin dilain waktu"
Keduanya pun berpisah setelah Junkyu memperhatikan mobil Haruto meninggalkan kediamannya hingga matanya tak dapat lagi menjangkau pria itu.
Ini interaksi antara Haruto dan Junkyu yang memulai pendekatan mereka berdua.
✎﹏t.b.c﹏
Selamat datang di lapak baru!!
Kawal Omoiyari juga yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
OMOIYARI | [HaruKyu]
Fanfiction(HIATUS) {🍀}-Pertemuan mereka yang tak sengaja di satu tempat yang sama membuat hubungan itu mulai terjalin. Hingga mereka menikah, yang dimana Junkyu yang terpenuhi segalanya oleh Haruto yang menyayanginya dengan penuh. Thinking of others gently...